tersebut menceritakan sebuah peristiwa dengan beberapa gambar berseri yang mempunyai alur cerita dan saling berkaitan tetapi tidak disertai balon suara.
Diharapkan dengan bantuan gambar pada media komik tanpa teks, dapat memudahkan siswa dalam menulis cerpen.
2. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes ini berfungsi untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen awal siswa dan kemampuan
menulis cerpen akhir siswa. Tes ini dikerjakan oleh siswa baik dari kelas eksperimen satu maupun kelas eksperimen dua.
Adapun pedoman penilaian yang dipakai dalam instrumen penilaian ini berupa faktor-faktor yang berkaitan dengan penilaian karangan seperti yang
diungkapkan Hartifield dkk melalui Nurgiyantoro, 2010: 441. Pedoman penilaian di bawah ini mengacu pada pedoman penilaian oleh
Nurgiyantoro 2010: 441 dengan penambahan dan pengurangan dari penulis.
Tabel 4: Pedoman Penilaian Menulis Cerpen
No Aspek
Kriteria Skor
1. Organisasi dan Penyajian
Cerita Sarana Cerita
a. Tema 1-5
b. Judul 1-5
c. Sudut Pandang 1-5
d. Gaya dan Nada 1-5
Fakta Cerita a. Alur
1 Tahapan 1-5
2 Konflik 1-5
3 Klimaks 1-5
b. Latar 1-5
c. Tokoh 1-5
d. Amanat 1-5
2. Isi
Kreatifitas Pengembangan Cerita Sesuai dengan Tema
1-5 Penyajian Urutan Cerita Logis
1-5 Pemanfaatan Narasi dan Dialog
1-5 3.
Mekanik a. Ejaan
1 Penulisan Huruf kapital 1-5
2 Penulisan Kata 1-5
b. Penerapan Tanda Baca 1-5
c. Penulisan Paragraf
dan Dialog
1-5 d. Kerapian
1-5 Skor Maksimal
90
3. Uji Instrumen Penelitian
a. Validitas Instrumen
Instrumen penelitian akan diuji dengan menggunakan validitas isi. Validitas isi menguji instrumen yang berupa tes. Dengan validitas isi, selanjutnya akan dicari
kesesuaian dengan tujuan dan deskripsi bahan yang akan diajarkan dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Uji validitas juga melibatkan
dari expert judgment, yaitu pendapat dari para ahli. Dalam penelitian ini yang