Persetujuan Etik Riskesdas PENDAHULUAN

7

BAB 2. METODOLOGI RISKESDAS

2.1 Disain

Riskesdas 2007 Provinsi Bali adalah sebuah survei cross sectional yang bersifat deskriptif. Disain Riskesdas Provinsi Bali terutama dimaksudkan untuk menggambarkan masalah kesehatan penduduk di seluruh pelosok Provinsi Bali, secara menyeluruh, akurat dan berorientasi pada kepentingan para pengambil keputusan di berbagai tingkat administratif. Berbagai ukuran sampling error termasuk didalamnya standard error, relative standard error, confidence interval, design effect dan jumlah sampel tertimbang akan menyertai setiap estimasi variabel. Dengan desain ini, maka setiap pengguna informasi Riskesdas dapat memperoleh gambaran yang utuh dan rinci mengenai berbagai masalah kesehatan yang ditanyakan, diukur atau diperiksa. Laporan Hasil Riskesdas 2007 Provinsi Bali akan menggambarkan berbagai masalah kesehatan di tingkat provinsi dan variabilitas antar kabupatenkota. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Riskesdas 2007 Provinsi Bali didesain untuk mendukung pengembangan kebijakan kesehatan berbasis bukti ilmiah. Disain Riskesdas 2007 Provinsi Bali dikembangkan dengan sungguh-sungguh memperhatikan teori dasar tentang saling hubungan antara berbagai penentu yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Riskesdas 2007 Provinsi Bali menyediakan data dasar yang dikumpulkan melalui survei berskala nasional sehingga hasilnya dapat digunakan untuk penyusunan kebijakan kesehatan bahkan sampai ke tingkat kabupatenkota. Lebih lanjut, desain Riskesdas 2007 Provinsi Bali menghasilkan data yang siap dikorelasikan dengan data Susenas 2007 atau dengan data survei lainnya seperti data kemiskinan yang menggunakan metodologi yang sama. Dengan demikian, para pembentuk kebijakan dan pengambil keputusan di bidang pembangunan kesehatan dapat menarik manfaat yang optimal dari ketersediaan data Riskesdas 2007 Provinsi Bali.

2.2 Lokasi

Sampel Riskesdas 2007 Provinsi Bali di tingkat kabupatenkota berasal dari 9 kabupatenkota dari jumlah keseluruhan sebanyak 9 kabupatenkota yang tersebar merata di Provinsi Bali.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam Riskesdas 2007 Provinsi Bali adalah seluruh rumah tangga di seluruh pelosok Provinsi Bali. Sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga dalam Riskesdas 2007 Provinsi Bali identik dengan daftar sampel rumah tangga dan anggota rumah tangga Susenas 2007 Provinsi Bali. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metodologi penghitungan dan cara penarikan sampel untuk Riskesdas 2007 Provinsi Bali identik pula dengan two stage sampling yang digunakan dalam Susenas 2007 Provinsi Bali. Berikut ini adalah uraian singkat cara penghitungan dan cara penarikan sampel dimaksud.

2.3.1 Penarikan Sampel Blok Sensus dalam Susenas 2007

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, Riskesdas Provinsi Bali menggunakan sepenuhnya sampel yang terpilih dari Susenas Provinsi Bali. Dari setiap kabupatenkota yang masuk dalam kerangka sampel kabupatenkota diambil sejumlah blok sensus yang proporsional terhadap jumlah rumah tangga di kabupatenkota tersebut. Kemungkinan sebuah blok sensus masuk kedalam sampel blok sensus pada sebuah kabupatenkota bersifat proporsional terhadap jumlah rumah tangga pada sebuah kabupatenkota probability proportional to size. Bila dalam sebuah blok sensus terdapat lebih dari 150 8 seratus lima puluh rumah tangga maka dalam penarikan sampel di tingkat ini akan dibentuk sub-blok sensus. Secara keseluruhan, berdasarkan sampel blok sensus dalam Susenas 2007 yang berjumlah 358 tiga ratus lima puluh delapan sampel blok sensus, Riskesdas Provinsi Bali 2007 berhasil mengunjungi 357 blok sensus dari 9 jumlah kabupatenkota yang ada.

2.3.2 Penarikan Sampel Rumah Tangga

Dari setiap blok sensus terpilih kemudian dipilih 16 enam belas rumah tangga secara acak sederhana simple random sampling, yang menjadi sampel rumah tangga dengan jumlah rumah tangga di blok sensus tersebut. Secara keseluruhan, jumlah sampel rumah tangga dari 9 kabupatenkota Susenas Provinsi Bali 2007 adalah 5.728 lima ribu tujuh ratus dua puluh delapan, dimana Riskesdas Provinsi Bali berhasil mengumpulkan 5.430 rumah tangga.

2.3.3 Penarikan Sampel Anggota Rumah Tangga

Selanjutnya, seluruh anggota rumah tangga dari setiap rumah tangga yang terpilih dari kedua proses penarikan sampel tersebut di atas maka diambil sebagai sampel individu. Dari 9 kabupatenkota pada Susenas Provinsi Bali 2007 terdapat 22.064 dua puluh dua ribu enam puluh empat sampel anggota rumah tangga. Riskesdas Provinsi Bali berhasil mengumpulkan 20.603 individu yang sama dengan Susenas.

2.3.4 Penarikan Sampel Biomedis

Sampel untuk pengukuran biomedis adalah anggota rumah tangga berusia lebih dari 1 satu tahun yang tinggal di blok sensus dengan klasifikasi perkotaan. Di Provinsi Bali, dari 9 Kabupatenkota terpilih beberapa BS dari 8 kabupatenkota yang terkena sampel biomedis, yaitu Jembrana 3 BS, Tabanan 2 BS, Badung 4 BS, Gianyar 3 BS, Klungkung 3 BS, Bangli 1 BS, Buleleng 3 BS, Denpasar 4 BS. Khusus untuk pengukuran gula darah, sampel diambil dari anggota rumah tangga berusia lebih dari 15 tahun ke atas.

2.3.5 Penarikan Sampel Yodium

Ada 2 dua pengukuran iodium. Pertama, adalah pengukuran kadar iodium dalam garam yang dikonsumsi rumah tangga, dan kedua adalah pengukuran iodium dalam urin. Pengukuran kadar iodium dalam garam dimaksudkan untuk mengetahui jumlah rumah tangga yang menggunakan garam beriodium. Sedangkan pengukuran iodium dalam urin adalah untuk menilai kemungkinan kelebihan konsumsi garam iodium pada penduduk. Pengukuran kadar iodium dalam garam dilakukan dengan test cepat menggunakan “iodina” dilakukan pada seluruh sampel rumah tangga.