38
2.3  Kerangka Konseptual
Kerangka  konseptual  adalah  suatu  model  yang  menerangkan  bagaimana hubungan  suatu  teori  dengan  faktor-faktor  yang  penting  yang  telah  diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual  akan menghubungkan secara teoritis  antara  variabel-variabel  penelitian  yaitu  variabel  bebas  dan  variabel
terikat. Loan  to  Deposit  Ratio  LDR  digunakan  untuk  mengukur  tingkat
likuiditas. LDR disebut sebagai rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan  untuk  mengukur  kemampuan  bank  dalam  memenuhi  penarikan  yang
dilakukan deposan melalui kredit yang disalurkan. Semakin tinggi rasio ini maka Tangi Ceria
Isabella Pane
2007 Hubungan Profitabilitas
dan  Likuiditas  dengan Capital Adequacy Ratio
CAR  pada  PT.  Bank Rakyat
Indonesia Persero, Tbk
Variabel independen:
IML, ROE, LDR, QR
Variabel dependen:
CAR Secara  parsial,  IML,  ROE  dan
LDR  berpengaruh  positif  dan tidak  signifikan  terhadap  CAR
sedangkan  QR  berpengaruh negatif  dan  tidak  signifikan
terhadap CAR.
F. Artin Shitawati
2006 Analisis  Faktor-faktor
yang Berpengaruh
terhadap Capital
Adequacy  Ratio  Studi Empiris  :  Bank  Umum
di  Indonesia  Periode 2001-2004
Variabel independen:
ROA, ROE, BOPO,
GWM, NIM, LDR
Variabel dependen:
CAR
Secara  parsial  dan  simultan ROA,
ROE, NIM,
LDR, BOPO, dan GWM berpengaruh
terhadap CAR
Universitas Sumatera Utara
39 semakin rentan likuiditas  bank. Namun  disisi  lain,  LDR  yang tinggi  berarti  dana
yang dimiliki bank dimanfaatkan secara maksimal, sehingga akan memungkinkan penerimaan  bank  melalui  bunga  kredit  semakin  tinggi.  Profitabilitas  bank  akan
naik, maka CAR akan ikut meningkat. Loan  to  Asset  Ratio  LAR  merupakan  bagian  dari  rasio  likuidatas  juga.
LDR menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan  total  aset  yang  dimiliki  bank.  Sama  halnya  dengan  LDR,  semakin
tinggi rasio LAR maka tingkat likuiditasnya semakin rendah. Hal ini dikarenakan jumlah  aset  yang  diperlukan  untuk  membiayai  kredit  semakin  besar.  Disatu  sisi
kredit yang tinggi akan memberi peluang laba yang tinggi pula, namun disisi lain aset bank akan mengandung resiko yang tinggi. Aset yang berisiko kemungkinan
akan berdampak pada CAR yang menurun dan kebangkrutan. Return  On Asset  ROA  merupakan salah satu  ukuran profitabilitas,  yang
menunjukkan  kemampuan  dari  seluruh  aset  yang  dimiliki  untuk  menghasilkan laba.  Laba  yang  tinggi  akan  menarik  perhatian  investor  untuk  menanamkan
modalnya pada bank bersangkutan. Hal ini berarti semakin tinggi ROA, semakin efisien  bank  dalam  mengelola  asetnya,  dan  pada  akhirnya  akan  dapat
meningkatkan CAR. Return  On  Equity  ROE  merupakan  rasio  laba  bersih  terhadap  ekuitas,
yang  juga  digunakan  untuk  mengukur  profitabilitas.  Ketika  perusahaan  mampu menghasilkan laba dan pengembalian yang memadai bagi pemegang saham, maka
akan  semakin  banyak  investor  yang  tertarik  melakukan  investasi  pada  bank. Maka, ROE yang tinggi dapat menghasilkan CAR yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
40 Berdasarkan  latar  belakang  masalah,  tinjauan  pustaka  dan  hasil  penelitian
terdahulu,  maka  kerangka  konseptual  dalam  penelitian  ini  dapat  digambarkan sebagai berikut ini :
H1 H1
H2
H3
H4
H5 Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Dari  kerangka  konseptual  diatas,  dapat  diketahui  bahwa  yang  merupakan variabel  Independen  adalah  LDR  Loan  to  Deposit  Ratio,  LAR  Loan  to  Asset
Ratio,  ROA  Return  On  Asset,  dan  ROE  Return  On  Equity.  Sedangkan  yang menjadi  variabel  dependen adalah  Capital  Adequacy Ratio  CAR. Penelitian ini
bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel dependen secara parsial dan secara simultan.
Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to Asset Ratio LAR
Return On Asset ROA
Return On Equity ROE
Capital Adequacy
Ratio CAR
Universitas Sumatera Utara
41
2.4  Hipotesis