suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan.
Ada banyak definisi mengenai rasio profitabilitas serta tipe pengukurannya, namun intinya adalah sama yaitu, merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dikaitkan dengan efisiensi manajemen.
15
Pada penelitian ini, penulis hanya mengambil pengukuran Return on Equity ROE saja untuk mewakili profitabilitas
dengan pertimbangan seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa dalam bisnis asuransi masalah besarnya permodalan sangat penting oleh karenanya menjadi
perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen
para pemegang saham dalam menanamkanmodalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya. Pengukuran tingkat profitabilitas dengan melihat faktor
pemanfaatan modal adalah :Return on Equity ROE yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa didapat oleh pemegang
saham. Formula yang digunakan sebagai berikut:
16
ROE = Laba bersih Ekuitas biasa
Semakin tinggi rasio ROE, menunjukkan semakin baik kinerja perusahaan.
15
Brealey, Myers, dan Marcus, Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2008, h. 80.
16
Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, fundamental of finansial management dasar- dasar manajemen keuangan, Jakarta: salemba empat, 2009, h. 109.
E. Pengertian Premi, klaim, Hasil investsi dan Underwriting
1. Pengertian Premi
Premi netto adalah premi bruto setelah dikurangi premi reasuransi, setelah premi reasuransi bayar dikurangi komisinya premi retensi
sendiri. Salah satu komponen pendapatan underwriting UW Result adalah premi neto. Makin besar pendapatan premi neto dan makin
terkendali besarnya beban klaim neto akan menghasilkan surplus underwriting yang berarti menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam
mengelola risiko yang diterimanya dari tertanggung. Idealnya, perusahaan yang berhasil memperoleh premi neto dalam jumlah besar juga akan
berhasil memperoleh laba yang besar pula. Namun sebenarnya oleh karena masih terdapat komponen lain dalam perhitungan laba rugi seperti tersebut
di atas, tentunya laba rugi dipengaruhi juga secara langsung oleh komponen lain tersebut.
Dalam mengevaluasi kinerja operasional suatu perusahaan asuransi, biasanya juga pendapatan premi neto juga akan dibandingkan
dengan beban usaha, beban klaim dan pengeluaran komisi asuransi. Pengukuran ini penting untuk mengetahui apakah biaya-biaya yang
dikeluarkan tidak melebihi pendapatan neto yang diterima dan apakah berada pada tingkat kewajaran atau tidak.
Premi adalah biaya yang dibebankan suatu perusahaan asuransi untuk jumlah uang pertanggungan tertentu. Aktuaris perusahaan asuransi
mempertimbangkan banyak faktor ketika melakukan perhitungan- perhitungan yang diperlukan untuk menetapkan tarif premi yang memadai
dan wajar. Tarif premi harus adequate memadai agar perusahaan mempunyai cukup dana untuk membayar manfaat polis. Premi harus pula
equitable wajar sehingga setiaap pemegang polis dikenakan premi yang mencerminkan tingkat risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi
dalam memberikan pertanggungan. Faktor – faktor berikut turut
dipertimbangkan dalam menghitung tarif premi asuransi : 1. Investment earnings pendapatan investasi
Dana yang diperroleh perusahaan asuransi dari investasi premi yang diterimanya.
2. Expense biaya Semua biaya yang timbul dari penerbitan polis asuransi dan
pengoperasian perusahaan asuransi. Pendapatan perusahaan asuransi jiwa sebagian besar diperoleh melalui
premi asuransi dan pendapatan investasi. Pendapatan premi asuransi diperoleh melalui penjualan produk dan jasa asuransi ke tertanggung.
Pendapatan investasi diperoleh perusahaan asuransi melalui penanaman modal dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan
perolehan bunga bagi hasil yang optimum.
Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan dari penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. Pendapatan ini
merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba perusahaa asuransi. Oleh karenanya penetapan premi mempunyai peranan penting dalan
strategi perusahaa. Tarif premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh jumlah risiko yang akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi tersebut untuk polis yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara konsisten salah menilai risiko yang akan
ditanggung, maka preminya tidak akan cukup untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan.
Aspek penting dari penetapan premi asuransi adalah bagaimana perusahaan asuransi mengelola hasil penetapan premi setelah perkenalan
suatu produk baru. Pengelolaan hasil penetapan premi termasuk membandingkan pengalaman operasional actual dari perusahaan asuransi.
Apabila pengalaman actual sesuai dengan asumsi- asumsi aktuaria, maka asumsi- asumsi tersebut dapat menjadi dasar bagi tahapan desain teknis
pengembangan produk berikutnya. Proses penetapan premi asuransi merupakan siklus, jika kinerja
actual suatu produk menyimpang secara signifikan dari hasil- hasil yang diharapkan, maka perusahaan asuransi akan membuat alasan
– alasan untuk penyimpangan tersebut dan jika memungkinkan mengambil
tindakan perbaikan. Tindakan – tindakan perbaikan dalam penetapan
premi dapat berkisar dari merevisi harga sampai melakukan revisi total terhadap struktur tarif produk asuransi.
2. Investasi
Hasil investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada peserta
asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa
diinvestasikan.ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan untuk menginvestasikannya. Karena porsi dana yang
diinvestsikan itu sebagian akan disalurkan untuk cadangan klaim mendatang maka tujuan investasi perusahaan asuransi itu haruslah
aman.
17
Premi terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa mencapi jumlah milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi
perusahaan asuransi untuk melakukan investasi atas aset – aset yang ada
untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk menutupi
kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung. Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui
berbagai instrument portofolio yang dianggap dapat memberikan return on investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta
17
Hasan Ali, Asuransi dalam Prospektif hukm Islam, jakarta: Kencana: 2004, h. 90