Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 28
2.3.3. Indikator Kinerja Program Bidang Material
Sasaran Program bidang Material, dapat dijabarkan secara cascading sebagai berikut :
Gambar 7. Cascading impact, outcome dan output Bidang Material
1. Terwujudnya inovasi Teknologi Material Biocompatible
Urgensi dari kegiatan penerapan teknologi material untuk alat kesehatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan nasional akan bahan
baku biocompatible material untuk alat kesehatan alkes implan yang diperlukan
pada penyelenggaraan
jaminan kesehatan,
seiring meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, meningkatnya usia harapan
hidup manusia Indonesia dan kebutuhan implan karena kerusakan tulang lainnya karena penyakit. Selain itu, adalah untuk meningkatkan
kemandirian bangsa, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan baku biomaterial atau biocompatible materials untuk produksi alkesimplan yang
selama ini sangat bergantung pada produk impor; serta untuk meningkatkan pemanfaatan dan memberi nilai tambah padabahan baku
lokal yang diperlukan dalam pembuatan alkes implan.
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 29
2. Terwujudnya Inovasi Teknologi Material Pengolahan Bahan Baku
Salah satu bahan baku strategis untuk industri maju adalah Logam tanah jarang LTJ oksida untuk pembuatan produk berteknologi canggih
dan berkekuatan tinggi. Unsur-unsur LTJ oksida mempunyai ciri istimewa yaitu mampu bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk menghasilkan
sesuatu yang baru. LTJ oksida mampu menghasilkan neomagnet yaitu magnet berkekuatan tinggi mencapai 10-20 kali magnet biasa sehingga
memungkinkan munculnya dinamo kuat yang mampu menggerakkan mobil. LTJ dan unsur oksidanya juga mampu meningkatkan kemampuan
material berupa kekuatan, kekerasan, dan ketahanan terhadap panas sehingga mineral ini dapat ditambahkan pada pembuatan baja berkekuatan
tinggi. LTJ juga digunakan sebagai bahan pembuat superkonduktor, laser, optik elektronik, glass dan keramik. Mineral ini juga dibutuhkan dalam
pembuatan berbagai peralatan vital militer, mulai dari sonar kapal perang, alat pembidik meriam tank, hingga perangkat pelacak sasaran pada peluru
kendali. Pendek kata, hampir semua produk berteknologi tinggi saat ini, mulai dari televisi, telepon seluler, sampai mobil hibrida dan perangkat
pemandu rudal nuklir membutuhkan LTJ. Keperluan LTJ dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2009,
permintaan pasar LTJ dunia dan unsur oksidanya mencapai 134.000 ton, sementara kapasitas produksinya baru 124.000 ton. Tahun 2012,
kebutuhan dunia mencapai 180.000 ton. Sebagai negara yang menguasai 97 persen LTJ dunia, China mampu mengoptimalkan pemanfaatan LTJ
untuk menunjang perkembangan industri mereka. Dengan produksi LTJ yang besar dan kemampuan menggunakannnya, China mampu
membangun industri elektronik nasional yang kuat. Saat ini China menguasai hampir semua lini industri dengan harga yang sangat
kompetitif, mulai dari industri elektronik seperti komponen komputer, televisi, monitor dan handycam hingga industri manufaktur seperti industri
baja, otomotif dan lainnya. Sadar akan pentingnya LTJ dalam menghasilkan produk teknologi tinggi dengan nilai tambah yang tinggi,
sejak tahun 2007 China menurunkan kuota ekspor secara bertahap sehingga pada 2010 ekspor LTJ China tinggal 50 dibanding tahun 2005.
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 30
Kegiatan riset ini dilaksanakan untuk menjawab tantangan penguasaan
teknologi nanomaterial
logam tanah
jarang untuk
menghasilkan material yang bernilai tambah tinggi dengan memanfaatkan bahan baku lokal sehingga dapat memacu pertumbuhan industri hilir
secara bertahap seperti aplikasi untuk Solid Oxide Fuel Cell SOFC, sensor,
phosphor display,
baterei, magnet,
hydrogen storage,
semikonduktor, superkonduktor, dan lain sebagainya. Logam Tanah Jarang adalah suatu kelompok yang terdiri dari 17 unsur dalam tabel
periodik yang terdiri dari 15 unsur grup lantanida ditambah Scandium dan Yttrium. Scandium dan Yttrium dimasukan sebagai rare earth element
REE karena cenderung hadir dalam deposit yang sama dengan grup lantanida dan memperlihatkan kesamaan sifat sifat kimia IUPAC,
International Union of Pure and Applied Chemistry. Sementara bahan baku alam yang masih tersedia dalam bentuk
komoditas adalah Karet Alam, merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup strategis dalam kegiatan
perekonomian Indonesia. Karet juga salah satu ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara di luar minyak dan gas.
Sekitar 90 persen produksi karet alam Indonesia diekspor ke manca negara dan hanya sebagian kecil dikonsumsi di dalam negeri. Peranan
karet terhadap ekspor nasional tidak dapat dianggap kecil, mengingat Indonesia merupakan produsen karet nomor dua terbesar di dunia setelah
Thailand dengan produksi sebesar 2,751 juta ton pada tahun 2008. Namun dari sisi luasan Indonesia memiliki luas lahan karet terbesar didunia yaitu
3,42 juta hektar dan volume ekspor 2,295 juta ton dengan nilai US 6,06 Milyar pada tahun 2008. Walaupun telah banyak dilakukan berbagai upaya
untuk menyelaraskan arah pengembangan perkaretan nasional, namun masih belum terlihat sinergis. Dengan pengembangan Advanced Rubber
Technology Center, diharapkan akan lebih aktif jaringan antar pemangku kepentingan. Saat ini sudah diinisiasi dengan informasi harga karet harian
per kawasan. Industri hilir yang akan berkembang banyak, memerlukan pusat perekayasaan yang dapat membantu inovasi dan standarisasi
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 31
produk. Pengembangan ban pesawat menjadi penting karena penggunaan
karet alam sangat dominan.
Untuk program pemerintah yang penting terkait perumahan dan pemukiman diperlukan bahan baku komposit untuk konstruksi bangunan
tempat tinggal, khususnya hunian khusus yang memiliki sifat ringan, mudah ditransportasi dan cepat dalam proses instalasi. Dari sisi material,
tentunya diperlukan teknologi material ringan sehingga dapat dibawa dan dirakit oleh manusia. Dari sisi sistem struktur, harus dapat mengakomodasi
proses instalasi yang cepat dan memiliki kapasitas yang besar. Karena itu, melalui penelitian jembatan sementara, diharapkan dapat memperoleh
teknologi struktur jembatan sementara yang ringan, cepat dalam proses instalasi dan memiliki kapasitas yang cukup baik.
Bahan Komposit yang ada di pasaran Indonesia memiliki karakteristik yang getas dengan transisi antar fase leleh sehingga
keruntuhan yang sangat singkat ductilitas rendah. Hal ini tentunya sangat tidak diharapkan untuk bangunan sipil apalagi rumah dan tempat tinggal
pada umumnya. Di samping itu, belum cukupnya database penggunaan bahan komposit lengkap dengan karakterisasinya sehingga diperlukannya
kajian untuk mengetahui karakteristik bahan komposit plastik untuk konstruksi jembatan. Berdasarkan hal-hal di atas, diharapkan kita dapat
mengembangkan teknologi
peningkatan kualitas
komposit untuk
konstruksi. Dalam hal pemenuhan kebutuhan energi terbarukan, dibutuhkan
bahan baku material yang sesuai dengan pemanfaatan energi surya. Peluang bisnis di bidang energi pembangkit listrik tenaga surya demikian
besar. Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 4.8 KWhm2 setara 112.000 GWp sepuluh kali lipat dari potensi Jerman dan Eropa. Sumber
energi yang mengandalkan pemanfaatan fosil tidak lama lagi bakal berakhir. Kebutuhan listrik terus meningkat sesuai dengan kemajuan
masyarakat. Apabila pemerintah kurang berhasil memenuhinya keadaan menjadi masalah besar. Energi listrik yang mampu dipasok oleh PLN baru
1500-2000 MW. Oleh karena itu, PLN sering melakukan pemadaman listrik bergilir. Proyek listrik 10.000MW yang sudah selesai dibangun belum
Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 32
mampu memenuhi permintaan listrik yang terus melonjak tiap tahun. Diharapkan agar sumber energi alternatif tidak hanya bersifat renewable
dan mudah dikonversi menjadi energi listrik, dan juga ramah lingkungan. Energi yang paling sesuai adalah energi surya.
Pembangunan industri sel surya nasional sudah harus disiapkan segera, karena selain merupakan peluang bisnis yang sangat besar, juga
untuk memperkuat kedaulatan energi nasional di sector pembangkitan energi baru terbarukan. Demikian pula penyiapan industry bahan baku sel
surya, yaitu industry wafer silikon polikristal yang dimodifikasi menjadi mono-like silikon sudah sangat mendesak. Pasokan industri wafer tidak
hanya untuk dalam negeri namun dapat lebih luas lagi. Pasokan bahan baku bagi industry sel surya nasional yang dapat disediakan secara
mandiri di dalam negeri dapat meningkatkan daya saing disektor industri.
3. Layanan Teknologi Polimer