Identifikasi Masalah Pembatasan dan Rumusan Masalah

b. Bagi para praktisi, khususnya praktisi asuransi syariah pada PT. Sinarmas Cabang Syariah, sarana untuk semakin giat berupaya mengembangkan dan perbaikan dalam pelayanan produk terhadap nasabah agar meningkatkan kesehatan keuangan perusahaan. c. Bagi semua pihak, menambah wawasan keilmuan dan memperkaya khazanah pengetahuan mengenai sistem ekonomi syariah dan asuransi syariah di Indonesia.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang diuraikan dalam proposal ini, maka sistematika penulisannya dibagi menjadi 5 lima bab, dari tiap-tiap sub bab yang rinciannya sebagai berikut:

BAB I Sebagai pendahuluan dari skripsi, maka bab ini merupakan

pengantar untuk memasuki bab-bab selanjutnya. Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Bab ini menjelaskan tentang tinjauan pustaka yang didalamnya

berisikan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu. BAB III Bab ini menjelaskan mengenai metode penelitian dari skripsi ini, yaitu menjelaskan ruang lingkup penelitian, teknik pengumpulan data, metode pemilihan sampel, jenis dan metode penelitian, kerangka pemikiran, metode analisis dan pengolahan data, metode pengumpulan data dan pedoman penulisan.

BAB IV Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum perusahaan

dan tentang hasil dari penelitian yang telah dilakukan. BAB V Bab ini berisi kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan oleh penulis. 10 BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Landasan Teori Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Kata asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang dalam hukum Belanda disebut Verzekering. Artinya pertanggungan. Dan dari kata tersebut kemudian timbul istilah assurandeur bagi penanggung dan geassureerde bagi tertanggung. Dalam bahasa Arab asuransi disebut dengan “ ta’min”, penanggung disebut dengan “muammin” sedangkan tertanggung disebut dengan “muamman lahu, atau musta’min” . 6 Menurut Undang- undang No. 2 tahun 1992 “ asuransi atau pertnggungan adalah perjanjian antar dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premiasuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukukm kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk 6 Syarif Hidayatullah, Qawaid Fiqiyyah Dan Penerapannya Dalam Transaksi Keuangan Syariah, Jakarta : Gramata Publising, 2012, h. 189