Perkembangan Sistem Pembayaran
38
BAB
5
PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN
5.1. Sistem Pembayaran
5.1.1. Aliran Uang Kartal Outflow Inflow
Aliran uang kartal di Bank Indonesia Bengkulu di triwulan laporan mengalami net cash outflow yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan
signifikannya peningkatan uang kartal yang keluar dari kas Bank Indonesia cash outflow sementara jumlah uang kartal yang masuk ke
Bank Indonesia dari setoran perbankan daerah cash inflow menurun. Hal ini menggambarkan adanya peningkatan penggunaan uang kartal oleh
masyarakat di Provinsi Bengkulu.
Grafik 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu
juta rupiah
24,299 786,536
- 100,000
200,000 300,000
400,000 500,000
600,000 700,000
800,000 900,000
1,000,000
Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2
2005 2006
2007 2008
Inflow Outflow
Sumber : Kantor Bank Indonesia Bengkulu
Dalam tabel 5.1. terlihat adanya peningkatan cash outflow yang sangat signifikan yaitu sebesar Rp573.312 juta atau 269 dibanding
triwulan sebelumnya dari Rp213.224 juta menjadi Rp786.536 juta, sedangkan cash inflow mengalami penurunan 83,20 atau sebesar
Perkembangan Sistem Pembayaran
39
Rp120.292 juta dari Rp144.591 juta menjadi Rp24.299 juta. Sehingga jumlah net cash outflow meningkat sebesar Rp693.604 juta. Keadaan ini
disebabkan oleh adanya peningkatan kebutuhan uang tunai di Provinsi Bengkulu. Kemungkinan hal tersebut terkait dengan adanya pembagian
bantuan langsung tunai, pembayaran dana recovery pasca gempa, pembayaran gaji ke-13 serta kenaikan gaji PNS beserta rapel kenaikannya
Tabel 5.1. Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu
juta rupiah
2007 2008
Keterangan Q-3
Q-4 Q-1
Q-2 Pert.
q-t-q
Inflow 112.858 178.428
144.591 24.299
120.292 Outflow 449.522
665.350 213.224
786.536 573.312
Netflow 336.664 486.922
68.633 762.237
Sumber : Kantor Bank Indonesia Bengkulu
5.1.2. Penyediaan Uang Kartal Layak Edar
Dalam upaya menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat, Bank Indonesia Bengkulu melakukan kegiatan pemusnahan Uang yang
Tidak Layak Edar UTLE. UTLE selanjutnya akan dimusnahkan melalui proses peracikan atau Pemberian Tanda Tidak Berharga PTTB dengan
menggunakan mesin racik. Rasio jumlah PTTB terhadap inflow pada triwulan laporan mencapai 88,58, meningkat dibanding triwulan
sebelumnya. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh adanya penurunan aktivitas penyetoran uang tunai oleh bank.
Grafik 5.2. Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu
persen
39,95 15,81
21,68 33,28
88,58 62,61
44,40 39,17
22,08 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
Q-3 Q-4
Q-1 Q-2
2006 2007
2008 Sumber : Kantor Bank Indonesia Bengkulu
Perkembangan Sistem Pembayaran
40
Untuk mengurangi jumlah UTLE tersebut maka peran masyarakat sangat diharapkan dalam memperlakukan uang dengan baik agar tidak
cepat lusuh dan tetap layak edar. Untuk lebih meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menjaga uang kertas, Bank Indonesia mengeluarkan
tagline 3 D yang merupakan kepanjangan dari Didapat, Disimpan, Disayang. Dengan tagline ini diharapkan masyarakat dapat lebih
menghargai dan memperlakukan uang kertas yang dimilikinya dengan lebih baik.
5.1.3. Penemuan uang palsu