Latar Belakang Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Lingkungan adalah bagian dari kehidupan manusia yang sangat penting. Perubahan yang terjadi pada lingkungan dapat mengakibatkan pengaruh besar pada kehidupan manusia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, akan tetapi dapat juga bersifat negatif yang mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia. 1 Lingkungan yang buruk berperan penting dalam penyebaran penyakit menular. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit tersebut antara lain sanitasi umum, temperatur, polusi udara dan kualitas air. Faktor sosial ekonomi seperti kepadatan penduduk, kepadatan hunian dan kemiskinan juga mempengaruhi penyebarannya. 2 Demam tifoid typhoid fever atau tifus abdominalis merupakan salah satu penyakit menular yang berkaitan erat dengan lingkungan, terutama lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. 3 Berdasarkan laporan World Health Organization WHO tahun 2000 terdapat 21.500.000 kasus demam tifoid di seluruh dunia, 200.000 diantaranya meninggal karena penyakit tersebut dengan Case Fatality Rate CFR 0,9. 4 Laporan WHO tahun 2003 terdapat 17 juta kasus demam tifoid di seluruh dunia, dimana 600.000 diantaranya meninggal CFR 3,5. 5 Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010. Berdasarkan hasil penelitian Crump, J.A., dkk 2000, insidens rate demam tifoid di Eropa yaitu 3 per 100.000 penduduk, di Afrika yaitu 50 per 100.000 penduduk, dan di Asia yaitu 274 per 100.000 penduduk. 6 Insidens rate demam tifoid di Afrika Selatan 2000 yaitu 39 per 100.000 penduduk. 4 Pada tahun 2005 insidens rate demam tifoid di Dhaka yaitu 390 per 100.000 penduduk, sedangkan di Kongo dengan jumlah 42.564 kasus dan 214 diantaranya meninggal dengan CFR 0,5. 7 Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2005, demam tifoid menempati urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit tahun 2004 yaitu sebanyak 77.555 kasus 3,6. Menurut hasil Survei Kesehatan Nasional Surkesnas tahun 2001, demam tifoid menempati urutan ke-8 dari 10 penyakit penyebab kematian umum di Indonesia sebesar 4,3. 8 Pada tahun 2005 jumlah pasien rawat inap demam tifoid yaitu 81.116 kasus 3,15 dan menempati urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia. 9 Menurut laporan Subdin Pelayanan Medis Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah tahun 2006, demam tifoid menempati urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit pemerintah yaitu 587 kasus 11,70 dari 5.017 kasus. 10 Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara tahun 2007 melaporkan bahwa proporsi demam tifoid dari 10 penyakit terbanyak pasien rawat inap di rumah sakit yaitu 8,5 1.681 kasus dari 19.870 kasus. 11 Menurut laporan surveilans terpadu penyakit berbasis rumah sakit di Sumatera Utara tahun 2008, jumlah kasus demam tifoid rawat inap yaitu 1.364 kasus. 12 Berdasarkan laporan surveilans terpadu Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010. penyakit berbasis rumah sakit Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi tahun 2008, jumlah kasus demam tifoid rawat inap yaitu 176 kasus. 13 Menurut penelitian Saragih, M.N. di Rumah Sakit Umum Herna ditemukan jumlah kasus demam tifoid rawat inap pada tahun 2003-2005 sebanyak 809 kasus. 14 Sedangkan penelitian Pratiwi, R di Rumah Sakit Umum Permata Bunda terdapat jumlah kasus demam tifoid yang dirawat inap pada tahun 2004-2005 adalah 398 kasus. 15 Survei pendahuluan di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi, didapatkan proporsi kasus demam tifoid yang dirawat inap dari tahun 2004-2008 menunjukkan nilai yang bervariasi. Pada tahun 2004 proporsi kasus demam tifoid 1,4 75 kasus dari 5.477 kasus rawat inap, tahun 2005 dengan proporsi 2,9 193 kasus dari 6.633 kasus rawat inap, tahun 2006 dengan proporsi 1,3 81 kasus dari 6.465 kasus rawat inap, tahun 2007 dengan proporsi 1,1 77 kasus dari 7.180 kasus rawat inap dan tahun 2008 dengan proporsi 1,6 120 kasus dari 7.277 kasus rawat inap. Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang karakteristik penderita demam tifoid rawat inap di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi tahun 2004-2008.

1.2. Rumusan Masalah