3. Permasalahan 4. Persoalan 5. Tuj uan Perancangan 6. Metode Perancangan

3 Apalagi kemudian set iap bangunan yang mempunyai nilai sej arah at au yang t elah berumur 50 t ahun dit et apkan sebagai Benda Cagar Budaya sepert i yang t elah diat ur dalam UU No. 5 t ahun 1992. Sehingga apapun kegiat an yang berkait an dengan Bent eng Vast enburg t elah diat ur oleh UU dan ada sanksi bagi yang mel anggarnya. Tet api pada kenyat aanya Bent eng t ersebut t el ah dimil iki swast a dan diikut i berbagai polemik mulai isu akan dibangun menj adi hot el dan mall , penolakan dari masyarakat sampai t idak mendapat kan izin dari Depbudpar sehingga sekarang nasibnya t erkat ung-kat ung. Revitalisasi : Taman Budaya Salah upaya unt uk melest arikan bangunan t ua bersej arah adalah dengan revit al isasi. Revit al isasi t ermasuk bagian dari konservasi. Secara harf iah pengert ian revit alisasi adalah proses, cara, perbuat an memvit alkan menj adikan vit al. 2 Namun pengert ian yang lebih sering digunakan adalah merubah t empat agar dapat digunakan yang lebih sesuai. Yang dimaksud dengan f ungsi yang lebih sesuai adal ah kegunaan yang t idak menunt ut perubahan drast is at au yang hanya menunt ut sedikit dampak minimal. 3 Int inya adal ah memberikan f ungsi baru dengan penyesuaian t erhadap kont eks ke-kini- an. Unt uk kasus Bent eng Vast enburg sendiri upaya revit al isasi yang dilakukan adalah dengan memf ungsikannya kembal i sebagai sebuah t aman budaya. Tet api sebelumnya didahului dengan publ ic hear ing t erkait Bent eng Vast enburg dan mengkaj i beberapa preseden mengenai konservasi bangunan t ua.

1. 3. Permasalahan

 Polemik seput ar bent eng Vast enburg dimulai dari st at us kepemilikan Bent eng Vast enburg yang t el ah j at uh ke t angan swast a, isu akan dibangunnya hot el dan mall di lahan bent eng Vast enburg, penghilangan beberapa bangunan yang ada didalam bent eng, sampai kondisi bent eng yang sekian t ahun t erbengkalai sehingga membent uk kawasan mat i di pusat kot a.  Tanggung j awab kit a t erhadap peninggalan arsit ekt ur masa lalu.  Mencari bent uk konservasi yang sesuai unt uk Bent eng Vast enburg.

1. 4. Persoalan

 Merancang sebuah Taman Budaya sebagai f ungsi baru Bent eng Vast enburg yang t et ap rel evan t erhadap masa l al u, saat ini dan masa depan. 2 Kamus besar bahasa Indonesia 3 Fabianus Sebastian, blog the bata bata architecture design 4  Desain arsit ekt ur yang dapat menyat u dengan Bent eng Vast enburg, yang dapat membent uk dialog ant ara ‘ yang l ama’ dengan ‘ yang baru’ sert a mampu mencit rakan periodesasi arsit ekt ur.

1. 5. Tuj uan Perancangan

Tuj uan ut ama dari perancangan ini adalah mencari bent uk konservasi [ yang dianggap paling t epat ] unt uk Bent eng Vast enburg sebagai upaya menghidupkan kembal i bent eng Vast enburg. Bent uk konservasi yang relevan t erhadap kont eks sej arah, perkembangan kot a Surakart a saat ini dan masa depan. Sehingga nant inya arsit ekt ur yang muncul dapat membent uk dialog ant ara ‘ yang l ama’ dengan ‘ yang baru’ sert a mampu mencit rakan periodesasi arsit ekt ur.

1. 6. Metode Perancangan

Perancangan ini menggunakan t iga met ode yang sal ing t erkait . Dimul ai dari pemaparan secara kronologis pol emik yang t erj adi seput ar Vast enburg dimul ai dari berpindahnya hak kepemilikan ke t angan swast a, st at us bent eng Vast enburg sebagai Benda Cagar Budaya BCB mengacu pada UU No. 5 t ahun 1992, sampai kemudian muncul rencana unt uk membangun hot el dan mall Sol o Bout ique yang memicu pro dan kont ra. Yang kedua yait u dengan met ode aspirat if , yait u dengan menyaring aspirasi publ ic hearing dari para pemangku kepent ingan st akehol der, diant aranya dari pemilik lahan, pihak Kerat on, inst ansi t erkait , kalangan akademisi, budayawan, masyarakat dan inst it usi. Bagaimana aspirasi para pemangku kepent ingan t erkait dengan polemik seput ar Bent eng Vast enburg, sepert i apa keinginan mereka ke depan, f ungsi bangunan apa yang t epat , rancangan sepert i apa yang pal ing sesuai unt uk Bent eng Vast enburg. Sedangkan met ode yang ket iga adalah dengan mempelaj ari preseden yang t erkait dengan konservasi bangunan t ua. Belaj ar bagaimana para arsit ek memperlakukan bangunan t ua, bagaimana f ungsi baru coba dimasukkan, bagaimana upaya mengait kan ant ara “ yang l ama” dengan “ yang baru” . Pemaparan preseden diarahkan ke dal am bent uk anal isis mengenai konsep dan sisi t eknis konservasi bangunan t ua yang digunakan oleh para perancangnya. Dari ket iganya kemudian dit arik kesimpul an. Kesimpul an t ersebut digunakan sebagai dasar dalam mengaj ukan sebuah rekomendasi dengan merancang sebuah bangunan dengan f ungsi baru di areal Bent eng Vast enburg dalam upaya menghidupkan kembali kawasan Bent eng Vast enburg. 5

1. 7. Sistematika Penulisan