Operasionalisasi PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI
75
2 Tim Pembina Provinsi Tim Pembina Provinsi yang terdiri dari unsur Dinas Pertanian,
Bakorluh Provinsi dan KodamKorem ditunjuk dan ditetapkan oleh Gubernur atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi
tanaman pangan, dengan tugas : a. Menyusun petunjuk pelaksanaan yang mengacu pada
pedoman pelaksanaan yang disusun oleh Pusat; b. Melakukan koordinasi lintas sektoral antara-instansi di
tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan;
c. Melakukan koordinasi dengan Tim Teknis KabupatenKota dalam pemantauan dan pengendalian serta membantu
mengatasi permasalahan di lapangan; d. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian
serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat. 3 Tim Teknis KabupatenKota
Tim Teknis KabupatenKota yang terdiri dari unsur Dinas Pertanan, Bakorluh Kabupaten dan Kodim ditunjuk dan
ditetapkan oleh BupatiWalikota setempat atau Kepala Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan, dengan tugas :
76
a. Menyusun petunjuk teknis secara lebih rinci yang disesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah
dengan mengacu pada Pedoman Pelaksanaan yang disusun oleh Pusat dan Petunjuk Pelaksanaan Juklak
yang disusun oleh Provinsi disesuaikan dengan kondisi sosial budaya setempat;
b. Mengesahkan Rencana Usaha Kelompok RUK sesuai dengan rekomendasi setempat.
c. Melakukan sosialisasi dan seleksi calon kelompok sasaran;
d. Melakukan bimbingan teknis, pemantauan pengendalian dan evaluasi;
e. Membuat laporan hasil pemantauanpengendalian dan evaluasi.
Tim pembina tingkat Provinsi dan tim teknis tingkat KabupatenKota melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan
padi di Pos Simpul Koordinasi POSKO mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, KabupatenKota sampai tingkat Provinsi.
Frekuensi pelaksanaan pembinaan oleh Provinsi dan KabupatenKota dilakukan sebagai berikut :
1. Pembinaan dilakukan secara periodik mulai dari persiapan sampai dengan panen secara berjenjang mulai dari Pusat,
Provinsi, KabupatenKota dan Kecamatan serta Desa.
77
2. Provinsi melakukan pembinaan pelaksanaan kegiatan padi di KabupatenKota 2 kali per musim tanam atau
disesuaikan dengan ketersediaan dana. 3. KabupatenKota melakukan pembinaan pelaksanaan
kegiatan padi di tingkat lapangankelompok tani 4 kali per musim tanam atau disesuaikan dengan ketersediaan dana.
4 Jadwal Pelaksanaan Jadwal
kegiatan disusun
dengan mempertimbangkan
urutanprioritas komponen kegiatan yang akan dilaksanakan apabila komponen kegiatan tersebut lebih dari satu.
Penyusunan jadwal kegiatan dimaksudkan agar seluruh komponen kegiatan dan realisasi tanam ditargetkan selesai
paling lambat Akhir Bulan September 2017, kecuali untuk kegiatan budidaya padi inbrida tadah hujanlahan kering
disesuaikan dengan kondisi di lapangan namun proses administrasinya paling lambat Bulan Oktober 2017 telah
terealisir seluruhnya. Contoh jadwal pelaksanaan kegiatan,
dikemukakan pada Lampiran 19.
Untuk itu, persiapan pelaksanaan kegiatan sudah mulai dirancang pada Bulan Desember 2016 atau awal Bulan
Januari 2017. Apabila akan dilakukan proses kontrak dengan Pihak ke-3 pada Bulan Desember 2016, maka Pra DIPA
Tahun 2017 dapat dijadikan dasar oleh PPKKPA melakukan Kontrak dengan Pihak 3.
78
Penyusunan jadwal kegiatan hendaknya mengikutsertakan berbagai pihak, instansi terkait lainnya dan pemangku
kepentingan.
79