Teknik Analisis Data Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008 - 2012

adanya multikolinearitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantara: 27 1. Dengan melihat nilai Inflation Factor VIF pada model regresi. 2. Dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual R 2 dengan nilai determinasi secara serentak R 2 dan 3. Dengan melihat nilai Eigenvalue dan Conditioan Index. Pada uji multikolinearitas ini dilihat pada nilai Inflation Factor VIF dan tolerance pada model regresi. Jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari multikolinearitas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidasamaan varian dari residual pada regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterostisitas. Heterositas menyebabkan penaksiran atau estimator menjadi tidak efisien dan nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik- titk pada scatteplots regresi. Jika titik- titik menyebar 27 Duwi Priyatno, SPSS Analisis Statistik Data Lebih Cepat, Efisien, dan Akurat Yogyakarta: Mediakom, 2011, h. 81. dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterostisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun berdasarkan runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasinya. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan dilakukan uji Durbin- Watson dengan prosedur sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : tidak terjadi autokorelasi H a : terjadi autokorelasi 2. Menentukan taraf signifikan. Taraf signifikan menggunakan 0,05 3. Menentukan nilai d Durbin- Watson 4. Menentukan nilai dl, dan dU Nilai dl dan nilai dU dapat dilihat pada tabel Durbin- Watson lihat tabel dibawah pada signifikansi 0,05

2.2. Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, umumnya mengenai nilai – nilai parmeter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistic. Kecuali dinyatakan lain, disini dengan hipotesis dimaksudkan statistik. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar dan karenanya perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakahmenerima atau ditolak hipotesis dinamakan pengujian hipotesis. Untuk pengujian hipotesis, penelitian dilakukan sampel acak diambil, nilai- nilai statistic yang perlu dihitung kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis. Jika hasil yang didapat dari penelitian ini, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya hipotesis diterima. 28 2.3.Uji parsial uji t Uji t merupakan uji statistic yang sering kali ditemui dalam masalah – masalah praktis statistika. Uji t termasuk dalam 28 Sudjana, Metoda statistika, Bandung, Tarsito Bandung : 2005, h. 19-220 golongan statistik parametrik. Uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance ragam populasi tidak diketahui. 29 Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Tahap pengujian sebagia berikut: a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : b 1 = 0 Artinya premi tidak berpengaruh terhadap laba H a : b 1 Artinya premi berpengaruh terhadap laba b. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : b 1 = 0 Artinya klaim tidak berpengaruh terhadap laba H a : b 1 Artinya klaim berpengaruh terhadap laba c. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : b 1 = 0 Artinya nilai investasi tidak berpengaruh terhadap laba H a : b 1 29 Syofian Siregar, Statistika deskripsif untuk Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, h. 257 Artinya nilai investasi berpengaruh terhadap laba d. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : b 1 = 0 Artinya underwriting tidak berpengaruh terhadap laba H a : b 1 Artinya underwriting berpengaruh terhadap laba Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05. Pengambilan keputusan: t hitung t kritis jadi H diterima t hitung t kritis jadi H ditolak jika t hitung t kritis maka H berarti variabel bebas signifikan berpengaruh nyata terhadap varabel terikat pada taraf kritis. Jika t hitung t kritis maka H berarti variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada taraf kritis.

2.4. Uji Simultan uji F

Uji F statistik bertujuan untuk menduga persamaan secara keseluruhan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama pada model sudah layak untuk menduga variabel terikat. Hipotesis yang diuji dari pendugaan persamaan adalah variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Hal ini disebut hipotesis nol. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0 Artinya premi, klaim, nilai investasi, dan underwriting secara bersama - sama tidak berpengaruh terhadap laba. H a : b 1 b 2 b 3 b 4 Artinya premi, klaim, hasil investasi, underwriting secara bersama - sama berpengaruh terhadap laba. Menentukan taraf signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05. Pengambilan keputusan: F hitung F kritis jadi H diterima F hitung F kritis jadi H ditolak Menentukan probabilitas signifikansi. Pengambilan keputusan : Probabilitas 0,05 jadi H diterima Probabilitas 0,05 jadi H ditolak Jika H ditolak, berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya jika H diterima, berarti tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh nyata.

2.5. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi adalah salah satu teknik statistic yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif. 30 Regresi linear berganda bertujuan menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas. 31 Untuk menentukan nilai trend, peneliti menggunakan nilai kuadrant terkecil least square dengan menggunakan persamaan garis lurus, yaitu: Y = a + bX Y = data berkala atau nilai trend untuk periode tertentu a = konstanta, nilai Y jika X = 0 b = koefisien x, kemiringan garis trend slope X = tahun kode Nilai a dan b dari persamaan trend linear ditentukan dengan rumus : 30 Ety Rochaety. Dkk, Metodologi Penelitian Bisnis, Jakarta: mitra Wacana media: 2009, h. 135 31 Ibid, h. 142 Tahun kode X memiliki nilai- nilai yang berbeda untuk jumlah tahun ganjil dan tahun genap. a. Untuk jumlah tahun genap n genap, nilai – nilai X-nya :…,-5, -3, - 1, 0, 1, 3, 5, …. b. Untuk jumlah tahun ganjil n ganjil, nilai – nilai X-nya:…, -3, - 2, 1, 0, 1, 2, 3, …. Setelah nilai a dan b diketahui maka akan didapatkan persamaan trendnya. Perhitungan nilai-nilai trend untuk tahun- tahun bersangkutan dilakukan dengan mensubstitusikan nilai-nilai X tahun kode pada Tabel persamaan trendnya. Dari metode ini nantinya akan diperoleh garis trend tingkat laba asuransi dari tahun ke tahun sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan. Analisis kedua untuk data adalah analisis regresi berganda. Sebelum analisis dilakukan variabel bebas dan variabel tak bebas harus memenuhi persyaratan berikut : 1. Jenis data yang digunakan untuk uji regresi baik variabel bebas maupun variabel tak bebas adalah data rasio. 2. Variabel tak bebas diasumsikan bersifat statistik, random atau stockhastik, yaitu mempunyai distribusi probabilitas. Variabel bebas diasumsikan mempunyai nilai tetap yang dibuat eksplisit dalam definsi regresi. Bentuk umum persamaan linear berganda dapat dituliskan sebagai berikut: Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 …………………………………… 4 Y = Variabel laba X1 = Variabel premi X2 = Variabel klaim X3 = Variabel investasi X4 = Variabel underwriting b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi linier berganda a = nilai Y, apabila X1 = X2 = X3 = X4 = 0 b1 = besarnya kenaikan atau penurunan Y dalam satuan jika X1 naik atau turun satu satuan dan X2, X3 dan X4 konstan dari persamaan diatas dapat diketahui apakah variabel premi, klaim, hasil investasi, dan underwriting tersebut bernilai positif atau negative terhadap laba perusahaan tersebut. Akan dapat dilihat pengurangan atau penambahan premi, klaim, hasil investasi dan underwriting masing- masing variabel terhadap variabel laba. Nilai duga dari Y prediksi laba dapat dilakukan dengan mengganti variabel X – variabel X nya dengan nilai- nilai tertentu. Semakin besar dan positif koefisien regresi maka semakin meningkat nilai Y laba.

2.6. Analisis Determinasi R

2 Analisis koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. 32 Besarnya koefisien determinasi R 2 didapat dengan mengkuadratkan koefisien korelasi r. semakin besar R 2 , maka semakin besar kuat pula hubungan antara variabel terikat dengan satu atau banyak variabel bebas. 33

2.6.1. Variabel terikat dependen variabel

Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujan perusahaan. 34 Keuntungan bagi perusahaan pada hakikatnya adalah cerminana dari keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri, yaitu profit oriented. Perencanaan keuntungan merupakan suatu proses perencanaan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. 32 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regrasi, dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Penerbit Gava Media: 2013, h. 56 33 Nachrowi D Nachriwi dan Hardius Usman, pendelatan Populer dan Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006, h. 125 34 Moeljadi, manajemen keuangan, Malang: Bayu media: 2006, h. 52 Dengan perencanaan ini manajer keuangan dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target yang ditentukan.

2.6.2. Variabel bebas Independent variabel

1. Premi X1 Premi netto adalah premi bruto setelah dikurangi premi reasuransi, setelah premi reasuransi bayar dikurangi komisinya premi retensi sendiri. Salah satu komponen pendapatan underwriting UW Result adalah premi neto. Makin besar pendapatan premi neto dan makin terkendali besarnya beban klaim neto akan menghasilkan surplus underwriting yang berarti menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola risiko yang diterimanya dari tertanggung. 2. Klaim X2 Klaim asuransi adalah sebuah permintaan resmi kepada perusahaan asuransi, untuk meminta pembayaran berdasarkan ketentuan perjanjian. Klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak tertanggung setelah disetujui. 35 klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak- hak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk 35 http: ilmihandayanip.blogspot.com201304pengertian-premi-asuransi-polis.html?m=1 08:50 27 mei 2014 mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan asuransi kepada claimant. 3. Hasil investasi X3 Hasil investasi adalah hasil operasi perusahaan asuransi maka terkumpul sejumlah besar uang untuk dibagi hasilkan kepada peserta asuransi. Apabila ditambahkan terhadap dana perusahaan itu sendiri maka jumlahnya menjadi sangat besar untuk dibiarkan menganggur tanpa diinvestasikan.ini adalah tanggung jawab dari bagian keuangan perusahaan untuk menginvestasikannya. Karena porsi dana yang diinvestsikan itu sebagian akan disalurkan untuk cadangan klaim mendatang maka tujuan investasi perusahaan asuransi itu haruslah aman. 36 4. Underwriting X4 Hasil underwriting adalah nilai yang didapat dengan menghitung selisih antara pendapatan underwriting dan beban underwriting. Pendapatan underwriting perusahaan asuransi dapat diperoleh dari pendapatan premi bruto, premi reasuransi dan kenaikan atau penurunan premi yang belum menjadi pendapatan. 36 Hasan Ali, Asuransi dalam Prospektif hukm Islam, jakarta: Kencana: 2004, h. 90 54 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan namaPT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian di tahun 1991 berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinarmas. PT. Asuransi Sinar Mas ASM merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia.Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global. Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkan nya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partneragen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24-hour Customer Care, Call Center. Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia. Total Kantor CabangKantor Pemasaran ASM per September 2011 adalah 97 Kantor CabangKantor Pemasaran terdiri dari 31 Kantor Cabang, 65 Kantor Pemasaran, dan 1 Kantor Syariah. Dan dalam melakukan promosinya perusahaan dengan cara melakukan penyebaran brosur yang telah dibagikan kepada beberapa agen, mengadakan event di setiap acara-acara besar, dan melakukan promosi melalui media periklanan yang menampilkan iklan dengan visual yang menarik dan penyampaian kata-kata dalam iklan yang berpesan untuk menarik minat masyarakat dalam menggunakan produk asuransi sinarmas. Dari sisi produk, ASM memiliki banyak variasi produk untuk melindungi assetproperty, kesehatan dan diri nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan. Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi Property, MarinePengangkutan, RekayasaEngineering, Bonding Penjaminan, Kecelakaan dan Kesehatan, Kendaraan Bermotor, Tanggung GugatLiability dan AnekaMiscellaneous, ASM juga memiliki produk-produk baru seperti asuransi proteksi PHK, asuransi simas ukm untuk proteksi kredit ukm, asuransi sepeda simas sepeda, asuransi simas expatriate, asuransi simashole in one dan simas golf insurance, serta yang terbaru adalah simas mobil bonus, produk asuransi kendaraan bermotor pertama yang memberikan noclaim bonus sampai dengan 100 dari premi yang sudah dibayarkan. Selain inovasi produk, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dll serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein danReindo. Prestasi ASM sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh ASM diantaranya penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009 dari Majalah Investor, e-company award versi Majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010 untuk produk simas Mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk produk simas sehat dan pada September 2010, Asuransi Sinar Mas berhasil memperoleh rating AA+ idn Insurer Financial Strength IFS dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu TheBest Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of CarInsurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Dan padatanggal 23 Agustus 2011 Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Masdengan perolehan rating yang sama di tahun 2010, rating AA+ idn InsurerFinancial Strength IFS dengan outlook stable. Pada tahun 2012, ASM kembali meraih penghargaan sebagai The BestInsurance Award dari Majalah Investor untuk kategori Asuransi Umum dengan asset di atas 3 trilyun, The Best Insurance Award dari Majalah Media Asuransi untuk kategori Ekuitas di atas 750 Milyar ke atas dan mendapat Predikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011 untuk Kriteria Asuransi Umum dengan Premi Bruto diatas Rp. 200 Milyar versi Majalah Infobank. Tanggal 2 Agustus 2012 ASM juga kembali mempertahankan Rating AA+ IDN InsurerFinancial Strength IFS dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Perolehan rating ini merupakan tahun ke-3 yang diterima ASM dan semakin memantapkan posisi perusahaan sebagai market leader di industri asuransi umum di Indonesia serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap Asuransi Sinar Mas. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mayoritas umat muslim dan merupakan potensi pasar yang besar dan cenderung menginginkan produk- produk berbasis syariah. Seiring hal tersebut pada tahun 2004 Asuransi Sinarmas mengembangkan produk Asuransi Syariah dengan mengajukan izin operasi kantor cabang syariah Jakarta ke Departemen Keuangan RI. Asuransi Kerugian Sinarmas divisi syariah mempunyai satu cabang asuransi kerugian syariah yang berlokasi di Jl. Tebah III No. 36 Mayestik, Jakarta Selatan 12120.

2. Produk

– Produk Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah a. Asuransi Kerangka Kapal Asuransi yang menutup pertanggungan atas kerugian karena rusak atau musnahnya badan kapal termasuk mesin serta peralatannya yang