Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

panjangnya cukupan midle short story, serta ada cerpen yang panjang long short story. Jabrohim 1994: 166 mengkategorikan cerpen berdasarkan panjang pendeknya cerita, berdasarkan nilai sastranyasegi kualitas, dan berdasarkan corak unsur struktur ceritanya. Berdasarkan panjang pendeknya cerita, cerpen dibedakan ke dalam cerpen singkat dengan jumlah kata kurang dari 2.000 kata, cerpen sedangumum dengan jumlah kata 2.000 sampai 5.000 kata, dan cerpen panjang dengan lebih dari 5.000 kata. Berdasarkan nilai sastranyasegi kualitas, cerpen dibagi menjadi dua jenis yaitu, cerpen hiburan dan cerpen sastra. Pembedaan antara cerpen hiburan dengan cerpen sastra berdasarkan media penyiarannya tersebut tidak mutlak benar. Dapat terjadi dalam majalah hiburan terdapat cerpen yang bernilai sastra atau sebaliknya. Berdasarkan corak unsur struktur ceritanya, cerpen dibagi menjadi cerpen konvensional dan cerpen kontemporer. Jabrohim mengungkapkan ciri-ciri cerpen yang membedakan dengan jenis sastra lain yaitu: 1 cerita fiksi, 2 bentuk singkat dan padat, 3 ceritanya terpusat pada suatu peristiwainsidenkonflik pokok, 4 jumlah dan pengembangan pelaku terbatas, dan 5 keseluruhan cerita memberikan satu efekkesan tunggal 1994: 165.

b. Unsur Pembangun Cerpen

Sebagai salah satu jenis karya fiksi, cerpen mengandung unsur-unsur pembangun sebuah karya fiksi. Nurgiyantoro 2010: 23, membagi unsur-unsur pembangun fiksi terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik intrinsic adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur yang dimaksud untuk menyebut sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain. Unsur ekstrinsik extrinsic adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisasi karya sastra. Unsur ekstrinsik terdiri dari sejumlah unsur. Unsur-unsur yang dimaksud menurut Wellek Warren via Nurgiyantoro, 2010: 24, antara lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memilik sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang kesemuanya itu akan mempengaruhi karya yang ditulisnya. Unsur biografi pengarang akan turut menentukan corak karya yang dihasilkannya. Unsur ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa psikologi pengarang yang mencakup proses kreatifnya, psikologi pembaca, maupun penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik dan sosial juga akan berpengaruh terhadap karya sastra, dan hal itu merupakan unsur ekstrinsik pula. Unsur ekstrinsik yang lain misalnya pandangan hidup suatu bangsa, berbagai karya seni yang lain, dan sebagainya. Menurut Stanton via Wiyatmi, 2006: 30, unsur-unsur pembangun fiksi sebagai berikut: 1 tokoh; 2 alur; 3 latar; 4 judul; 5 sudut pandang; 6 gaya dan nada; 7 tema. 1 Tokoh Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Tokoh dalam dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata Wiyatmi, 2006: 30.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen (PTK di Islamiyah Ciputat Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 4 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 0 18

KEEFEKTIFAN STRATEGI WEBBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

0 2 252

KEEFEKTIFAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DENGAN MEDIA VIDEO KLIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN KELAS X SMA.

0 0 137

KEEFEKTIFAN MEDIA WALL CHART PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 202

KEEFEKTIFAN STRATEGI GAMBAR DAN GAMBAR BERBANTUAN MEDIA FOTO SERIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 PIYUNGAN BANTUL DIY.

0 0 218

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN KELAS XI SMA NEGERI 2 WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 3 129