d. Chronis carrier menahun merupakan sumber penularan yang cukup lama,
biasanya sampai 1 tahun atau lebih. Contohnya demam tifoid dan hepatitis B.
27
Sumber penularan demam tifoid adalah penderita demam tifoid itu sendiri dan carrier Convalescent carrier dan Chronis carrier dimana mereka dapat
mengekskresikan berjuta-juta bakteri Salmonella typhi dalam feses dan urin.
19
Penularan terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses atau urin dari penderita maupun carrier demam tifoid. Di beberapa negara penularan
terjadi karena mengkonsumsi kerang-kerangan yang berasal dari air yang tercemar, buah-buahan, sayur-sayuran mentah yang dipupuk dengan kotoran manusia yang
terkontaminasi Salmonella typhi, susu dan produk susu yang terkontaminasi oleh carrier demam tifoid. Lalat dapat juga berperan sebagai perantara penularan
memindahkan bakteri dari feses ke makanan.
28
2.6. Gejala Klinis
Gejala demam tifoid yang timbul sangat bervariasi. Perbedaan ini tidak saja antara berbagai bagian dunia, tetapi juga di daerah yang sama dari waktu ke waktu.
Selain itu gambaran penyakit bervariasi dari penyakit ringan yang tidak terdiagnosis sampai gambaran penyakit yang khas dengan komplikasi dan kematian.
21
Adapun gejala klinis demam tifoid biasanya didahului dengan gejala demam yang merupakan gejala utama demam tifoid, sakit kepala, sakit perut, badan lesu,
anoreksia tidak nafsu makan, mual, muntah, dan dapat juga disertai dengan batuk.
21
Dalam minggu pertama, suhu tubuh meningkat, berangsur dari suhu normal sampai mencapai 38
°
atau 40
°
C. Suhu tubuh lebih tinggi pada sore dan malam hari dibanding pada pagi hari. Biasanya ditemukan konstipasi, akan tetapi mungkin pula normal,
Siska Ishaliani Hasibuan : Karakteristik Penderita Demam Tifoid Rawat Inap Di Rumah Sakit Sri Pamela PTPN 3 Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, 2010.
bahkan dapat terjadi diare. Timbul bercak rose bercak-bercak merah di dada dan perut yang akan menghilang dalam 2-3 hari.
16,19
Pada minggu kedua, gejala menjadi lebih jelas berupa demam, bradikardia relatif perlambatan relatif nadi penderita. Bibir kering dan pecah-pecah, kemudian
lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan tepi lidah kemerahan, hepatomegali pembesaran hati, splenomegali pembesaran limpa, meteorismus keadaan perut
kembung dan dapat terjadi gangguan kesadaran seperti apatis maupun delirium.
21
Dalam minggu ketiga, suhu tubuh berangsur–angsur turun dan normal kembali. Hal ini terjadi jika penderita tidak mengalami komplikasi. Meskipun demikian, pada saat
ini komplikasi perdarahan dan perforasi cenderung terjadi apabila usus mengalami nekrosis dan ulserasi.
29
2.7. Diagnosis
Ada dua cara utama untuk mendiagnosis demam tifoid yaitu secara klinis dan pemeriksaan laboratorium. Diagnosis klinis penyakit ini sering tidak tepat, karena
gejala klinis yang khas pada demam tifoid tidak ditemukan atau gejala yang sama dapat juga ditemukan pada penyakit lain. Diagnosis klinis demam tifoid sering kali
terlewatkan karena pada penyakit dengan demam beberapa hari tidak diperkirakan kemungkinan diagnosis demam tifoid.
16
Oleh karena itu, untuk menegakkan diagnosis demam tifoid perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Darah Tepi