Permodalan Bank Tinjauan Teoritis .1 Bank

15

2.1.3 Permodalan Bank

Permodalan perbankan merupakan faktor penting dalam upaya menjalankan dan mengembangkan usaha bank. Aspek permodalan bank menjadi sorotan utama untuk menilai kesehatan perbankan. Secara umum, modal diartikan sebagai sejumlah dana yang ditanamkan dalam suatu badan usaha oleh para pemiliknya dengan mengharapkan hasil dari operasi yang akan dilakukannya. Modal bank terdiri dari dua macam Dendawijaya, 2005:39, yaitu : 1. Modal inti a. Modal disetor Merupakan modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. b. Agio saham Merupakan selisih setoran yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. c. Cadangan umum Merupakan cadangan yang diperoleh dari penyisihan laba yang ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat persetujuan RUPS atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing-masing. d. Cadangan tujuan Merupakan bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan RUPS atau rapat anggota. e. Laba ditahan Merupakan saldo laba bersih setelah pajak yang diumumkan dalam rapat pemegang saham dan diputuskan untuk tidak dibagikan. f. Laba tahun lalu Merupakan seluruh laba bersih tahun-tahun yang lalu setelah diperhitungkan pajak, dan belum diperhitungkan penggunaannya oleh rapat anggota. g. Laba tahun berjalan Merupakan laba yang telah diperoleh pada tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran hutang pajak. Universitas Sumatera Utara 16 h. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Bagian kekayaan bersih tersebut adalah modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. 2. Modal Pelengkap a. Cadangan revaluasi aktiva tetap Merupakan cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak. b. Penyisihan penghapusan aktiva produktif Merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif. c. Modal pinjaman Merupakan modal yang didukung oleh instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal. d. Pinjaman subordinasi Merupakan pinjaman yang harus memenuhi syarat, seperti ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman mendapat persetujuan dari Bank Indonesia, minimal berjangka 5 tahun dan pelunasan sebelum jatuh tempo harus persetujuan Bank Indonesia. Adapun fungsi modal bank Abdullah 2005:59, yaitu : 1. Melindungi para kreditur Para kreditur, yaitu mereka yang menyimpan dananya di bank, mengharapkan adanya kepastian kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan kreditur sewaktu-waktu. Modal bank merupakan penyangga pengembalian dana kreditur manakala bank kesulitan menarik kembali investasi jangka pendek atau kesulitan likuiditas. 2. Menjamin kelangsungan operasional Bank menggunakan modal sendiri yang dimilikinya untuk memulai kegiatan operasi termasuk juga untuk membangun atau membeli kantor dan peralatan. 3. Memenuhi standar modal minimal Berdasarkan rasio kecukupan modal CAR apabila bank akan menambah penyaluran kredit kepda masyarakat, maka dengan sendirinya bank harus menambah modal yang dimiliki. Apabila bank tidak menambah jumlah kredit maka akan memperkecil CAR yang dicapai bank. Universitas Sumatera Utara 17 Permodalan perbankan sangat erat kaitannya dengan kepercayaan pihak eksternal terhadap bank itu sendiri. Unsur kepercayaan ini merupakan unsur vital yang dapat menunjang keberhasilan pengelolaan suatu perbankan. Penyediaan modal yang cukup akan memungkinkan bank untuk dapat melanjutkan usahanya dengan lancar dan akan memberikan perlindungan bagi setiap nasabahnya. Besar-kecilnya permodalan bank akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan pihak eksternal. Menurut Abdullah 2005:67, faktor-faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya kecukupan modal suatu bank, yaitu: a. Tingkat kualitas manajemen bank Dengan memiliki manajemen yang berkualitas tinggi maka bank akan memiliki kinerja yang baik pula dalam segala aspek khususnya permodalannya. b. Tingkat likuiditas yang dimilikinya Penyediaan likuiditas yang dimiliki bank dapat diambil dari perrmodalan bank untuk menutup kewajiban-kewajibannya sehingga akan memengaruhi besar kecilnya modal. c. Tingkat kualitas dari aset Bank yang mempunyai earning aset yang memadai maka kebutuhan modalnya akan dapat ditutupi dari laba usaha bank tersebut. d. Struktur deposito Kerugian akibat biaya deposito yang terlalu tinggi akan diserap oleh modal yang mengikibatkan mengecilnya modal bank. e. Tingkat kualitas dari sistem dan prosedurnya Efisiensi dari sistem dan prosedur yang dimiliki bank akan memungkinkan bank memperoleh laba yang akan memperkuat modal. f. Tingkat kualitas dan karakter para pemilik saham g. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang, h. Riwayat pemupukan modal dan peraturan pembagian laba yang diperolehnya. Universitas Sumatera Utara 18 Dalam Peraturan Bank Indonesia nomor 1015PBI2008 tentang kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank dijelaskan mengenai pokok- pokok pengaturan antara lain meliputi: I. Kewajiban penyediaan modal minimum 1. Bank wajib menyediakan modal minimum 8 dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. 2. Untuk mengatisipasi potensi kerugian sesuai profil risiko bank, Bank Indonesia mewajibkan bank menyediakan modal minimum lebih besar dari 8. 3. Modal bagi bank yang berkantor pusat di Indonesia terdiri dari modal inti tier 1, modal pelengkap tier 2 dan modal pelengkap tambahan tier 3. II. Modal inti tier 1 1. Bank wajib menyediakan modal inti paling kurang 5 dari ATMR baik bank secara individu maupun konsolidasi. 2. Modal inti terdiri dari modal disetor, cadangan tambahan modal disclosed reserve dan modal inovatif innovative capital instrument. 3. Modal inovatif merupakan instrumen utang yang memiliki karakteristik modal, contohnya perpetual non cummulative subordinated debt dan instrumen hybrid lainnya yang bersifat perpetual dan non cumulative. Modal inovatif harus ≤ 10 dari modal inti. Universitas Sumatera Utara 19 4. Modal inti diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill, aset tidak berwujud lainnya dan faktor pengurang modal inti lainnya. III. Modal pelengkap tier 2 1. Modal pelengkap ≤ 100 dari modal inti, dan lower modal pelengkap ≤ 50 dari modal inti. 2. Modal pelengkap terdiri dari modal pelengkap level atas upper tier 2 dan modal pelengkap level bawah lower tier 2. 3. Upper tier 2 mencakup instrumen modal dalam bentuk saham atau instrumen modal lainnya yang memenuhi persyaratan tertentu, bagian dari modal inovatif yang tidak dapat diperhitungkan dalam modal inti, revaluasi aset tetap, cadangan umum aset produktif, dan pendapatan komprehensif lainnya. 4. Lower tier 2 mencakup saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu redeemable preference shares danatau pinjaman atau obligasi subordinasi yang memenuhi persyaratan tertentu. IV. Modal pelengkap tambahan tier 3 1. Modal pelengkap tambahan dapat digunakan jika memenuhi kriteria berikut ini: a hanya digunakan untuk memperhitungkan Risiko Pasar; Universitas Sumatera Utara 20 b tidak melebihi 250 dua ratus lima puluh persen dari bagian modal inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan Risiko Pasar; c jumlah modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan paling tinggi sebesar 100 seratus persen dari modal inti. 2. Modal pelengkap tambahan tier 3 meliputi: a Pinjaman subordinasi atau obligasi subordinasi jangka pendek; b Modal pelengkap yang tidak dialokasikan untuk menutup beban modal untuk Risiko Kredit danatau beban modal untuk Risiko Operasional c bagian dari modal pelengkap level bawah lower tier 2 yang melebihi batasan modal pelengkap level bawah lower tier 2. V. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR ATMR diperhitungkan sebagai berikut : 1. Bagi semua bank mencakup ATMR untuk Risiko Kredit dan ATMR untuk Risiko Operasional 2. Bagi bank yang memenuhi kriteria tertentu ditambah ATMR untuk Risiko Pasar. Universitas Sumatera Utara 21

2.1.4 Analisis Kinerja Keuangan Bank