Potensi Internal Potensi Eksternal

Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 4 Internasional, Kecanggihan Proses Produksi, Keluasan Pemasaran, Kesediaan Untuk Mendelegasikan Wewenang; dan 3 Inovasi dengan indikator: Kapasitas Inovasi, Kualitas Lembaga Penelitian Ilmiah,Belanja Litbang Perusahaan, Kolaborasi Litbang Universitas- Industri, PengadaanPemerintah untuk Produk Teknologi Maju, Ketersediaan Ilmuwan dan Insinyur, Utilitas Paten Per Sejuta Penduduk. Dari 12 pilar daya saing tersebut, pilar Kesiapan Teknologi, Efisiensi Pasar Tenaga Kerja dan pilar Inovasi merupakan pilar dengan nilai terendah nilai Kesiapan Teknologi 3,6, Efisiensi Pasar Tenaga Kerja 3,8 sedangkan Inovasi 3,9 dari skala 1-7 dibandingkan dengan sembilan pilar lainnya. Hal ini mencerminkan bahwa iptek belum berperan secara signifikan dalam meningkatkan daya saing Indonesia. Kemampuan teknologi secara nasional dalam penguasaan dan penerapan teknologi dinilai masih belum memadai untuk meningkatkan daya saing bangsa. Hal ini telah mengakibatkan ongkos untuk menghasilkan suatu produk menjadi mahal, serta kualitas barang serta inovasi produk yang dihasilkan sangat terbatas sehingga daya saing usaha tidak seperti yang diharapkan.

1.2. Potensi dan Permasalahan

Analisis potensi dan permasalahan di lingkungan TIEM dilakukan dengan melakukan identifikasi dan analisis lingkungan berpengaruh baik dari lingkungan internal maupun eksternal sebagai dasar untuk melakukan perencanaan strategis.

1.2.1. Potensi Internal

Sesuai dengan hasil reorganisasi, Kedeputian TIEM tetap dipimpin oleh deputi kepala setingkat eselon I, yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPPT. Struktur organisasi kedeputian TIEM yang baru terdiri dari dari 5 unit kerja setingkat eselon II yang terdiri dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi PTIK, Pusat Teknologi Elektronika PTE, Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia PTSEIK, Balai Besar Teknologi Konversi Energi B2TKE, dan Pusat Teknologi Material PTM. Untuk unit kerja setingkat eselon III terdiri dari Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi BJIK, Balai Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 5 Teknologi Bahan Bakar dan Rekayasa Disain BTBRD, dan Balai Teknologi Polimer BTP. Masing-masing pusat dan balai mempunyai tugas, fungsi dan kedudukannya bersinergi menjalankan misi BPPT yang terkait dengan tugas dan fungsi kedeputian TIEM.

1.2.2. Potensi Eksternal

Faktor-faktor eksternal yang bisa dianggap menguntungkan dan dapat menjadikan peluang adalah :  Sudah dimulainya upaya-upaya penguasaan dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, energi kelistrikan, bahan bakar dan teknologi material untuk peningkatan kemampuan daya saing industri nasional.  Adanya komitmen pemerintah untuk melakukan pengembangan energi baru terbarukan, program konservasi energi dan pengembangan material maju.  Terbukanya pasar bagi pemanfaatan sumber daya alam nabati, sebagai implementasi peraturan pemerintah 282008 tentang kebijakan industri nasional dengan adanya mandatori pembatasan ekspor bahan mentah, serta upaya penyerapan sumber nabati mentah sebagai bahan baku industri terbarukan.  Komitmen pemerintah dalam penggunaan bahan nabati sebagai bahan bakar nabati BBN dengan diberikannya subsidi untuk pemakaian BBN.  Adanya mandatori presiden dalam upaya memenuhi kebutuhan energi di Indonesia dalam jangka panjang, dengan ditetapkann Perpres No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang berisi mandat pemenuhan kebutuhan energi berdasarkan potensi sumberdaya energi di Indonesia, dengan memberikan target peningkatan penggunaan energi baru batubara, gas alam dan energi terbarukan panas bumi, biofuelbahan bakar nabati, angin, surya dll dari 45.6 2003 menjadi lebih dari 80 2025 dan target penurunan minyak bumi 41,7 2003 menjadi kurang dari 20 2025.  Potensi pasar pelanggan yang masih terbuka baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam pemanfaatan bahan polimer untuk high value, Renstra Kedeputian TIEM 2015-2019 6 tenaga konsultan dalam penyusunan regulasi terkait aplikasi polimer di bidang pangan dan medis.

1.2.3. Permasalahan a. Permasalahan Internal