Defenisi Operasional METODE PENELITIAN

Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 K = Jumlah variabel independen ditambah intercept dari suatu model persamaan n = Jumlah sampel Kriteria pengambilan keputusan: Ho : β 1 = β 2 = β 3 = 0 Ho diterima FF tabel , artinya variable independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ha : β1 ≠ β2 ≠ β3 ≠ 0 Ha diterima FF tabel , artinya variable independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Ho diterima Gambar 3.2 Kurva Uji F statistik

3.8 Defenisi Operasional

1. Ketimpangan pendapatan merupakan ketidakseimbangan pemerataan pendapatan yang terjadi di suatu daerah tertentu. Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009 2. Jumlah penduduk adalah akumulasi dari seluruh masyarakat yang ada di suatu daerah tertentu dan dihitung berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan di suatu daerah tertentu. 3. PDRB merupakan jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat pada suatu daerah dalam satu wilayah tertentu pada periode tertentu. 4. Pengeluaran pemerintah adalah jumlah pengeluran yang dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Hal ini terkait dengan kemajuan suatu daerah atau wilayah baik dibidang pendidikan, budaya, dan lain sebagainya. 5. Kabupaten pemekaran adalah kabupaten yang berdiri sendiri setelah diberlakukannya otonomi daerah agar daerah yang dianggap terbelakang mampu mengelola daerahnya sendiri, sehingga menjadi daerah yang lebih maju dari sebelumnya. Lia Maharani Fadilla : Analisis Ketimpangan Pendapatan Antar Kabupaten Pemekaran Di Sumatera Utara, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Perkembangan dan Struktur Ekonomi Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan pembangunan pembangunan yang dilaksanakan dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan rangkuman laju pertumbuhan berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini sangatlah penting untuk mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna untuk menentukan arah pembangunan pada masa yang akan datang. Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten pemekaran di Sumatera Utara Tahun 2001-2006 No Kabupaten 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Rerata 1 Mandailing Natal 3,90 4,42 6,82 5,74 5,86 6,12 5,47 2 Toba Samosir 5,97 6,38 49,87 -16,23 4,95 5,11 9,34 3 Nias Selatan - - 8,23 7,16 -2,12 3,29 4,14 4 Humbang Hasundutan - - 4,47 5,71 5,65 5,77 5,40 5 Pakpak Bharat - - 5,73 6,66 5,92 5,66 5,99 6 Samosir - - - 6,57 3,42 3,64 4,54 7 Serdang Bedagai - - - 6,05 5,91 6,22 6,06 Rata-rata pertumbuhan ekonmi Kabupatenkota pemekaran 5,85 Sumatera Utara 3,72 4,07 4,81 5,74 5,48 6,18 5,00 Sumber: BPS Sumut Berdasarkan tabel 4.1 diatas, bahwa pertumbuhan ekonomi kabupaten pemekaran di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan yang fluktuatif dengan rata-rata tumbuh sebesar 5,85 dan masih lebih baik dibandingkan