17 g.
Meski Riskesdas dirancang untuk menghasilkan estimasi sampai tingkat kabupatenkota, tetapi tidak semua estimasi bisa mewakili kabupatenkota, terutama
kejadian-kejadian yang frekuensinya jarang. Kejadian yang jarang seperti ini hanya bisa mewakili tingkat provinsi atau bahkan hanya tingkat nasional.
h.
Khusus untuk data biomedis, estimasi yang dihasilkan hanya mewakili sampai tingkat perkotaan nasional;
i.
Terbatasnya dana dan waktu realisasi pencairan anggaran yang tidak lancar, menyebabkan pelaksanaan Riskesdas tidak serentak; ada yang dimulai pada bulan
Juli 2007, tetapi ada pula yang dilakukan pada bulan Februari tahun 2008, bahkan lima provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan NTT baru
melaksanakan pada bulan Agustus-September 2008.
2.9 Hasil Pengolahan dan Analisis Data
Isyu terpenting dalam pengolahan dan analisis data Riskesdas 2007 adalah sampel Riskesdas 2007 yang identik dengan sampel Susenas 2007. Desain penarikan sampel
Susenas 2007 adalah two stage sampling. Hasil pengukuran yang diperoleh dari two stage sampling design memerlukan perlakuan khusus yang pengolahannya menggunakan paket
perangkat lunak statistik konvensional seperti SPSS. Aplikasi statistik yang tersedia didalam SPPS untuk mengolah dan menganalisis data seperti Riskesdas 2007 adalah SPSS
Complex Samples. Aplikasi statistik ini memungkinkan penggunaan two stage sampling design seperti yang diimplementasikan di dalam Susenas 2007. Dengan penggunaan SPSS
Complex Sample dalam pengolahan dan analisis data Riskesdas 2007, maka validitas hasil analisis data dapat dioptimalkan.
Pengolahan dan analisis data dipresentasikan pada Bab Hasil Riskesdas. Riskesdas yang terdiri dari 6 Kuesioner dan 11 Blok Topik Analisis perlu menghitung jumlah sampel yang
dipergunakan untuk mendapatkan hasil analisis baik secara nasional, provinsi, kabupatenkota, serta karakteristik penduduk. Jumlah sampel rumah tangga dan anggota
rumah tangga Riskesdas yang terkumpul seperti tercantum pada tabel 2.1, dan tabel 2.2
perlu dilengkapi lagi dengan jumlah sampel setelah ―missing value‖ dan ―outlier‖ dikeluarkan dari analisis.
18
BAB 3. HASIL RISKESDAS
3.1 Profil
Gambar 3.1 Pulau Bali
3.1.1 Geografi
Provinsi Bali terdiri dari beberapa pulau yaitu pulau Bali sebagai pulau terbesar, pulau Nusapenida, Ceningan, Nusa Lembonga, dan pulau Serangan yang terletak di sekitar kaki
pulau Bali serta pulau Menjangan yang terletak di bagian barat pulau Bali.
Letak wilayah Secara geografis probvinsi Bali terletak pada posisi antara 114º 25´ 53 -8º 50´ 48
Lintang selatan dan 114° 25´ 53 – 115° 42´ 40 bujur timur. Provinsi bali berbatasan
dengan provinsi jawa Timur yamng dibatasi oleh Selat Bali pada bagian barat sedangkan pada bagian timur berbatasan dengan pulau Lombok dengan dibatasi oleh
selat lombok. Pada bagian utara terdapat laut jawa daqn bagian selatan terdapat samudera Indonesia.
Luas wilayah Luas wilayah provinsi secara keseluruhan sebesar 5.636.66 km² atau 0,29 dari luas
kepulauan Indonesia. Daerah pemerintahan provinsi Bali saat ini terbagi menjadi 9 kabupatenkota yaitu :
1. Kabupaten Buleleng dengan ibukotanya Singaraja 2. Kabupaten Jembrana dengan ibukotanya Negara
3. Kabupaten Tabanan dengan ibukotanya Tabanan