Sektor Pertanian Sektor Listrik, Gas dan Air

Perkembangan Ekonomi Makro Regional 14 Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bengkulu y-o-y Menurut Sektor persen Lapangan Usaha Trw-III 2007 Trw-IV 2007 Trw-I 2008 Trw-II 2008 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Air dan Gas 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Angkutan dan Komunikasi 8. Keuangan dan Persewaan 9. Jasa-jasa 4,20 9,02 5,30 9,80 8,00 11,34 7,67 4,89 7,05 6,96 7,37 9,79 9,53 9,67 3,82 6,83 1,49 9,54 9,82 5,18 6,68 8,01 6,99 2,31 1,93 4,57 7,07 3,49 5,22 3,19 7,01 8,38 0,20 2,98 3,39 11,65 P D R B 6,73 6,51 6,55 4,20 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu; angka sementara Sedangkan struktur perekonomian Provinsi Bengkulu sebagaimana terlihat dari tabel 1.6 di bawah terlihat masih didominasi oleh sektor pertanian diikuti sektor perdagangan-hotel-restoran dan sektor jasa-jasa. Kontribusi ketiga sektor ini terhadap perekonomian Provinsi Bengkulu mencapai 77 di triwulan laporan. Dengan demikian naik turunnya ketiga sektor tersebut akan sangat mempengaruhi kinerja perekonomian Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. Tabel 1.6. Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu juta rupiah kecuali dinyatakan lain Q4-2007 Q1-2008 Q2-2008 Lapangan Usaha Nilai Porsi Nilai Porsi Nilai Porsi 1. Pertanian 681.098 38,89 734.604 40,57 734.209 40,00 2. Pertambangan dan Penggalian 56.958 3,25 57.322 3,17 58.737 3,20 3. Industri Pengolahan 72.139 4,12 72.385 4,00 72.846 3,97 4. Listrik, Gas dan Air 7.997 0,46 8.137 0,45 8.264 0,45 5. Bangunan 54.673 3,12 52.439 2,90 54.681 2,98 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 351.978 20,10 353.850 19,54 357.590 19,48 7. Pengangkutan dan Komunikasi 151.645 8,66 149.361 8,25 151.268 8,24 8. Keuangan dan Persewaan 82.410 4,71 82.939 4,58 83.241 4,53 9. Jasa – jasa 292.516 16,69 299.486 16,54 314.864 17,15 PDRB 1.751.414 100,00 1.810.524 100,00 1.835.702 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu, angka sementara

1.2.1. Sektor Pertanian

Melambatnya perekonomian daerah di triwulan ini sebagian besar didorong oleh perlambatan di sektor pertanian. Sebagai sektor dengan Perkembangan Ekonomi Makro Regional 15 porsi terbesar 40 perlambatan sektor ini akan mengakibatkan melambatnya ekonomi daerah. Laju pertumbuhan sektor pertanian secara tahunan di triwulan ini hanya sebesar 3,49, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 9,82. Perlambatan ini kemungkinan dipengaruhi oleh musim tanam di triwulan ini. Indikator ekspor mancanegara untuk komoditas pertanian seperti CPO dan karet juga terlihat melambat dibanding triwulan sebelumnya. Hasil SKDU juga menunjukkan adanya penurunan realisasi usaha untuk responden di sektor pertanian. Sebanyak 38 responden menyatakan bahwa realisasi usaha mereka mengalami penurunan di triwulan ini. Penurunan ini terutama dialami responden dari subsektor tanaman pangan dan peternakan. Meski demikian, kredit yang disalurkan ke sektor pertanian mengalami peningkatan sebesar 13 dibanding triwulan sebelumnya. Grafik 1.7. Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu Kredit Pertanian Rp Juta 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 200,000 220,000 240,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 5 10 15 20 25 30 35 40 45 gYOY Realisasi Ekspor Perkebunan ton - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 2006 2007 2008 -200 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 gYOY Sumber : Bank Indonesia dan BPS Provinsi, diolah

1.2.2. Sektor Listrik, Gas dan Air

Sektor listrik, gas dan air tercatat masih mengalami pertumbuhan tahunan yang cukup tinggi di triwulan ini meski melambat dibanding triwulan sebelumnya. Namun porsi sektor ini terhadap ekonomi daerah masih cukup kecil yaitu hanya sebesar 0,45. Perkembangan Ekonomi Makro Regional 16 Namun dilihat dari data konsumsi listrik, terlihat bahwa konsumsi listrik di triwulan ini relatif tetap dengan triwulan sebelumnya. Adanya pertumbuhan terlihat dari jumlah pelanggan. Pada bulan Mei jumlah pelanggan sebanyak 213.618 sedangkan di bulan Maret sebesar 210.947. Sementara data kredit yang disalurkan perbankan ke sektor ini di Provinsi Bengkulu terlihat sedikit menurun dibanding triwulan sebelumnya. Jika di triwulan lalu jumlah kredit mencapai Rp308 juta maka di triwulan laporan sebesar Rp300 juta atau turun 2,6. Hasil survei SKDU juga menunjukkan adanya penurunan realisasi usaha untuk sektor listrik, gas dan air dimana nilai SBT sebesar -0,28 atau sebagian besar responden menyatakan realisasi usahanya menurun. Grafik 1.8. Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu Konsumsi Listrik 200 205 210 215 220 225 230 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 2006 2007 2008 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jml. Pelanggan ribu orang, axis kiri Konsumsi juta KWh, axis kanan Kredit Sektor Listrik, Gas, Air juta Rp 250 350 450 550 650 750 850 950 1,050 1,150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 2006 2007 2008 -100 -50 50 100 150 gYOY Sumber : Bank Indonesia dan PLN Bengkulu, diolah

1.2.3. Sektor Jasa - Jasa