79
Tabel 3.61 Prevalensi Penyakit Persendian, Hipertensi, dan Stroke Menurut
KabupatenKota Di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
KabupatenKota Sendi
Hipertensi Stroke
D DG
D DO
U D
DG
Jembrana 20.2
28.9 5.2
5.3 25.0
0.3 0.4
Tabanan 18.2
32.2 8.0
8.4 32.0
0.5 0.7
Badung 19.2
24.4 3.9
4.3 25.0
0.6 0.6
Gianyar 10.4
32.7 3.4
3.4 29.5
0.3 0.4
Klungkung 27.6
43.7 6.3
6.5 28.5
0.3 0.3
Bangli 34.0
43.4 7.8
8.0 32.7
0.2 0.8
Karang Asem 26.8
43.5 5.5
5.6 24.4
0.5 0.8
Buleleng 32.5
41.9 8.8
8.9 36.2
0.7 1.3
Denpasar 6.7
16.1 3.9
3.9 25.8
0.3 0.4
Provinsi Bali 20.4
32.6 5.8
6.0 29.1
0.4 0.7
Catatan : D = Diagnosa oleh Nakes DG= Didiagnosis oleh nakes atau dengan gejala
DO = Kasus minum obat atau didiagnosis oleh nakes U = Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
Penyakit Hipertensi dinilai pada penduduk berumur =18 tahun
Sebagian besar kasus PTM pada Riskesdas 2007, ditetapkan berdasarkan jawaban
responden ―pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan‖ atau ―mengalami gejala PTM‖. Pengukuranpemeriksaan fisik hanya dilakukan pada penetapan kasus hipertensi yaitu
melalui pengukuran tekanan darah. Kriteria hipertensi yang digunakan pada penetapan kasus merujuk pada kriteria diagnosis JNC VII 2003, yaitu hasil pengukuran tekanan darah
sistolik = 140 mmHg atau tekanan darah diastolik = 90 mmHg.
Tabel 3.61 menunjukkan, 32,6 penduduk provinsi Bali mengalami gangguan persendian, dan angka ini lebih tinggi dari prevalensi Nasional yaitu 22,6. Sementara prevalensi
penyakit persendian berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 20,4, lebih tinggi dengan angka Nasioanal yaitu 15,02. prevalensi tertinggi ditemukan di Kabupaten
Bangli 34, sebaliknya prevalensi terendah di kota Denpasar 6,7.
Sementara prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau minum obat hipertensi berkisar antara 3,4 - 8,4. Memperhatikan angka prevalensi
hipertensi berdasarkan diagnosis atau minum obat dengan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah di setiap KabupatenKota di provinsi Bali,
pada umumnya nampak perbedaan prevalensi yang cukup besar. Perbedaan prevalensi paling besar ditemukan di kabupaten Tabanan. Data ini menunjukkan banyak kasus
hipertensi di kabuapen Tabanan maupun di wilayah lainnya belum ditanggulangi dengan baik.
Berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan atau gejala yang menyerupai stroke, prevalensi stroke di provinsi Bali adalah 0,7 per 1000 penduduk. Menurut KabupatenKota
prevalensi stroke berkisar antara 0,3 -0,7 , dan kabupaten Buleleng mempunyai prevalensi lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya, baik berdasarkan diagnosis maupun
gejala.
80
Tabel 3.62 Prevalensi Penyakit Persendian, Hipertensi, dan Stroke Menurut
Karakteristik Latar Belakang di Provinsi Bali, Riskesdas 2007
Karakteristik Responden
Sendi Hipertensi
Stroke D
DG D
DO U
D DG
Umur
15 – 24 Tahun
2,7 5,3
0,5 0,7
13,0 0,1
0,3 25
– 34 Tahun 8,3
15,8 1,7
1,8 18,5
0,1 0,3
35 – 44 Tahun
18,7 30,8
3,8 3,9
23,9 0,2
0,3 45
– 54 Tahun 30,6
49,3 8,8
9,0 37,8
0,4 0,7
55 – 64 Tahun
40,0 60,4
10,7 11,0
45,7 0,8
1,2 65
– 74 Tahun 44,8
66,8 15,1
15,3 49,6
2,2 2,4
75+ Tahun 50,0
70,1 18,5
19,2 61,3
1,9 3,3
Jenis Kelamin
Laki-Laki 18,1
28,6 5,2
5,5 30,3
0,5 0,7
Perempuan 22,6
36,4 6,3
6,5 27,9
0,4 0,7
Pendidikan
Tidak Sekolah 40,6
62,9 10,9
11,3 42,2
0,5 1,2
Tidak Tamat SD 34,4
53,2 7,8
7,9 35,7
0,4 0,7
Tamat SD 23,7
36,3 6,8
6,9 32,3
0,5 0,8
Tamat SMP 9,8
17,9 3,9
4,1 22,8
0,5 0,6
Tamat SMA 8,9
16,2 2,8
3,0 21,2
0,2 0,3
Tamat PT 10,7
17,0 3,7
3,7 22,3
0,9 1,0
Pekerjaan
Tidak Kerja 34,2
49,2 13,6
13,8 45,6
1,9 2,6
Sekolah 2,7
5,0 1,3
1,5 14,6
0,2 0,2
Ibu RT 18,9
31,4 4,2
4,2 26,2
0,4 0,4
Pegawai 10,5
17,5 3,7
3,8 22,6
0,3 0,5
Wiraswasta 15,5
26,8 4,5
4,6 26,6
0,2 0,3
PetaniNelayanBuruh 27,6
43,5 5,9
6,1 30,3
0,2 0,6
Lainnya 14,3
27,7 7,5
7,8 30,2
0,0 0,0
Tipe Daerah
Perkotaan 15,7
26,5 5,1
5,2 27,7
0,5 0,7
Perdesaan 25,6
39,3 6,6
6,8 30,6
0,3 0,6
Tkt Pengeluaran
per Kapita
Kuintil 1 19,8
34,9 4,7
4,9 27,4
0,2 0,6
Kuintil 2 18,8
31,6 5,3
5,4 29,1
0,3 0,4
Kuintil 3 20,6
32,0 5,2
5,3 29,9
0,5 0,7
Kuintil 4 21,9
33,3 6,4
6,6 29,2
0,6 1,0
Kuintil 5 20,6
31,3 7,2
7,4 29,6
0,6 0,7
Tabel 3.62 ini menunjukkan bahwa Penyakit sendi, stroke, hipertensi meningkat dengan pertambahan usia. Penyakit sendi, Hipertensi lebih banyak pada penduduk pedesaan.
Penyakit Sendi, Hipertensi lebih banyak pada perempuan dibandingkan laki-laki. Penyakit sendi, Hipertensi, dan stroke tertinggi pada pekerjaan KK tidak bekerja.Semakin tinggi
tingkat sosial ekonomi, semakin tinggi prevalensi penyakit sendi, strok dan hipertensi.