15
2.6.3 Cleaning
Tahapan cleaning dalam manajemen data merupakan proses yang amat menentukan kualitas hasil Riskesdas 2007. Tim Manajemen Data menyediakan pedoman khusus untuk
melakukan cleaning data Riskesdas. Perlakuan terhadap missing values, no responses, outliers amat menentukan akurasi dan presisi dari estimasi yang dihasilkan Riskesdas 2007.
Petugas cleaning data harus melaporkan keseluruhan proses perlakuan cleaning kepada penanggung jawab analisis Riskesdas agar diketahui jumlah sampel terakhir yang
digunakan untuk kepentingan analisis. Besaran numerator dan denominator dari suatu estimasi yang mengalami proses data cleaning merupakan bagian dari laporan hasil
Riskesdas 2007 Bila pada suatu saat data Riskesdas 2007 dapat diakses oleh publik, maka informasi mengenai imputasi proses data cleaning dapat meredam munculnya
pertanyaan-pertanyaan mengenai kualitas data.
2.7 Pengorganisasian dan Jadual Pengumpulan Data
Pengumpulan data Riskesdas 2007 direncanakan untuk dilakukan segera setelah selesainya pengumpulan data Susenas 2007. Pengorganisasian dan jadwal pengumpulan
data Riskesdas 2007 disusun sebagai berikut:
a. Koordinator Wilayah 1 dengan penanggungjawab Puslitbang Ekologi Status
Kesehatan untuk: Provinsi NAD
Provinsi Sumatra Utara Provinsi Sumatra Barat
Provinsi Riau Provinsi Jambi
Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Bangka Belitung
Provinsi Kepulauan Riau b.
Koordinator Wilayah 2 dengan penanggungjawab Puslitbang Biomedis dan Farmasi untuk:
Provinsi DKI Jakarta Provinsi Banten
Provinsi Jawa Tengah Provinsi DI Yogyakarta
Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Timur
c. Koordinator Wilayah 3 dengan penanggungjawab Puslitbang Sistem dan Kebijakan
Kesehatan untuk : Provinsi Jawa Timur
Provinsi Bali Provinsi Nusa Tenggara Barat
Provinsi Nusa Tenggara Timur Provinsi Maluku
Provinsi Maluku Utara Provinsi Papua Barat
Provinsi Papua
16
d. Koordinator Wilayah 4 dengan penanggungjawab Puslitbang Gizi dan Makanan
untuk: Provinsi Jawa Barat
Provinsi Bengkulu Provinsi Lampung
Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Gorontalo Provinsi Sulawesi Barat
Jadual pengumpulan data yang diharapkan adalah segera setelah Susenas 2007 dikumpulkan, yaitu bulan Juli 2007. Untuk Riskesdas, pelaksanaan pengumpulan data
bervariasi mulai dari Juli 2007 – Januari 2008 untuk kabupatenkota di 28 Provinsi; dan
Agustus – September 2008 untuk KabupatenKota di 5 Provinsi: NTT, Maluku, Maluku
Utara, PapuaBarat, dan Papua.
2.8 Keterbatasan Riskesdas
Keterbatasan Riskesdas 2007 mencakup berbagai permasalahan non-random error. Banyaknya sampel blok sensus, sampel rumah tangga, sampel anggota rumah tangga serta
luasnya cakupan wilayah merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pengumpulan data Riskesdas 2007. Pengorganisasian Riskesdas 2007 melibatkan berbagai unsur Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, pusat-pusat penelitian, balaibalai besar, loka, serta perguruan tinggi setempat. Proses pengadaan logistik untuk kegiatan Riskesdas 2007
terkait erat dengan ketersediaan biaya. Perubahan kebijakan pembiayaan dalam tahun anggaran 2007 dan prosedur administrasi yang panjang dalam proses pengadaan barang
menyebabkan keterlambatan dalam kegiatan pengumpulan data. Keterlambatan pada fase ini telah menyebabkan keterlambatan pada fase berikutnya. Berbagai keterlambatan
tersebut memberikan kontribusi penting bagi berbagai keterbatasan dalam Riskesdas 2007, sebagaimana uraian berikut ini:
a.
Pembentukan kabupatenkota baru hasil pemekaran suatu kabupatenkota yang terjadi setelah penetapan blok sensus Riskesdas dari Susenas 2007, sehingga tidak
menjadi bagian sampel kabupatenkota Riskesdas.
b.
Blok sensus tidak terjangkau, karena ketidak-tersediaan alat transportasi menuju lokasi dimaksud, atau karena kondisi alam yang tidak memungkinkan seperti ombak
besar. Riskesdas tidak berhasil mengumpulkan 207 blok sensus yang terpilih dalam sampel Susenas 2007.
c.
Rumah tangga yang terdapat dalam DSRT Susenas 2007 ternyata tidak dapat dijumpai oleh Tim Pewawancara Riskesdas 2007. Total rumah tangga yang tidak
berhasil dikunjungi Riskesdas adalah: 298, tersebar di seluruh kabupatenkota di Indonesia.
d.
Bisa juga terjadi anggota rumah tangga dari rumah tangga yang terpilih dan bisa dikunjungi oleh Riskesdas, pada saat pengumpulan data dilakukan tidak ada di
tempat. Tercatat total 1.461 anggota rumah tangga yang tidak bisa dikumpulkan datanya.
e.
Pelaksanaan pengumpulan data mencakup periode waktu yang berbeda sehingga ada kemungkinan beberapa estimasi penyakit menular yang bersifat seasonal pada
beberapa provinsi atau kabupatenkota menjadi under-estimate atau over-estimate;
f.
Pelaksanaan pengumpulan data mencakup periode waktu yang berbeda sehingga estimasi jumlah populasi pada periode waktu yang berbeda akan berbeda pula. Pada
data Riskesdas, tanggal pengumpulan bisa digunakan pada saat melakukan analisis.