Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 36
1. Terwujudnya Hasil inovasi dan Layanan Teknologi Bahan Bakar Nabati Untuk Substitusi BBM
Dalam lima tahun ke depan, hasil inovasi dan layanan teknologi dari TIEM bidang bahan bakar yang ditargetkan dimanfaatkan oleh industri
sebagai outcome yang berpotensi menghasilkan dampakimpact adalah bio- energi untuk substitusi BBM melalui indikator kegiatan biodiesel,
biomethanolbioDMEbiohythane yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2019.
Permasalahan bahan bakar di sektor transportasi maupun industri juga selalu menjadi perhatian publik akibat dari pemanfaatan BBMbersubsidi yang
sangat dominan di sektor ini. Krisis BBM diperkirakan akan terus terjadi mengingat kebutuhan minyak secara nasional tidak bisa diimbangi oleh
penyediaannya melalui produksi dalam negeri. Dengan mempertimbangkan pentingnya keberlanjutan dalam penyediaan energi nasional dan dalam
rangka meningkatkan kemandirian nasional di bidang bahan bakar, maka dipandang sangat urgen bahwa Indonesia harus segera memberdayakan dan
membangun industri nasional untuk bahan bakar cair, yakni bio-energi. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 mentargetkan kontribusi EBT
sebesar 23 dari bauran energi nasional pada tahun 2025 mendatang. Biomassa menjadi salah satu opsi strategis penyediaan bio-energi untuk
substitusi BBM. Namun, potensi yang ada saat ini belum bisa langsung dan maksimal dimanfaatkan tanpa melalui rekayasa teknologi.
Program inovasi dan layanan teknologi pemanfaatan BBN diarahkan untuk menghasilkan teknologi bio-energi yang kompetitif sehingga industri
dapat memanfaatkan hasil inovasi ini. Dalam lima tahun ke depan, program ini ditargetkan bisa menghasilkan 1 produk inovasi teknologi bio-energi dalam
bentuk demo plant yang dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Program inovasi dan layanan teknologi bio-energi bertujuan untuk
menghasilkan teknologi produksi bio-energi yang dapat dimanfaatkan oleh industri. Program ini mendukung program pemerintah dalam percepatan dan
peningkatan mandatori pemanfaatan bio-energi. Percepatan peningkatan pemanfaatan bio-energi merupakan tindak
lanjut 4 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah yang salah
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 37
satunya adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan dan mengurangi impor migas dengan cara meningkatkan pemanfaatan biodiesel.
Mandatori bio-energi bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil khususnya BBM. Untuk pengembangan industri bio-energi dalam
negeri perlu segera dilakukan dalam rangka memberikan nilai tambah pada perekonomian, mengurangi emisi GRK akibat pembakaran energi fosil, serta
untuk mengurangi impor BBM yang semakin meningkat penghematan devisa akibat pengurangan impor BBM. Meningkatnya porsi biodiesel, maka dapat
melakukan penghematan devisa dengan meningkatkan pemanfaatan biodiesel untuk kebutuhan dalam negeri.
Dalam lima tahun ke depan, hasil inovasi teknolgi yang ditargetkan dimanfaatkan oleh industri adalah biodiesel dan biomethanol. Teknologi
biodiesel dari proses non katalitik ditargetkan dapat memberikan outcome pada tahun 2019, demikian juga teknologibio-methanol diharapkan dapat
memberikan outcome pada tahun 2019.
2. Terwujudnya hasil inovasi dan layanan teknologi produksi dan pemanfaatan migas dan batubara
Sebagaimana disadari bahwa saat ini bahan bakar untuk pembangkit listrik yang dominan adalah batubara, demikian juga kecenderungannya
kedepan adalah masih batubara. Melihat kenyataan bahwa sumber batubara Indonesia kebanyakan adalah Low Rank Coal, maka diperlukan upaya yaitu
upgrading batubara sehingga batubara tersebut mempunyai kalor yang relative cukup untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU. Untuk mensuport
program pemerintah dibidang bahan bakar cair BBM, batubara juga bisa berkontribusi memenuhi kebutuhan BBM transportasi yaitu dengan proses
pencairan batubara dengan teknologi hidrogenasi. Kedua upaya ini meningkatkan peranan secara nasional bahwa saat ini pemakaian nasional
hanyalah 23 sedangkan untuk ekspor adalah 77. Untuk bahan bakar gas dimasa mendatang masih akan besar
peranannya sehingga masih diperlukan upaya upaya untuk teknologi pemanfaatannya untuk transportasi, rumah tangga, industri kimia dan
pembangkit listrik. Disamping itu juga perlu upaya upaya untuk memproduksi
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 38
gas-gas sistesis dari bahan bakar lainnya sehingga dapat dihasilakan bahan bakar yang cukup.
Untuk peningkan ketersediaan pasokan bahan bakar perlu dilakukan upaya untuk memanfaatkan potensi sumber minyak maka upaya pemanfaatan
kilang mini sangat diperlukan.
3. Terwujudnya hasil layanan teknologi di bidang perencanaan dan optimalisasi sistem energi nasional
Perencanaan energi nasional adalah mutlak diperlukan untuk menghasilkan perencanaan pembangunan yang optimum. Hal ini disadari
karena energi memegang peranan yang cukup penting di dalamnya. Untuk itu Kajian outlook energi di BPPT berharap bisa menjadi rujukan utama nasional
dan merupakan outcome kedeputian TIEM.
4. Terwujudnya hasil inovasi dan layanan teknologi industri kimia.