oleh seorang calon tertanggung serta mengambil keputusan mengenai petanggungan atas risiko tersebut dikenal sebagai underwriting.
Produk- produk asuransi dirancang sesuai dengan prinsip dasr yang menentukan risiko apa yang di asuransikan agar suatu risiko dapat
kemungkinan kerugian bisa diasuransikan dan proses klaim dapat diterima, maka risiko tersebut harus memiliki karakteristik tertentu:
a. Kerugiannya terjadi secara kebetulan Agar suatu kemungkinan kerugian dapat diasuransikan, maka
undur kebetulan harus ada. Kerugian tersebut harus disebabkan oleh kejadian yang tiak diperkirakan atau oleh suatu kejadian
yang tidak disengaja oleh seseorang yang diasuransikan. b. Kerugian nyata
Untuk sebagian besar asuransi, kerugian yang dapat diasuransikan haruslah nyata dalam hal waktu dan jumlah. Dengan kata lain,
perusahaan asuransi harus mampu untuk menentukan kapn harus membayar manfaat polis dan berapa jumlah manfaat yang harus
dibayar. Kematian, sakit, disability dan hari tua umumnya merupakan kondisi yang dapat diidentifikasi. Meskipun demikian,
besarnya kerugian ekonomi yang disebabkan oleh kejadian tersebut tergantung pada penafsirannya.
c. Kerugian signifikan Kerugian
– kerugian yang tidak signifikan seperti kehilangan paying
biasanya tidak
bisa diasuransikan.
Administrasi pembayaran manfaat untuk kerugian yang sangat kecil akan
menyebabkan biaya perlindungan asuransi menjadi tinggi sehubungan dengan jumlah kerugian yang potensial yang
sebagian besar orang akan berpendapat bahwa perlindungan tersebut tidak terjangkau.
d. Tingkat kerugian harus bisa diperkirakan Perusahaan asuransi dapat memperkirakan dengan tingkat akurasi
yang cukup tinggi jumlah orang dalam suatu kelompok besar tertanggung yang akan meninggal atau menderita cacat atau harus
menjalani rawt inap selama jangka waktu tertentu untuk memperkirakan tingkat kerugian kelompok tertanggung tertentu.
Perusahaan asuransi harus memperkirakan jumlah dan waktu kerugian yang diasuransikan akan terjadi terhadap kelompok
tertanggung tersebut. Perusahaan asuransi memperkirakan tingkat kerugian untuk suatu keompok tertanggung sehngga perusahaan
asuransi tersebut dapat menentukan dengan tepat jumlah premi yang sesuai yang aakan dibebankan ke masing- masing pemegang
polis.
e. Kerugiannya tidak bersifat katastrofis bagi perusahaan asuransi Kemungkinan kerugian dianggap tidak bisa diasuransikan jika ada
kemungkinan bahwa suatu kejadian akan menyebabkan kerugian finansial yang bersifat katastrifis terhadap perusahaan asuransi.
Kerugian tersebut tidak bisa diasuransikan karena perusanahaan asuransi tidak bisa memberikan janji untuk membayar manfaat
kerugian tersebut. Untuk mencegah kemungkinan kerugian yang bersifat kat strifis dan untuk memastikan kerugian yang terjadi
tidak saling berkaitan, perusahaan asuransi menyebarkan risiko- risiko yang diplih untuk diasuransikan.
D. Laba
Laba adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan manajemen. Maksimalisasi laba merupakan maksimalisasi penghasilan
perusahaan setelah pajak. Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujan perusahaan.
12
Keuntungan bagi perusahaan pada hakikatnya adalah cerminana dari keberhasilan tujuan perusahaan itu sendiri, yaitu profit oriented.
Perencanaan keuntungan merupakan suatu proses perencanaan keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan perencanaan ini manajer keuangan
12
Moeljadi, manajemen keuangan, Malang: Bayu media: 2006, h. 52
dapat menentukan aktivitas perusahaan untuk mencapai target yang ditentukan.
Apabila dilihat dari bentuknya, menurut Charles T. horngren, laba dapat dibedakan atas:
a. Laba operasi laba kotor Earning before Interest and Tax EBIT
Adalah pendapatan operasi untuk satu periode akuntansi dikurangi seluruh biaya operasi, yang mencangkup harga pokok produksi.
b. Laba bersih Earning After Tax EAT
Adalah laba opersi ditambah pendapatan non opersi seperti pendapatan bunga dikurangi biaya non operasi seperti biaya bunga dikurang pajak
penghasilan dadan.
13
Profotabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan.Profitabilitas suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan lama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai
melalui berbagai cara tergantung pada laba dan aktiva atau modal yang akan diperbandinkan satu dengan yang lainnya. Return on equity atau profitabilitas
adalah suatu pengukuran dari penghasilan atau incaome yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan.
13
http:romauliferonica.blogspot.com2001104pengertian-laba.htm l
27 mei 2014 09:40
Committee on terminology mendefinisikan profitabilias adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian
dari penghasilan atau penghasilan oprerasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan deficit penghasilan
diatas biaya selama satu periode akuntansi harahap, 2001:226. Profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan simamora
2000: 528. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah penghasilan yang diinginkan oleh perusahaan dalam menjual
produknya pada periode akuntansi tertentu.
14
Secara umum pengevaluasian pertumbuhan suatu perusahaan diperioritaskan pada pertumbuhan jumlah penjualan produk, pertumbuhan
nasabah, pertumbuhan aset, serta peningkatan pelayanan pada nasabah yang mana tujuan akhirnya adalah bagaimana memaksimalkan profit dan nilai
perusahaan. Untuk jenis usaha yang bermain dengan risiko seperti asuransi, pertumbuhan besarnya klaim juga diperhitungkan.Dari sudut pandang
pemegang saham investor, salah satu indikator penting untuk menilai prosfek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana
profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan para pemegang saham di
14
http:efry-day.blogspot.com201106profitabilitasreturn-of-equity-roe.html 23 april 2014 00:22
suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan.
Ada banyak definisi mengenai rasio profitabilitas serta tipe pengukurannya, namun intinya adalah sama yaitu, merupakan pengukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang dikaitkan dengan efisiensi manajemen.
15
Pada penelitian ini, penulis hanya mengambil pengukuran Return on Equity ROE saja untuk mewakili profitabilitas
dengan pertimbangan seperti yang diuraikan sebelumnya bahwa dalam bisnis asuransi masalah besarnya permodalan sangat penting oleh karenanya menjadi
perhatian dan selalu dimonitor oleh Departemen Keuangan sebagai regulator dalam usaha perasuransian, dan tentu saja ini berhubungan dengan komitmen
para pemegang saham dalam menanamkanmodalnya dikaitkan dengan return yang diharapkannya. Pengukuran tingkat profitabilitas dengan melihat faktor
pemanfaatan modal adalah :Return on Equity ROE yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa didapat oleh pemegang
saham. Formula yang digunakan sebagai berikut:
16
ROE = Laba bersih Ekuitas biasa