Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 koefisiennya sebesar -0,000136 artinya apabila PDRB perkapita di Sumatera Utara naik sebesar 1, cateris paribus maka ketimpangan pendapatan antar kabupaten pemekaran di Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar -0,000136. Sesuai dengan studi Rappaport 1999, yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi lokal berpengaruh negatif terhadap besaran keuangan pemerintah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat PDRB perkapita didasarkan pada pertumbuhan ekonomi lokalnya. Hal ini juga yang membuat PDRB perkapita berpengaruh negatif terhadap ketimpangan pendapatan di suatu daerah. 3. Pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Sumatera Utara dan koefisiennya sebesar 0,003235 artinya apabila pengeluaran pemerintah naik sebesar 1, cateris paribus maka ketimpangan pendapatan antar kabupaten pemekaran di Sumatera Utara mengalami kenaikan sebesar 0,003235. Yang sesuai dengan studi Rappaport 1999, bahwa pertumbuhan ekonomi lokal sepanjang periode yang diamati berkorelasi positif dengan pengeluaran pemerintah lokal untuk pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

4.2.3 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

a. Koefisien determinasi R-Square dari model tersebut adalah sebesar 0,48 atau 48. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen seperti X 1 jumlah penduduk, X 2 PDRB perkapita dan X 3 pengeluaran pemerintah mampu memberikan penjelasan terhadap ketimpangan pendapatan antar kabupaten pemekaran di Sumatera Utara sebesar 48, sedangkan sisanya Koefisien Determinasi R-Square Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 yaitu sebesar 52 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model estimasi. b. H : i = 0 Tidak signifikan Uji t-statistik Uji Parsial Untuk menguji apakah variabel-variabel independen tersebut secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen, maka digunakan uji t. Adapun uji-t dapat didefenisikan sebagai berikut: H a : i Signifikan Artinya berdasarkan data yang tersedia akan dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi populasi. Apabila hasilnya sama dengan nol artinya variabel independen tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau apabila hasinya tidak sama dengan nol artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 1. Variabel Jumlah Penduduk Kabupaten Pemekaran di Sumatera Utara X 1 Dari hasil analisis regresi diketahui t-hit adalah 4,768 dan t-tabel adalah 2,704. Dari hasil estimasi regresi di atas menunjukkan bahwa jumlah penduduk di Sumatera Utara signifikan pada = 1 dengan t-hit t-tabel 4,768 2,704 artinya Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk kabupaten pemekaran di Sumatera Utara X 1 berpengaruh signifikan nyata terhadap ketimpangan pendapatan di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99. 2. Variabel PDRB perkapita Sumatera Utara X 2 Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Dari hasil analisis regresi diketahui t-hit = -3,013 dan t-tabel = -2,704. Dari hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa PDRB perkapita kabupaten pemekaran di Sumatera Utara tidak berpengaruh signifikan pada = 1 d eng an t-hit t-tabel -3,013 2,704 artinya Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa variabel PDRB perkapita kabupaten pemekaran di Sumatera Utara X 2 berpengaruh signifikan nyata terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99. 3. Variabel Pengeluaran Pemerintah Dari hasil analisis regresi diketahui t-hit adalah 1,053 dan t-tabel adalah 2,704. Dari hasil estimasi regresi tersebut menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah berpengaruh signifikan pada = 1 dengan t-hit t-tabel 1,053 2,704 artinya Ho diterima. Ini menunjukkan bahwa variabel pengeluaran pemerintah X 3 tidak berpengaruh secara signifikan nyata terhadap tingkat ketimpangan pendapatan di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 99. c. 3 X Uji F-statistik uji keseluruhan Uji F-Statistik berguna untuk pengujian signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap nilai variabel dependen. Uji ini melihat seberapa besar pengaruh variabel X 1 Jumlah Penduduk, X 2 PDRB perkapita, Pengeluaran Pemerintah secara bersama-sama terhadap Y Ketimpangan Pendapatan. F-tabel adalah 2,23 dan F-hitung adalah 11,61 hasil olahan data dengan kriteria pengambilan keputusan; Ho ditolak apabila F-hitung F-tabel = 5 dan Ha ditolak apabila F-hitung F- tabel = 5. Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa F-hitung F-tabel hasil olahan data dimana 5,47 2,84, artinya Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama Jumlah Penduduk, PDRB, dan Pengeluaran Pemerintah berpengaruh nyata signifikan terhadap ketimpangan pendapatan antar kabupaten pemekaran di Sumatera Utara pada tingkat kepercayaan 95 = 5. Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kabupaten pemekaran di Sumatera Utara yang pertumbuhan ekonominya cukup tinggi adalah Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai. Sedangkan Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir memiliki pertumbuhan ekonomi yang rendah dan masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera utara. 2. Ketimpangan pembangunan antar kabupaten pemekaran di Sumatera Utara relatif kecil atau lebih merata dengan angka Indeks Williamson yaitu sebesar 0,041. 3. Sektor primer memiliki potensi ekonomi paling besar di masing-masing kabupaten pemekaran. Hal ini dapat dikatakan bahwa sektor pertanianlah yang mengungguli potensi ekonomi yang paling besar, kecuali di kabupaten Samosir dengan jasa-jasa yang paling besar dan kabupaten Toba Samosir dengan sektor bahan galianlah yang paling besar potensi ekonominya. 4. Berdasarkan hasil uji Hausman, model yang terbaik dalam penelitian ini adalah rendom effect model REM dengan nilai chi-squarenya sebesar 8,039552.