Perkembangan Inflasi Daerah
21
BAB
2
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
2.1. Perkembangan Inflasi
Perkembangan inflasi Kota Bengkulu
1
pada triwulan II tahun 2008 sangat dipengaruhi oleh keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar
minyak BBM serta semakin tingginya harga komoditas pertanian. Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada tanggal 24 Mei 2008 rata-rata
sebesar 28,7. Selain itu, semakin meningkatnya harga komoditas pertanian di pasar internasional juga mendorong inflasi daerah terutama untuk kelompok
bahan makanan. Kondisi ini menyebabkan inflasi tahunan mengalami kenaikan secara
signifikan dibanding triwulan sebelumnya, yakni dari 7,84 menjadi 13,81. Inflasi daerah ini bahkan lebih tinggi dibanding inflasi di tingkat nasional yang
sebesar 11,03.
Grafik 2.1. Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu
13,81 7,84
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
3 4
1 2
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Inflasi y-o-y Nasional y-o-y
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
1
Inflasi yang terjadi di kota Bengkulu diasumsikan dapat mewakili inflasi Provinsi Bengkulu secara keseluruhan
Perkembangan Inflasi Daerah
22
Dari grafik 2.1 di atas terlihat pola inflasi Bengkulu akan melampaui inflasi nasional bila inflasi nasional bergerak naik dan sebaliknya akan bergerak dibawah
inflasi nasional bila inflasi nasional bergerak ke turun. Perhitungan inflasi yang dilakukan BPS pada bulan Juni mengalami
perubahan dibanding periode sebelumnya. Dimana terjadi perubahan tahun dasar dari 2002 2002=100 menjadi tahun dasar 2007 2007=100. Atas
perubahan tersebut, jumlah komoditi yang dipantau bertambah 30 komoditi, yaitu dari 744 komoditi menjadi 774 komoditi. Sementara cakupan kota
bertambah 21 kota dari 45 kota menjadi 66 kota lihat boks 2, Perubahan Tahun Dasar dalam Penghitungan Inflasi dari Tahun 2002 ke Tahun 2007.
2.2. Faktor Pendorong Inflasi
Tingginya inflasi di triwulan ini terutama didorong oleh kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pada tanggal 24 Mei 2008. Pemerintah memutuskan
menaikkan harga BBM sebagai dampak dari terus meningkatnya harga minyak mentah dunia. Melalui keputusan tersebut, rata-rata harga BBM naik sebesar
28,7 dimana harga bensin menjadi Rp6.000liter, solar Rp5.500liter dan minyak tanah menjadi Rp2.500liter.
Sebagai dampak pertama first round effect dari kenaikan BBM adalah meningkatnya biaya transportasi. Tarif angkutan kota di Kota Bengkulu
meningkat rata-rata 25 dimana tarif penumpang umum naik dari Rp1.800 menjadi Rp2.500penumpang dan untuk pelajar dari Rp1.000 menjadi
Rp1.500penumpang. Tarif angkutan antar kota juga meningkat antara 15 hingga 30. Hal ini terjadi untuk biaya pengangkutan dari dan ke Provinsi
Bengkulu. Kenaikan harga barang tidak dapat dihindari sebagai dampak dari
kenaikan biaya pengangkutan. Terlebih barang-barang konsumsi di Provinsi Bengkulu sebagian besar berasal dari daerah di luar Provinsi. Sehingga hal ini
mendorong kenaikan inflasi yang cukup tinggi di triwulan laporan.
2.3. Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa