Uji Normalitas Data Pengujian Asumsi Klasik

51 Solution for Windows. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dimana terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis.

3.9.1 Pengujian Asumsi Klasik

Asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah: a berdistribusi normal, b non-multikolinearitas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna atau mendekati sempurna, c non-autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi, d homoskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama. Oleh karena itu, untuk menentukan ketepatan model, perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik dari ordinary least squares OLS yaitu uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.9.1.1 Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali 2006 :110 “uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Pengujian ini diperlukan Universitas Sumatera Utara 52 karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Erlina, 2011:100. Menurut Ghozali 2005 ada dua cara yang digunakan untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yakni analisis statistik dan analisis grafik. a Analisis statistik Uji statistik sederhana yang sering digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah uji normalitas Kolmogorov Smirnov K-S. Uji statistik sederhana lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan melihat nilai kurtosis dan nilai Z- Skewness. Pedoman pengambilan keputusan tentang suatu data apakah mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dari: 1. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. 2. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal. b Analisis grafik Untuk melihat normalitas data dapat juga digunakan analisis grafik normal yaitu melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Analisis grafik yang lebih handal untuk menguji normalitas data adalah dengan melihat normal Universitas Sumatera Utara 53 probability plot. Normal probability plot adalah membandingkan distribusi kumulatif data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal hypothetical distribution dengan memperhatikan penyebaran data titik pada Normal P- Plot of Regression Standardized dari variabel terikat dimana:  Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.  Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Distribusi yang melanggar asumsi normalitas dapat dijadikan menjadi bentuk normal dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Transformasi data Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural ln, log 10, maupun akar kuadrat. 2. Trimming Trimming adalah memangkas membuang observasi yang bersifat outlier. Universitas Sumatera Utara 54 3. Winzorising Winzorising mengubah nilai – nilai outliers menjadi nilai – nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusi menjadi normal.

3.9.1.2 Uji Multikolinearitas