Asuransi Kerugian Pengaruh premi, klaim, hasil investasi dan underwriting terhadap laba perusahaan asuransi syariah pada PT. Asuransi Kerugian Sinarmas Cabang Syariah periode 2008 - 2012

17 Asuransi Uang Money Insurance 18. Asuransi Kecelakaan Personal Accident 19 Asuransi Keluarga Family Personal Accident 20 Asuransi Kesehatan Health Insurance 21 Asuransi Perjalanan Travel Insurance Asuransi Jaminan Bonding Guaratee 22 Jaminan Tender Bid Bond 23 Jaminan Uang Muka Advance Payment Bond 24 Jaminan Pelaksanaan Performance Bond 25 Jaminan Pemeliharaan Maintenance Bond Asuransi Marine Risks Marine Liability 26 Asuransi Pengangkutan Barang Marine Cargo Insurance 27 Asuransi Kapal Marine Hull 28. Asuransi Protection and Indemnity PI 29 Asuransi Charterers Liability 30 Asuransi Freight Forwarders Liability 31 Asuransi Builders Risks 32 Asuransi Ship Builders Liability 33 Asuransi Terminal Port Liability Asuransi Tanggung Gugat Liability 34 Asuransi Public Liability 35 Asuransi Product Liability 36 Asuransi Comprehensive General Liability CGL 37 Asuransi Automobile Liability 38. Asuransi Workmens Compensation 39 Asuransi Employers Liability Asuransi Professional Liability 40 Asuransi Professional Indemnity PI 41 Asuransi Contractors Libility 42 Asuransi Directors Oficers Liability DO 43 Asuransi Medical Malpractice

C. Manajemen Risiko

Manajemen risiko merupakan suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan atas harta benda, keuntungan, serta keuangan suatu badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya suatu kerugian karena adanya risiko tersebut. Didalam setiap situasi, perorangan, keluarga atau perusahaan dapat menggunakan manajemen risiko untuk mengendalikan tingkat risiko finansial. Manajemen risiko mencakup pengidentifikasian dan penilaian risiko yang kita hadapi. Untuk mengeliminasi atau mengurangi keterpaparan kita terhadap risiko finansial tertentu, kita dapat meraih setidak-tidaknya empat pilihan: 1. Menghindari risiko Metode pengelolaan risiko yang pertama dan mugkin yang paling mudah dilakukan adalah menghindari risiko sama sekali. Kita dapat menghindari risiko cidera diri yang disebabkan oleh pesawat terbang yang jatuh dengan cara tidak naik pesawat terbang, dan kita dapat menghindari kerugian finansial pada pasar saham dengan tidak melakukan investasi saham. Namun kadang- kadang menghindari risiko bukanlah hal yang efektif atau praktis. 11 2. Mengendalikan risiko Kita dapat mengendalikan risiko dengan mengambil langkah- langkah untuk mencegah atau mengurangi risiko. Kita dapat mengurangi kemungkinan kebakaran pada took dengan melarang orang untuk merokok di dalam took dan tidak menyimpan barang yang mudah terbakar disekitar took. Dengan cara demikian akan dapat mengurangi kemungkinan keruggian dan menekan kerugian untuk tidak menjadi parah. 3. Menerima risiko Metode pengelolaan risiko yang ketiga adalah enerima risiko. Menerima risiko sama dengan menanggung seluruh tanggung jawab finansial atas risiko tersebut. Orang- orang dan perusahaan – 11 Abbas Salim, Asuransi dan manajemen Risiko,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada : 2007, h. 31 perusahaan kadang lebih memilih untuk menanggung risiko keuangan tertentu sepenuhnya dari pada mebeli asuransi untuk menenggung risiko tersebut. Dalam situasi demikian, orang atau perusahaa tersebut dikatakan mengasuransikan diri sendiri terhadap risiko tersebut. Self insurance asuransi sendiri adalah teknik menajeen risiko dimana seseorang atau perusahaan menerima tanggung jawab finansial atas kerugian – kerugian yang terkait dengan risiko- risiko tertentu. 4. Mengalihkan risiko Mengalihkan risiko merupakan metode menajemen risiko yang keempat. Apabila anda mengalihkan risiko kepihak lain, berarti anda mengalihkan tanggung jawab finansial atas risiko terebut kepada pihak lain, yang umumnya atas dasar pembelian imbalan. Cara yang paling umum bagi perorangan, keluarga dan perusahaan untuk mengalihkan risiko adalah membeli pertanggungan asuransi. Perusahaan asuransi adalah salah satu metode yang tepat dalam mengalhkan risiko finansial. Pada sat suatu perusahaan asuransi menerima permintaan asuransi, maka perusahaan asuransi tersebut harus menilai tingkat risiko yang harus ditanggung jika perusahaan asuransi tersebut setuju untuk menrbitkan polis. Suatu perusahaan asuransi tidak bisa menganggap bahwa setiap calon risiko memiliki kemungkinan kerugian rata- rata. Fungsi asuransi yang bertanggung jawab atas penilaian dan penggolongan tingkat risiko yang dimiliki oleh seorang calon tertanggung serta mengambil keputusan mengenai petanggungan atas risiko tersebut dikenal sebagai underwriting. Produk- produk asuransi dirancang sesuai dengan prinsip dasr yang menentukan risiko apa yang di asuransikan agar suatu risiko dapat kemungkinan kerugian bisa diasuransikan dan proses klaim dapat diterima, maka risiko tersebut harus memiliki karakteristik tertentu: a. Kerugiannya terjadi secara kebetulan Agar suatu kemungkinan kerugian dapat diasuransikan, maka undur kebetulan harus ada. Kerugian tersebut harus disebabkan oleh kejadian yang tiak diperkirakan atau oleh suatu kejadian yang tidak disengaja oleh seseorang yang diasuransikan. b. Kerugian nyata Untuk sebagian besar asuransi, kerugian yang dapat diasuransikan haruslah nyata dalam hal waktu dan jumlah. Dengan kata lain, perusahaan asuransi harus mampu untuk menentukan kapn harus membayar manfaat polis dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayar. Kematian, sakit, disability dan hari tua umumnya merupakan kondisi yang dapat diidentifikasi. Meskipun demikian, besarnya kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kejadian tersebut tergantung pada penafsirannya.