Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
152
Tabel 3.131 Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak Dan Waktu Tempuh Ke
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Menurut Karakteristik Latar Belakang
di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Jarak Ke Yankes Waktu Tempuh Ke Yankes
1 km 1
– 5 km
5 km 15’
16’-30’ 31’-60’
60’
Tipe Daerah
Perkotaan 56,5
42,4 1,1
86,2 12,3
1,3 0,2
Perdesaan 41,4
52,4 6,2
62,0 26,8
8,1 3,2
Tingkat Pengeluaran per Kapita
Kuintil - 1 42,8
52,7 4,5
68,2 21,4
7,5 2,9
Kuintil - 2 46,8
48,1 5,1
72,1 21,0
4,5 2,4
Kuintil - 3 50,0
47,1 2,9
74,1 20,4
4,5 1,0
Kuintil - 4 51,8
45,1 3,1
78,7 17,1
2,9 1,3
Kuintil - 5 55,9
42,3 1,8
81,3 15,3
3,1 0,3
CATATAN: Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu,
Dokter Praktek dan Bidan Praktek
Tabel 3.131 menggambarkan Akses RT menuju pelayanan kesehatan RS, puskesmas, bidan dan dokter praktek menurut jarak di perkotaan lebih dekat dibandingkan perdesaan, sedangkan
menurut waktu akses RT ke yankes lebih singkat di perkotaan. Ada kecenderungan makin tinggi tingkat pengeluaran perkapita makin mudah untuk akses ke
pelayanan kesehatan RS, puskesmas, bidan dan dokter praktek baik menurut jarak atau waktu tempuh, sehingga perlu adanya akselerasi kemudahan akses terhadap RT miskin.
Tabel 3.132 ini menunjukkan bahwa akses RT ke pelayanan UKBM menurut jarak dan waktu tempuh antar kabupatenkota di provinsi Bali tidak jauh berbeda, hanya beberapa kabupaten seperti
Karang Asem 50,0 dan Jembrana 67,8 persentase jarak tempuh 1 km paling rendah dibandingkan kabupatenkota lainnya. Persentase Akses RT ke pelayanan UKBM dengan jarak 1-5
Km tertinggi di kabupaten Karang asem 47,1, kabupaten Jembrana 30,8, sedangkan dengan jarak 5 KM tertinggi di kabupaten Bangli 2,9, kabupaten Jembrana 1,4. Persentase tertinggi
akses RT ke pelayanan UKBM dengan waktu tempuh 60 menit tertinggi di kabupaten Karang Asem 3,3.
153
Tabel 3. 132 Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak Dan Waktu Tempuh Ke
Sarana Pelayanan Kesehatan dan KabupatenKota
di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Kabupaten Jarak Ke Yankes
Waktu Tempuh Ke Yankes 1 km
1 - 5 5
15 16-30
31-60 60
Jembrana 67,8
30,8 1,4
96,6 2,7
0,7 0,0
Tabanan 92,3
7,7 0,0
96,8 2,3
0,9 0,0
Badung 94,2
5,8 0,0
99,1 0,9
0,0 0,0
Gianyar 97,5
2,5 0,0
97,0 2,5
0,5 0,0
Klungkung 94,2
5,8 0,0
91,9 7,0
1,2 0,0
Bangli 75,6
24,4 2,9
92,4 5,9
1,7 0,0
Karang Asem 50,0
47,1 0,6
64,3 25,2
7,1 3,3
Buleleng 70,5
29,0 0,5
75,4 19,3
4,7 0,6
Denpasar 92,4
7,6 0,0
99,4 0,0
0,0 0,0
Provinsi Bali
81,5 18,0
0,5 89,4
8,0 2,0
0,5 Catatan: Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Posyandu, Poskesdes, Polindes
Tabel 3.133 Persentase Rumah Tangga Menurut Jarak Dan Waktu Tempuh Ke
Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Karakteristik Rumah Tangga
di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Jarak Ke Yankes Waktu Tempuh Ke Yankes
1 km 1 - 5 km 5 km 15
16-30 31-60
60
Tipe Daerah
Perkotaan 90,8
9,0 0,2
95,9 3,5
0,6 0,0
Perdesaan 70,6
28,4 1,0
81,6 13,3
4,0 1,1
Tingkat Pengeluaran per Kapita
Kuintil-1 78,6
20,9 0,5
85,6 9,6
3,7 1,1
Kuintil-2 80,6
19,1 0,3
88,2 9,0
2,1 0,8
Kuintil-3 80,1
19,1 0,8
91,2 9,4
1,8 0,3
Kuintil-4 82,9
16,4 0,8
92,6 6,8
1,3 0,3
Kuintil-5 84,4
15,1 0,5
89,2 5,9
2,1 0,3
Catatan: Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Posyandu, Poskesdes, Polindes
Tabel 3.133 menunjukkan bahwa Akses RT ke posyandupolindesposkesdes di perkotaan lebih mudah dibandingkan di perdesaan, baik menurut jarak atau waktu tempuhnya di
seluruh kabupatenkota di provinsi Bali.
Ada kecenderungan makin rendah tingkat pengeluaran perkapita RT, akses ke posyandupolindes makin jauh jika ditinjau dari jarak tempuh dan makin lama jika dari waktu
tempuh, namun masih mendekati rerata provinsi Bali.
154
Tabel 3.134 Persentase Rumah Tangga Yang Memanfaatkan PosyanduPoskesdes Dalam
Tiga Bulan Terakhir, Menurut KabupatenKota di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.134
ini menunjukkan
bahwa mayoritas
RT merasa
tidak membutuhkan
posyanduposkesdes persentase tertinggi di Kota Denpasar 83,5. Ada banyak faktor penyebabnya, diantaranya disebabkan karena mereka merasa tidak memiliki balita. Sebetulnya
fungsi posyanduposkesdes tidak hanya berfungsi untuk kesehatan balita, tapi dapat juga berfungsi yang lain seperti, pengobatan, KB bahkan konsultasi resiko penyakit.
Tabel 3.135 Persentase Rumah Tangga Yang Memanfaatkan PosyanduPoskesdes Dalam
Tiga Bulan Terakhir, Menurut Karakteristik Rumah Tangga Di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.135 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan UKBM oleh RT lebih banyak di perdesaan dibandingkan perkotaan, Persentase RT yang tidak membutuhkan posyanduposkesdes lebih
banyak di perkotaan dibandingkan perdesaan. Ada kecenderungan makin tinggi tingkat pengeluaran perkapita RT makin rendah memanfaatkan posyanduposkesdes, dan makin besar
pula persentase tidak membutuhkannya.
KabupatenKota Pemanfaatan PosyanduPoskesdes oleh RT
Ya Tidak
Tidak
Jembrana 23,4
1,4 75,2
Tabanan 20,4
5,9 73,8
Badung 26,3
22,8 50,9
Gianyar 29,2
0,0 70,8
Klungkung 24,1
8,0 67,8
Bangli 21,0
6,7 72,3
Karang Asem 29,2
5,7 65,1
Buleleng 22,8
18,3 58,9
Denpasar 14,5
2,1 83,5
Provinsi Bali 22,8
8,7 68,5
Karakteristik Responden
Pemanfaatan PosyanduPoskesdes oleh RT Ya
Alasan lain Tidak
Membutuhkan
Tipe Daerah
Perkotaan 20,6
9,7 69,7
Perdesaan 25,2
7,7 67,1
Tingkat Pengeluaran
per Kapita
Kuintil - 1 32,9
8,8 58,3
Kuintil - 2 27,7
6,6 65,7
Kuintil - 3 23,6
7,6 68,8
Kuintil - 4 16,7
8,6 74,7
Kuintil - 5 13,8
11,7 74,5
155
Tabel 3.136 Persentase Jenis Pelayanan PosyanduPoskesdes
Yang Diterima RT Dalam 3 Bulan Terakhir, Menurut KabupatenKota
Tabel 3.136 ini menunjukkan bahwa dari sekian banyak jenis pelayanan posyanduposkesdes yang dimanfaatkan RT, penimbangan menempati urutan yang pertama 98,4, urutan ke dua suplemen
gizi 82,4, PMT 77,5 sedangkan konsultasi resiko penyakit menempati urutan yang terakhir.
Tabel 3.137 Persentase Jenis Pelayanan PosyanduPoskesdes yang Diterima Rumah
Tangga Dalam Tiga Bulan Terakhir, Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.137 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan posyandu oleh RT sebagian besar pada penimbangan balita, PMT, Imunisasi dan suplemen gizi baik di perkotaan ataupun di perdesaan
sehingga fungsi posyandu sebagai pemantauan pertumbuhan balita masih cukup tinggi. Kecenderungan pemanfaatan posyanduPoskesdes oleh RT di perkotaan lebih tinggi dibandingkan
perdesaan. Pemanfaatan posyandu oleh RT menurut tingkat pengeluaran per kapita tidak berbeda jauh antara rendah dan tinggi dan mendekati rata-rata provinsi Bali.
KabupatenKot a
Penim- bangan
Penyu- luhan
Imuni- sasi
KIA KB
Pengo- batan
PMT Suplemen
Gizi
Konsultasi Resiko
Penyakit
Jembrana 100,0
88,2 88,2
65,6 35,3
14,7 93,8
82,4 2,9
Tabanan 100,0
43,5 65,2
11,6 2,2
4,3 88,4
66,7 4,3
Badung 98,0
67,2 60,3
6,0 47,5
55,9 86,0
79,3 46,6
Gianyar 100,0
86,4 84,7
17,6 0,0
10,3 96,4
14,3 28,8
Klungkung 100,0
42,9 35,0
33,3 5,0
23,8 52,9
44,0 9,5
Bangli 100,0
20,0 40,0
53,5 4,0
16,7 45,0
40,3 4,0
Karang Asem 95,3
25,8 43,5
34,7 15,3
60,7 67,4
57,3 14,8
Buleleng 98,6
23,5 75,6
28,9 17,3
39,0 67,6
69,4 8,6
Denpasar 94,7
28,6 64,6
28,8 12,8
22,4 70,3
62,4 8,2
Provinsi Bali 98,4
46,7 65,0 65,6
16,8 31,1
77,5 82,4
16,1
Karakteristik Responden
Penim- bangan
Penyu- luhan
Imuni- sasi
KIA KB
Pengo- batan
PMT Suplemen
Gizi Konsultasi
Resiko Penyakit
Tipe Daerah
Perkotaan 98,4
50,7 71,1
27,6 17,3
31,3 80,2
72,2 19,9
Perdesaan 97,8
43,0 59,2
30,1 16,1
30,5 74,9
52,7 12,6
Tingkat Pengeluaran
per Kapita Kuintil
– 1 100,0
48,8 69,9
30,6 20,8
26,8 78,0
61,5 13,8
Kuintil – 2
96,8 41,3
67,0 26,1
10,8 28,9
75,0 59,6
15,4 Kuintil
– 3 97,3
46,7 64,4
23,7 17,0
39,1 77,3
63,3 18,7
Kuintil – 4
100,0 50,0
56,3 29,4
14,3 43,4
77,6 62,5
17,2 Kuintil
– 5 97,4
48,1 60,4
37,5 19,6
30,7 84,6
66,0 18,5
156
Tabel 3.138 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak
Memanfaatkan PosyanduPoskesdes Dalam 3 Bulan Terakhir, Menurut Kabupaten
KabupatenKota Alasan Tidak Memanfaatan PosyanduPoskesdes
Letak Jauh
Tidak ada Posyandu
Layanan tidak Lengkap
Lainnya
Jembrana 0,9
0,0 0,9
98,2 Tabanan
0,6 3,4
4,0 92,1
Badung 16,3
13,3 1,8
68,7 Gianyar
0,0 0,0
0,0 100,0
Klungkung 2,1
0,0 7,7
90,8 Bangli
5,4 1,1
5,3 91,5
Karang Asem 0,3
1,3 4,7
91,3 Buleleng
3,5 1,8
16,5 76,3
Denpasar 0,9
0,3 1,7
97,6
Provinsi Bali
0,6 2,5
5,4 88,6
Tabel 3.138 ini menunjukkan bahwa persentase RT tidak memanfaatkan posyanduposkesdes dikarenakan layanannya yang tidak lengkap persentase tertinggi di kabupaten Buleleng 16,5.
Pada kabupaten Badung 16,3, Jembrana 0,9 tidak memanfaatkan disebabkan lokasi posyanduposkesdes jauh. Sedangkan persentase tertinggi pada Badung 13,3, alasan RT tidak
memanfaatkannya dikarenakan tidak ada posyanduposkesdes.
Tabel 3.139 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak Memanfaatkan
PosyanduPoskesdes Dalam Tiga Bulan Terakhir, Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Alasan Tidak Memanfaatan PosyanduPoskesdes Letak
Jauh Tdk Ada
Posyandu Layanan tdk
Lengkap Lainnya
Tipe Daerah
Perkotaan 4,3
3,4 4,4
87,8 Perdesaan
2,4 1,5
6,4 89,7
Tingkat Pengeluaran per Kapita
Kuintil-1 5,2
2,0 6,3
86,5 Kuintil-2
2,6 1,8
4,8 90,8
Kuintil-3 3,8
2,1 4,5
89,7 Kuintil-4
2,2 3,4
4,7 89,7
Kuintil-5 3,6
3,3 6,5
86,6
Tabel 3.139 ini menunjukkan bahwa letak posyanduposkesdes jauh lebih banyak ditemukan pada RT perkotaan dibandingkan perdesaan. RT perdesaan tidak memanfatkan karena beralasan
layanannya tidak lengkap. Persentase RT dengan tingkat pengeluaran perkapita paling rendah yang tidak memanfatkan posyanduposkesdes dikarenakan lokasinya yang jauh bervariasi.
Sedangkan RT dengan tingkat pengeluaran tinggi beralasan layanannya yang tidak lengkap.
157
Tabel 3.140 Persentase Rumah Tangga yang Memanfaatkan PolindesBidan Desa Dalam
Tiga Bulan Terakhir, Menurut KabupatenKota di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.140 ini menunjukkan bahwa persentase pemanfaatan polindesBidan oleh RT tertinggi di kabupaten Bangli 39,2, kabupaten Buleleng 34,35, dan kabupaten Klungkung 33,7.
Persentase RT yang tidak membutuhkan polindesbidan desa sebesar tertinggi di Kota Denpasar 74,9, Karang Asem 61,4.
Tabel 3.141 Persentase Rumah Tangga Yang Memanfaatkan PolindesBidan Desa Dalam
Tiga Bulan Terakhir, Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.141 ini menunjukkan bahwa RT di perdesaan lebih banyak memanfaatkan polindesbidan desa dibandingkan RT di perkotaan.
Makin tinggi tingkat pengeluaran RT makin berkurang memanfaatkan polindesbidan desa. Namun rata-rata lebih dari 50 RT yang merasa tidak membutuhkan Polindes. Sehingga perlu
ditindaklanjuti alasan tidak membutuhkannya.
KabupatenKota Pemanfaatan PolindesBidan oleh RT
Ya Alasan Lain
Tidak Membutuhkan
Jembrana 11,0
64,4 24,7
Tabanan 23,0
32,4 44,6
Badung 23,6
17,8 58,7
Gianyar 19,3
53,0 27,7
Klungkung 33,7
31,4 34,9
Bangli 39,2
12,5 48,3
Karang Asem 27,1
11,4 61,4
Buleleng 34,3
20,1 45,7
Denpasar 10,0
15,0 74,9
Provinsi Bali 23,5
26,3 50,2
Karakteristik Responden
Pemanfaatan PolindesBidan oleh RT Ya
Alasan Lain Tidak
Membutuhkan
Tipe Daerah
Perkotaan 18,0
27,9 54,2
Perdesaan 29,9
24,7 45,5
Tingkat Pengeluaran
per Kapita
Kuintil-1 29,1
26,7 44,3
Kuintil-2 28,4
26,5 45,1
Kuintil-3 25,7
25,9 48,4
Kuintil-4 19,0
26,0 55,1
Kuintil-5 15,9
26,9 57,3
158
Tabel 3.142 Persentase Jenis Pelayanan PolindesBidan Desa
Yang Diterima RT Dalam 3 Bulan Terakhir, Menurut KabupatenKota di Provinsi Bali Riskesdas 2007
Tabel 3.142 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan polindes oleh RT sebagian besar pada kegiatan pemeriksaan kehamilan pada masing-masing kabupatenkota. Pemanfaatan
kegiatan tersebut paling menonjol pada kabupaten Jembrana 100,0, Tabanan 100,0 dan kabupaten Karang Asem 100,0. Pemanfaatan polindes untuk pengobatan pada tiap
kabupatenkota juga cukup tinggi.
Tabel 3.143 Persentase Jenis Pelayanan PolindesBidan Desa yang Diterima RT Dalam
Tiga Bulan Terakhir, Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.143 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan pelayanan polindes oleh RT pada perdesaan lebih tinggi dari pada perkotaan hampir disemua jenis pelayanan, persalinan, pemeriksaan ibu
nifas, pemeriksaan neonatus, pemeriksaan bayibalita dan pengobatan, kecuali pada jenis pelayanan pemeriksaan kehamilan.
Secara umum tidak terdapat perbedaan yang cukup berarti terhadap jenis pelayanan polindesbidan desa yang diterima RT baik pada semua tingkat pengeluaran perkapita . Persentase
pemanfaatan pemeriksan ibu nifas dan neonatus pada RT di Kuintil 1 lebih rendah daripada RT
KabupatenKota Pemeriksaan
Kehamilan Persalinan
Pemeriksaan Ibu Nifas
Pemeriksaan Neonatus
Pemeriksaan BayiBalita
Pengobatan
Jembrana 100,0
0,0 0,0
0,0 37,5
81,3 Tabanan
100,0 0,0
0,0 0,0
38,9 90,2
Badung 0,0
0,0 0,0
0,0 45,8
84,9 Gianyar
66,7 0,0
0,0 0,0
66,7 89,7
Klungkung 0,0
0,0 0,0
0,0 40,0
93,1 Bangli
66,7 100,0
0,0 0,0
46,2 91,3
Karang Asem 100,0
0,0 0,0
0,0 50,0
91,2 Buleleng
83,3 0,0
0,0 0,0
50,0 78,0
Denpasar 83,3
0,0 0,0
0,0 36,8
76,5
Provinsi Bali 67,9
25,0 0,0
0,0 47,2
85,3
Karakteristik Responden
Pemeriksaan Kehamilan
Persalinan Pemeriksaan
Ibu Nifas Pemeriksaan
Neonatus Pemeriksaan
BayiBalita Pengobatan
Tipe Daerah
Perkotaan 75,0
0,0 0,0
0,0 47,2
82,7 Perdesaan
63,6 50,0
25,0 25,0
47,3 86,8
Tingkat Pengeluaran
per Kapita
Kuintil-1 61,1
33,3 16,7
16,7 47,3
79,5 Kuintil-2
73,7 0,0
0,0 0,0
45,2 87,1
Kuintil-3 58,3
33,3 16,7
16,7 45,3
85,3 Kuintil-4
80,0 50,0
33,3 33,3
50,0 90,2
Kuintil-5 75,0
33,3 33,3
33,3 54,9
86,0
159
dengan tingkat pengeluaran tinggi. Sedangkan untuk pemeriksaan Balita semakin tinggi tingkat pengeluaran semakin banyak persentase yang memanfaatkan pelayanan polindesbidan desa.
Tabel 3.144 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak Memanfaatkan
PolindesBidan Desa Dalam Tiga Bulan Terakhir dan KabupatenKota Di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
KabupatenKota Alasan Tidak Memanfaatkan PolindesBidan
Letak Jauh
Tidak Ada PolindesBidan
Layanan Tidak
Lengkap Tidak
Butuh Lainnya
Jembrana 0,0
70,8 0,0
27,7 1,5
Tabanan 0,0
13,5 12,9
57,9 15,8
Badung 0,6
17,4 1,2
76,7 4,1
Gianyar 0,6
0,6 0,0
34,6 64,2
Klungkung 2,7
14,0 1,8
52,6 29,8
Bangli 0,7
4,1 0,0
79,5 13,7
Karang Asem 8,9
11,8 1,3
84,3 2,0
Buleleng 0,7
8,5 1,3
69,5 11,9
Denpasar 2,0
1,3 0,3
83,3 14,4
Provinsi Bali 0,0
13,6 2,1
65,7 16,6
Tabel 3.144 ini menunjukkan bahwa alasan tidak memanfaatkan PolindesBidan karena jaraknya jauh cukup bervariasi pada masing-masing kabupatenkota. Tetapi alasan tidak adanya
bidanpolindes cukup tinggi terutama di kabupaten Jembrana 70,8, Badung 17,4. Sedangkan alasan tidak membutuhkan persentase tertinggi di kabupaten Karang Asem 84,3,
kota Denpasar 83,3.
Tabel 3.145 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak Memanfaatkan
PolindesBidan Desa Dalam Tiga Bulan Terakhir, dan Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Alasan Tidak Memanfaatkan PolindesBidan Desa Letak
Jauh Tdk Ada
PolindesBidan Layanan Tdk
Lengkap Tidak
Butuh Lainnya
Tipe Daerah
Perkotaan 1,0
11,8 2,5
66,0 18,7
Perdesaan 3,5
16,1 1,8
64,8 13,7
Tingkat Pengeluaran
per Kapita Kuintil-1
4,2 15,8
2,3 62,6
15,1 Kuintil-2
1,9 13,8
3,0 63,2
18,2 Kuintil-3
2,1 14,1
2,1 65,4
16,3 Kuintil-4
1,3 13,1
1,9 67,9
15,7 Kuintil-5
0,9 11,9
1,5 68,1
17,6
160
Tabel 3.145 ini menunjukkan bahwa alasan jarak yang jauh lebih banyak pada RT di perdesaan dibandingkan perkotaan di provinsi Bali. Sehingga perlunya akselerasi mendekatkan akses
polindes bagi RT perdesaan dan pemerataan tenaga bidan di RT perdesaan.
Ada kecenderungan alasan letak polindes bidan yang jauh makin meningkat seiring dengan makin miskinnya RT tersebut demikian pula dengan tidak adanya polindesbidan. Sehingga
akses polindesbidan perlu ditingkatkan untuk RT miskin di provinsi Bali.
Tabel 3.146 Persentase Rumah Tangga Yang Memanfaatkan Pos Obat Desa POD
Warung Obat Desa WOD Dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut KabupatenKota di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.146 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan PODWOD tiap kabupaten cukup bervariasi namun masih dibawah 20 Rerata di prov.Bali 4,2. Pemanfaatan tertinggi pada kabupaten
Buleleng 19,7. Sehingga perlu adanya penelusuran alasan tidak memanfaatkan PODWOD.
Tabel 3.147 Persentase Rumah Tangga yang Memanfaatkan Pos Obat Desa POD
Warung Obat Desa WOD Dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Tabel 3.147 ini menunjukkan bahwa pemanfaatan PODWOD oleh RT masih sangat minim baik di
perdesaan ataupun di perkotaan, meskipun terlihat perkotaan lebih besar pemanfaatannya. Ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pengeluaran RT semakin banyak memanfaatkan
PODWOD.
KabupatenKota Pemanfaatan PODWOD oleh RT
Ya Tidak
Tidak Butuh
Jembrana 0,0
99,3 0,7
Tabanan 0,5
99,1 0,5
Badung 1,8
91,1 7,1
Gianyar 0,0
93,6 6,4
Klungkung 0,0
98,8 1,2
Bangli 0,0
99,2 0,8
Karang Asem 0,0
98,6 1,4
Buleleng 19,7
62,8 17,5
Denpasar 1,5
70,8 27,7
Provinsi Bali 4,2
85,6 10,1
Karakteristik Pemanfaatan PODWOD oleh RT
Ya Tidak
Tidak Butuh
Tipe Daerah
Perkotaan 6,4
80,0 13,6
Perdesaan 1,7
92,1 6,2
Tingkat Pengeluaran per Kapita
Kuintil-1 2,1
87,7 10,1
Kuintil-2 4,0
86,2 9,8
Kuintil-3 3,7
85,6 10,8
Kuintil-4 4,7
84,7 10,6
Kuintil-5 6,6
83,9 9,4
161
Tabel 3.148 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak Memanfaatkan Pos Obat
Desa PODWarung Obat Desa WOD Dalam 3 Bulan Terakhir dan KabupatenKota di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
KabupatenKota Alasan Tidak Memanfaatan PODWOD oleh RT
Lokasi Jauh
Tidak ada PODWOD
Obat Tidak lengkap
Tidak Butuh
Lainnya
Jembrana 0,0
99,3 0,0
0,7 0,0
Tabanan 0,0
98,2 0,9
0,5 0,5
Badung 0,0
92,7 0,0
7,3 0,0
Gianyar 0,0
93,6 0,0
6,4 0,0
Klungkung 0,0
98,8 0,0
1,2 0,0
Bangli 0,0
99,2 0,0
0,8 0,0
Karang Asem 0,0
98,6 0,0
1,4 0,0
Buleleng 3,1
72,0 1,7
21,8 1,4
Denpasar 0,3
68,9 0,0
28,1 2,7
Provinsi Bali 0,5
87,7 0,4
10,6 0,8
Tabel 3.148 ini menunjukkan bahwa sebagian besar alasan tidak memanfaatkan PODWOD adalah tidak adanya pelayanan tersebut.
Tabel 3.149 Persentase Rumah Tangga Menurut Alasan Tidak Memanfaatkan Pos Obat
Desa PODWarung Obat Desa WOD Dalam Tiga Bulan Terakhir dan Karakteristik Rumah Tangga di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Alasan Tidak Memanfaatkan PODWOD oleh RT
Lokasi Jauh
Tidak ada PODWOD
Obat Tidak lengkap
Tidak Butuh
Lainnya Tipe Daerah
Perkotaan 0,1
83,6 0,5
14,5 1,3
Perdesaan 1,2
91,9 0,2
6,3 0,3
Tingkat Pengeluaran per Kapita
Kuintil-1 1,1
88,3 0,0
10,4 0,3
Kuintil-2 0,6
87,8 0,3
10,2 1,1
Kuintil-3 0,0
88,0 0,3
11,2 0,5
Kuintil-4 0,8
86,1 0,5
11,2 1,4
Kuintil-5 0,3
87,7 1,1
10,1 0,8
Tabel 3.149 ini menunjukkan bahwa alasan tidak memanfaatkan PODWOD di perkotaan dan perdesaan tidak jauh berbeda yaitu tidak adanya pelayanan tersebut. Alasan tidak memanfaatkan
PODWOD baik pada RT kaya ataupun miskin tidak berbeda jauh.
162