Status gizi balita berdasarkan indikator BBTB
23
Di provinsi Bali, prev anak balita sangat kurus 4.4, kurus 5.6 dan gemuk 13.1. Prevalensi anak balita sangat kurus tertinggi di kabupaten Badung 6.8, Karang asem
95.2, sedangkan anak balita kurus tertinggi di kabupaten Karang Asem 8.2, kab.Buleleng 7.9.
Dalam diskusi selanjutnya digunakan masalah kekurusan untuk gabungan kategori sangat kurus dan kurus.
Besarnya masalah kekurusan pada balita yang masih merupakan masalah kesehatan masyarakat public health problem adalah jika prevalensi kekurusan 5. Masalah
kesehatan masyarakat sudah dianggap serius bila prevalensi kekurusan antara 10,1 - 15,0 , dan dianggap kritis bila prevalensi kekurusan sudah di atas 15,0 UNHCR.
Tabel 3.3 Persentase Balita menurut Status Gizi BBTB dan KabupatenKota
di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
KabupatenKota Kategori Status Gizi BBTB
Sangat Kurus Kurus Normal Gemuk
Jembrana 2,5
6,3 80,9
10,3 Tabanan
5,5 4,0
83,7 6,8
Badung 6,8
6,6 69,4
17,3 Gianyar
3,8 4,0
81,7 10,5
Klungkung 2,1
4,3 83,4
10,2 Bangli
4,7 6,9
78,0 10,4
Karang Asem 5,2
8,2 75,6
11,0 Buleleng
3,2 7,9
70,7 18,2
Denpasar 4,6
2,6 77,9
14,9
Provinsi Bali 4,4
5,6 76,9
13,1
Keterangan : BBTB = berat badan menurut tinggi badan Menurut data provinsi prevalensi kekurusan pada balita adalah 10 5,6 dan 4,4. Hal
ini berarti bahwa masalah kekurusan di provinsi Bali masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Jika dilihat untuk tiap kabupatenkota, maka prevalensi kekurusan di seluruh
provinsi masih berada di atas 10, yang berarti masalah kekurusan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di setiap kabupatenkota. Dari 9 kabupatenkotai, 3
kabupatenkota di antaranya masuk dalam kategori serius. Ke tiga kabupaten yang termasuk dalam kategori serius adalah: Badung 13,4 dan kabupaten Karangasem
13,4kab.Buleleng 11,1.
Berdasarkan indikator BBTB juga dapat dilihat prevalensi kegemukan di kalangan balita. Menurut data provinsi prevalensi kegemukan menurut indikator BBTB adalah sebesar
13,1. Tiga kabupatenkota memiliki masalah kegemukan pada balita di atas angka provinsi, tertinggi di kab.Buleleng 18,2 dan disusul kab.Badung 17,3.