Syarat penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang

commit to user 11 Bank garansi ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini adalah kepala cabang PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Beni Indrawan selaku pengganti sementara Penyelia Dalam Negeri dan Kliring di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta, hari Rabu tanggal 8 Juni 2011 pukul 10.20 WIB, diperoleh hasil bahwa permohonan bank garansi biasanya diajukan bersama – sama dengan permohonan kredit modal kerja. Bank garansi yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta terdiri dari 3 tiga lembar. Lembar asli diberikan kepada penerima bank garansi pihak ketiga. Lembar kedua berupa fotokopi lembar asli diberikan kepada terjamin nasabah yang mengajukan permohonan bank garansi. Sedangkan lembar ketiga berupa fotokopi lembar asli disimpan oleh pihak bank dalam hal ini adalah PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta.

2. Syarat penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang

Utama Surakarta a. Syarat umum penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta Bank garansi merupakan perjanjian ikutan acessoir, yaitu perjanjian yang timbul setelah ada perjanjian pokok yang dibuat terlebih dahulu antara nasabah atau terjamin dengan pihak penerima jaminan. Perjanjian pokok yang mendasari lahirnya perjanjian bank garansi adalah perjanjian kerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Beni Indrawan selaku pengganti sementara Penyelia Dalam Negeri dan Kliring di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta, hari Rabu tanggal 8 Juni 2011 pukul 10.00 WIB diperoleh hasil bahwa bank garansi merupakan bentuk kredit tidak langsung. Hal ini karena apabila terjadi wanprestasi dari terjamin kepada pihak yang menerima jaminan, maka bank dalam hal ini PT Bank commit to user Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta wajib membayar klaim kepada pihak penerima jaminan sesuai dengan nilai yang tercantum dalam perjanjian bank garansi. Sifat bank garansi yang merupakan jenis kredit yang tidak langsung membuat pedoman tentang pemberian bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta diatur bersama-sama dengan pemberian kredit yaitu dalam Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR tanggal 19 April 2001. Syarat umum yang harus dicantumkan dalam perjanjian bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang terdapat dalam Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR tanggal 19 April 2001, meliputi : 1 Judul Garansi Bank 2 Tanggal penerbitan garansi bank 3 Nama dan alamat bank pemberi garansi 4 Nama dan alamat pihak yang meminta garansi 5 Nama dan alamat penerima bank garansi 6 Transaksi antara pihak terjamin dengan penerima bank garansi harus memuat secara jelas tentang tujuan penggunaan bank garansi 7 Jumlah uang atau nominal yang dijamin 8 Tanggal mulai atau berakhirnya jatuh tempo bank garansi 9 Penegasan batas waktu pengajuan klaim 10 Pembuatan atau pengisian formulir bank garansi harus jelas, tidak boleh ada coretan serta penggantian 11 Nama para pihak dalam perjanjian bank garansi harus lengkap dan tidak boleh disingkat. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB penerbitan bank garansi harus memuat hal-hal sebagi berikut : 1 Judul garansi bank atau bank garansi; 2 Nama dan alamat bank pemberi garansi; commit to user 3 Nama dan alamat terjamin; 4 Nama dan alamat penerima jaminan; 5 Macam transaksi antara terjamin dan penerima jaminan; 6 Tanggal penerbitan bank garansi; 7 Jumlah uang yang dijaminkan oleh bank; 8 Batas waktu untuk mengajukan klaim kepada bank; 9 Pernyataan bahwa penjamin bank akan memenuhi pembayaran hingga suatu jumlah tertentu dengan terlebih dahulu menyita dan menjual lebih dulu benda-benda milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan; 10 Jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung saat bank menerima tuntutan; 11 Tanda tangan pihak bank pemberi garansi. Syarat penerbitan bank garansi PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang dimuat dalam Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR telah sesuai apabila dibandingkan dengan ketentuan penerbitan bank garansi yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB tentang Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lembaga Keuangan NonBank. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1 Penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta harus memuat judul Garansi Bank, tanggal penerbitan garansi bank, nama dan alamat bank pemberi garansi, nama dan alamat pihak yang meminta garansi, nama dan alamat penerima bank garansi, transaksi antara pihak terjamin dengan penerima bank garansi, jumlah uang atau nominal yang dijamin, tanggal mulai atau berakhirnya jatuh tempo bank garansi, penegasan batas waktu pengajuan klaim. Hal tersebut telah sesuai dengan syarat penerbitan bank garansi yang diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB. 2 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB mensyaratkan pernyataan bahwa penjamin bank akan memenuhi commit to user pembayaran hingga suatu jumlah tertentu dengan terlebih dahulu menyita dan menjual lebih dulu benda-benda milik terjamin yang dijadikan jaminan lawan dalam penerbitan bank garansi. Syarat ini tidak diatur secara langsung dalam syarat penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang terdapat pada Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR, tetapi dalam format perjanjian bank garansi yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta terdapat ketentuan yang memuat tentang syarat tersebut. 3 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB mensyaratkan jangka waktu pembayaran oleh bank kepada penerima jaminan terhitung saat bank menerima tuntutan dimuat dalam penerbitan bank garansi. Hal ini tidak diatur secara langsung dalam syarat penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang terdapat pada Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR, tetapi dalam format perjanjian bank garansi yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta terdapat ketentuan yang memuat tentang syarat tersebut. 4 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB mensyaratkan tanda tangan pihak bank pemberi garansi. Syarat ini ini tidak diatur secara langsung dalam syarat penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang terdapat pada Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR, tetapi perjanjian bank garansi yang diterbitkan oleh PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta ditandatangani oleh pihak pemberi garansi bank yang dalam hal ini diwakili oleh kepala cabang. Berdasarkan analisis tersebut diatas diperoleh kesimpulan bahwa syarat penerbitan bank garansi PT bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta yang diatur dalam Pedoman dan Kebijakan Pemberian Kredit commit to user Retail Market Buku III A Nomor IN0047PMR telah sesuai dengan syarat penerbitan bank garansi yang diatur Bank Indonesia dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 11110Kep.DirUPPB tentang Pemberian Jaminan oleh Bank dan Pemberian Jaminan oleh Lembaga Keuangan NonBank. Syarat-syarat yang tidak diperkenankan untuk dimasukkan dalam bank garansi adalah: 3 Syarat-syarat yang terlebih dahulu harus dipenuhi untuk berlakunya bank garansi, misalnya bank garansi baru berlaku setelah pihak yang dijamin menyetor sejumlah uang; 4 Ketentuan bahwa garansi bank dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak, misalnya oleh bank atau pihak yang dijamin. b. Syarat khusus penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Beni Indrawan selaku pengganti sementara Penyelia Dalam Negeri dan Kliring di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta, hari Rabu tanggal 8 Juni 2011 pukul 09.50 WIB, diperoleh hasil bahwa syarat wajib yang harus dipenuhi oleh nasabah atau terjamin dalam perjanjian bank garansi adalah sebagai berikut: 1 Nasabah yang akan mengajukan bank garansi tersebut merupakan nasabah PT Bank Negara Indonesia 2 Menyetor dana minimal sejumlah nilai bank garansi. Dalam hal dana yang disetor lebih kecil dari nilai bank garansi, maka nasabah wajib menyediakan jaminan tambahan. 3 Fotokopi SPK Surat Perjanjian Kerja Surat Perjanjian Kerja SPK penting untuk dilampirkan dalam permohon bank garansi karena dari SPK diketahui peminta bank garansi, penerima bank garansi, alamat peminta bank garansi, alamat penerima bank garansi, tujuan penggunaan bank garansi, serta nilai bank garansi. commit to user Ketiga syarat tersebut di atas merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi oleh nasabah yang akan mengajukan permohonan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta. c. Larangan penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta Berdasarkan wawancara dengan Bapak Beni Indrawan selaku pengganti sementara Penyelia Dalam Negeri dan Kliring, hari Kamis tanggal 23 Juni 2011 pukul 09.30, diperoleh hasil bahwa terdapat larangan- larangan dalam penerbitan bank garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang Utama Surakarta. Larangan tersebut meliputi : 1 Permohonan bank garansi yang diajukan bertujuan untuk digunakan dalam transaksi yang bersifat illegal. 2 Bank garansi yang berlaku surut. Misalnya permohonan diajukan tanggal 23 Juni 2011 akan tetapi nasabah meminta tanggal penerbitan sebelum tanggal tersebut. 3 Bank garansi yang bertujuan untuk menjamin emisi efek. 4 Bank garansi atas permintaan bukan penduduk. Pengecualian terhadap ketentuan ini adalah apabila pemohon memiliki kontra garansi yang cukup, bank yang mengajukan bukan merupakan cabang bank penerima permohonan, serta setoran bank garansi harus 100 full cover.

3. Analisis Pemberian Bank Garansi di PT Bank Negara Indonesia Cabang