Unsur Pembangun Cerpen Kajian Teori

7 Tema Sayuti via Wiyatmi, 2006: 43 mengartikan tema merupakan makna cerita. Tema pada dasarnya merupakan sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun implisit. Dalam tema terkandung sikap pengarang terhadap subjek atau pokok cerita. Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur-unsur lainnya. Di samping itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat raya.

c. Pembelajaran Menulis Cerpen

Baharudin dan Wahyuni 2007: 16 mengungkapkan proses belajar adalah rangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar hanya dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif, maupun psikomotor. Proses belajar dalam hal ini adalah proses pengajaran sastra yaitu menulis cerpen. Kegiatan menulis cerpen membutuhkan pengetahuan kebahasaan, keterampilan berbahasa dan bersastra. Dengan berbekal ketiga itu, siswa diharapkan dapat mengahasilkan tulisan yang baik. Tulisan yang baik mempunyai ciri-ciri antara lain; bermakna jelas; merupakan kesatuan yang bulat, singkat, dan padat; serta memenuhi kaidah kaidah kebahasaan Akhadiah, 1988: 2. Thahar 2009 menguraikan kiat-kiat menulis cerpen. Diantaranya sebagai berikut. a. Paragraf Pertama Judul dan paragraf pertama harus memiliki daya tarik karena keduanya adalah “etalase” sebuah cerpen. b. Mempertimbangkan Pembaca Mempertimbangkan pembaca dengan membuat tema yang baru, segar, unik menarik, dan menyentuh rasa kemanusiaan. c. Menggali Suasana Menggali suasananya dengan menciptakan latar yang unik, yaitu menciptakan suasana dengan dialog yang diolah dengan imajinasi sehingga dialog menjadi hidup, seakan-akan suatu peristiwa betul-betul terjadi. d. Kalimat Efektif Kalimat ditulis dengan kalimat efektif, yaitu kalimat yang berdaya guna yang langsung memberikan kesan kepada pembaca. e. Bumbu-Bumbu Cerpen perlu ditambahkan bumbu sebagai penghidup suasana. f. Menggerakkan Tokoh atau Karakter Dalam cerpen perlu ada tokoh. Karakter tokoh dijelaskan melalui tindak tanduknya g. Fokus Cerita Dalam sebuah cerpen, hanya ada satu persoalan pokok yang dinamakan fokus. Persoalan cerita terfokus ke dalam satu persoalan pokok atau masalah pokok. h. Sentakan Akhir Cerpen harus diakhiri ketika persoalan sudah dianggap selesai. i. Menyunting Penulisan cerpen harus melalui tahap penyuntingan. Penyuntingan berarti proses membenahi pekerjaan yang baru saja selesai. Penyuntingan juga berarti memeriksakan kesalahan ejaan, kata, kalimat, dan paragraf. Cerpen harus diberi judul yang menarik karena judul merupakan daya tarik bagi pembaca. 2. Penilaian dalam Pembelajaran Menulis Cerpen Nurgiyantoro 2010: 6 menyatakan bahwa penilaian dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Penilaian dan pengukuran merupakan satu kesatuan yang saling memerlukan. Penilaian, di pihak lain, merupakan proses sistematis dalam pengumpulan, analisis, dan penafsiran informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang peserta didik dapat mencapai tujuan pendidikan. Penilaian berurusan dengan aspek kualitatif dan kuantitatif, sedangkan pengukuran selalu berkaitan dengan aspek kuantitatif. Aspek kuantitatif pada penilaian diperoleh melalui pengukuran, sedangkan aspek kualitatif diperoleh dari hasil penafsiran dan pertimbangan terhadap data kuantitatif hasil pengukuran tersebut. Penilaian terhadap karangan bebas memiliki kelemahan yaitu kadar objektivitas rendah karena unsur subjektivitas pasti akan berpengaruh terhadap penilaian. Penilaian yang dilakukan terhadap karangan peserta didik biasanya bersifat holistis, impresif, dan selintas. Jadi, penilaian yang bersifat menyeluruh berdasarkan kesan yang diperoleh dari membaca karangan secara selintas. Penilaian dengan pendekatan analisis merinci karangan ke dalam aspek-aspek tertentu. Perincian tersebut didasarkan pada jenis karangan. Kategori pokok dalam menilai karangan meliputi: 1 kualitas dan ruang lingkup isi, 2 organisasi dan penyajian isi, 3 gaya dan bentuk bahasa, 4 mekanik: tata bahasa, ejaan, tanda baca, kerapian tulisan, dan 5 respon afektif guru terhadap karangan. Dalam pembelajaran menulis cerpen, penilaian yang dilakukan hendaklah mempertimbangkan ketepatan bahasa dalam kaitannya dengan konteks dan isi. Jadi, penilaian tentang kemampuan peserta didik mengorganisasikan dan mengemukakan gagasan dalam bentuk bahasa yang tepat. Tugas menulis harus memberi kesempatan peserta didik untuk memilih dan membuat ungkapan kebahasaan sendiri untuk mengekpresikan gagasan sendiri. Tugas pragmatis kemampuan menulis adalah yang menuntut peserta didik mempertimbangkan unsur bahasa dan gagasan. 3. Hakikat Media a. Pengertian Media Kustandi dan Sutjipto 2011: 7 mengungkapkan dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely via Kustandi dan Sutjipto, 2011: 7 mengungkapkan, apabila dipahami secara garis besar, maka media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun suatu kondisi atau membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

b. Klasifikasi Media

Anitah 2010: 7 mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi tiga jenis yaitu media visual, media audio, dan media audio visual. Media yang termasuk ke dalam media visual antara lain gambar mati atau gambar diam, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, peta datar, realia dan model, berbagai jenis papan, overhead projector OHP, slide projector proyektor film bingkai, filmstrip projector, dan opaque projector. Media yang termasuk ke dalam media audio antara lain berbentuk program audio diantaranya program wicara, wawancara, diskusi, bulletin berita, warta berita, program dokumenter, program feature dan majalah udara, dan drama audio. Jenis media audio visual diantaranya slide suara dan televisi. Sudjana dan Rivai 2010: 3 mengklasifikasikan media menjadi empat jenis yaitu media grafis, media tiga dimensi, media proyeksi dan penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran. Media yang termasuk ke dalam jenis media grafis antara lain gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, dam komik. Media yang termasuk ke dalam jenis media tiga dimensi antara lain model padat solid model, model penampang, model susun, model kerja, mock up, dan diorama. Media yang

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerpen (PTK di Islamiyah Ciputat Kelas X Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 5 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 4 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 2 Karanganyar.

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS X TKR 2 SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

0 0 18

KEEFEKTIFAN STRATEGI WEBBING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK SLEMAN.

0 2 252

KEEFEKTIFAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DENGAN MEDIA VIDEO KLIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN KELAS X SMA.

0 0 137

KEEFEKTIFAN MEDIA WALL CHART PADA PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAWANG KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 0 202

KEEFEKTIFAN STRATEGI GAMBAR DAN GAMBAR BERBANTUAN MEDIA FOTO SERIAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 PIYUNGAN BANTUL DIY.

0 0 218

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA FILM KARTUN PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERPEN KELAS XI SMA NEGERI 2 WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL.

0 3 129