Perkembangan Inflasi Daerah
22
Dari grafik 2.1 di atas terlihat pola inflasi Bengkulu akan melampaui inflasi nasional bila inflasi nasional bergerak naik dan sebaliknya akan bergerak dibawah
inflasi nasional bila inflasi nasional bergerak ke turun. Perhitungan inflasi yang dilakukan BPS pada bulan Juni mengalami
perubahan dibanding periode sebelumnya. Dimana terjadi perubahan tahun dasar dari 2002 2002=100 menjadi tahun dasar 2007 2007=100. Atas
perubahan tersebut, jumlah komoditi yang dipantau bertambah 30 komoditi, yaitu dari 744 komoditi menjadi 774 komoditi. Sementara cakupan kota
bertambah 21 kota dari 45 kota menjadi 66 kota lihat boks 2, Perubahan Tahun Dasar dalam Penghitungan Inflasi dari Tahun 2002 ke Tahun 2007.
2.2. Faktor Pendorong Inflasi
Tingginya inflasi di triwulan ini terutama didorong oleh kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah pada tanggal 24 Mei 2008. Pemerintah memutuskan
menaikkan harga BBM sebagai dampak dari terus meningkatnya harga minyak mentah dunia. Melalui keputusan tersebut, rata-rata harga BBM naik sebesar
28,7 dimana harga bensin menjadi Rp6.000liter, solar Rp5.500liter dan minyak tanah menjadi Rp2.500liter.
Sebagai dampak pertama first round effect dari kenaikan BBM adalah meningkatnya biaya transportasi. Tarif angkutan kota di Kota Bengkulu
meningkat rata-rata 25 dimana tarif penumpang umum naik dari Rp1.800 menjadi Rp2.500penumpang dan untuk pelajar dari Rp1.000 menjadi
Rp1.500penumpang. Tarif angkutan antar kota juga meningkat antara 15 hingga 30. Hal ini terjadi untuk biaya pengangkutan dari dan ke Provinsi
Bengkulu. Kenaikan harga barang tidak dapat dihindari sebagai dampak dari
kenaikan biaya pengangkutan. Terlebih barang-barang konsumsi di Provinsi Bengkulu sebagian besar berasal dari daerah di luar Provinsi. Sehingga hal ini
mendorong kenaikan inflasi yang cukup tinggi di triwulan laporan.
2.3. Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa
Pada tabel 2.1 di bawah terlihat seluruh kelompok barangjasa mengalami inflasi. Kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi-
Perkembangan Inflasi Daerah
23
minuman-rokok-tembakau terlihat mengalami inflasi tertinggi dibanding kelompok lainnya.
Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa Kota Bengkulu Tahunan, y-o-y
persen
Trw I-2008 Trw II-2008
Kelompok BarangJasa IHK
Inflasi IHK
Inflasi
Bahan makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Sandang
Kesehatan Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
Pengangkutan, Komunikasi dan Jasa Keuangan 178,76
151,90 156,42
144,43 140,04
137,04 200,12
3,00 0,57
0,17 0,28
0,07 0,01
0,00 121,13
118,34 109,86
107,97 106,46
100,45 105,30
25,85 19,92
10,17 9,35
6,45 0,23
6,09
Inflasi Umum 165,13
4,09 112,19
13,81
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Kelompok bahan makanan mengalami inflasi tahunan y-o-y sebesar 25,85. Inflasi atas kelompok ini terutama terjadi untuk komoditas udang
basah, minyak goreng, dan ikan mas. Sementara inflasi tahunan y-o-y yang terjadi di kelompok makanan jadi-minuman-rokok-tembakau sebesar 19,92
didorong oleh komoditas siomay, dan makanan ringansnack. Adapun komoditas dari kelompok lainnya yang mengalami inflasi cukup tinggi antara lain bensin,
angkutan dalam kota, batu bata ongkos bidan, seng dan kusen.
Grafik 2.2. Sumbangan Inflasi Per Kelompok BarangJasa
Perumahan, Air, Listrik, Gas, Bahan
Bakar, 0.46 Pendidikan,
Rekreasi, Olahraga, 0.03
Kesehatan, 0.10
Sandang, 0.01 Transpor,
Komunikasi, Jasa Keuangan,
1.59
Makanan Jadi, Minuman, Rokok,
Tembakau, 1.15
Bahan Makanan, 0.80
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Perkembangan Inflasi Daerah
24
Inflasi secara bulanan m-t-m juga meningkat secara signifikan. Inflasi pada bulan Juni dibanding bulan sebelumnya sebesar 4,14 dimana kelompok
yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok transpor-komunikasi-jasa keuangan dan makanan jadi-minuman-rokok-tembakau. Adapun sumbangan
kelompok tersebut masing-masing sebesar 1,59 dan 1,15 grafik 2.2 diatas.
2.4. Inflasi Periode Januari – Juni 2008