Perkembangan Ekonomi Makro Regional
16
Namun dilihat dari data konsumsi listrik, terlihat bahwa konsumsi listrik di triwulan ini relatif tetap dengan triwulan sebelumnya. Adanya
pertumbuhan terlihat dari jumlah pelanggan. Pada bulan Mei jumlah pelanggan sebanyak 213.618 sedangkan di bulan Maret sebesar
210.947. Sementara data kredit yang disalurkan perbankan ke sektor ini di
Provinsi Bengkulu terlihat sedikit menurun dibanding triwulan sebelumnya. Jika di triwulan lalu jumlah kredit mencapai Rp308 juta maka
di triwulan laporan sebesar Rp300 juta atau turun 2,6. Hasil survei SKDU juga menunjukkan adanya penurunan realisasi usaha untuk sektor
listrik, gas dan air dimana nilai SBT sebesar -0,28 atau sebagian besar responden menyatakan realisasi usahanya menurun.
Grafik 1.8. Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu
Konsumsi Listrik
200 205
210 215
220 225
230
12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 2006
2007 2008
22 23
24 25
26 27
28 29
30 Jml. Pelanggan ribu orang, axis kiri
Konsumsi juta KWh, axis kanan
Kredit Sektor Listrik, Gas, Air juta Rp
250 350
450 550
650 750
850 950
1,050 1,150
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11 12
1 2 3 4 5 6 2006
2007 2008
-100 -50
50 100
150
gYOY
Sumber : Bank Indonesia dan PLN Bengkulu, diolah
1.2.3. Sektor Jasa - Jasa
Pertumbuhan di sektor jasa-jasa secara tahunan pada triwulan II tahun 2008 mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu mencapai 11,65.
Porsi sektor ini terhadap ekonomi daerah juga cukup besar yaitu mencapai 17,15. Sehingga di triwulan laporan, sektor ini menjadi
pendukung tetap tumbuhnya ekonomi daerah.
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
17
Dilihat dari pembiayaan perbankan maka terlihat adanya pertumbuhan yang cukup signifikan untuk sektor ini. Kredit yang
disalurkan perbankan daerah ke sektor jasa-jasa pada bulan Juni 2008 mencapai Rp328 miliar atau tumbuh sebesar 14 dibanding triwulan
sebelumnya. Pertumbuhan terutama dialami untuk jasa-jasa dunia usaha yang tumbuh sebesar 38.
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha di triwulan II tahun 2008 juga menunjukkan adanya peningkatan realisasi usaha. Hal ini terlihat dari
meningkatnya hasil saldo bersih tertimbang SBT dimana SBT triwulan ini sebesar 0,29. Sebagian besar responden menjawab bahwa realisasi usaha
mereka mengalami peningkatan di triwulan ini.
Grafik 1.9. Indikator Sektor Jasa-jasa di Provinsi Bengkulu
- 50,000
100,000 150,000
200,000 250,000
300,000 350,000
I II
III IV
I II
III IV
I II
2006 2007
2008
Kredit Sektor Jasa juta Rp PDRB Sektor Jasa juta Rp
Realisasi Sektor Jasa Hasil SKDU
0.20 -
0.20 0.40
0.60 0.80
1.00
I II
III IV
I II
III IV
I II
2006 2007
2008
Sumber : Bank Indonesia dan BPS Prov. Bengkulu, diolah
1.2.4. Sektor Bangunan
Laju pertumbuhan sektor bangunan secara tahunan mencapai 8,38 dengan porsi terhadap ekonomi daerah sebesar 2,98. Dengan
porsi yang relatif kecil maka tingginya pertumbuhan belum memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi Bengkulu. Pertumbuhan sektor ini
ditengarai oleh adanya pengembangan infrastruktur oleh pemerintah daerah serta maraknya beberapa proyek konstruksi dan perumahan di
sekitar kota Bengkulu.
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
18
Grafik 1.10. Indikator Sektor Bangunan di Provinsi Bengkulu
Konsumsi Semen ton
15.000 20.000
25.000 30.000
35.000 40.000
45.000 50.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 2006
2007 2008
-40 -20
20 40
60 80
100 120
140
gYOY
Penyaluran Kredit miliar Rp
- 50
100 150
200 250
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
1 2
3 4
5 2006
2007 2008
Konstruksi Perumahan
Sumber : Bank Indonesia dan Asosiasi Semen Indonesia, diolah
Laju pertumbuhan sektor bangunan ini tergambar pula pada peningkatan penyaluran kredit konsumsi dalam rangka pembiayaan
perumahan. Hingga bulan Mei 2008 kredit perbankan yang disalurkan mencapai Rp216.295 juta sementara bulan yang sama tahun sebelumnya
sebesar Rp134.173 atau meningkat 61. Sedangkan di sisi penawaran, kredit yang disalurkan perbankan untuk sektor konstruksi mencapai
Rp147.267 juta di bulan Mei atau meningkat hingga 161 dibanding bulan Mei 2007.
Konsumsi semen daerah pada periode Januari hingga Juni juga meningkat 31. Jika di bulan Januari sampai dengan Mei tahun 2007
konsumsi semen sebesar 132.452 ton maka pada tahun ini sebesar 173.372 ton. Hal ini menandakan adanya peningkatan aktivitas sektor
bangunan di Provinsi Bengkulu.
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
19
1.3. Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan