6. Tinj auan Bangunan di Bawah Tanah

38 para pedagang bat ik pribumi t empo doel oe ini bisa dil ihat dari sej uml ah rumah mewah di Jalan Dr. Raj iman. Di kawasan ini, mereka memang menunj ukkan kej ayaannya dengan berl omba membangun rumah besar yang mewah dengan arsit ekt ur cant ik namun t erlindungi oleh pagar-pagar yang t inggi dengan gerbang regol yang besar. Di dal am kompl eks krat on t erdapat perkampungan Kauman yang dulunya merupakan kompl eks t empat t inggal para kaum ul ama keraj aan dan kerabat nya. Kompl eks ini t erl et ak di bel akang barat Masj id Agung kerat on. Beberapa nama kampung di kawasan ini masih menunj ukkan j ej ak t ersebut , sepert i Pengulon dari kat a penghulu, Trayeman, Sememen, Kinongan, Modinan, sert a Gont oran. Perkampungan ini dipenuhi beragam arsit ekt ur rumah gedung dengan ornamen hiasan dan model rumah gaya campuran Eropa- Jawa-Tiongkok. Awal nya, Kampung Kauman yang berada di sisi barat depan Kerat on Kasunanan ini diperunt ukkan bagi t empat t inggal kaum ulama keraj aan dan kerabat nya. Kawasan Sol o ut ara, yang dit at a ol eh pihak Mangkunagaran, j uga memil iki j ej ak arsit ekt ur yang banyak mendapat sent uhan Eropa. Bagian ut ara kot a Solo dilewat i oleh Kali Pepe, yang sepert i Bengawan Sol o j uga berkal i-kal i menimbul kan bencana banj ir. Pembangunan t anggul kal i dan pint u air, sal uran drainasi, MCK mandi-cuci-kakus, yang pert ama kal i dit erapkan, sert a penempat an kant or kel urahan yang selalu berada pada perempat an j alan, merupakan beberapa j ej ak yang masih dapat dil ihat sekarang, yang pembangunannya dil akukan pada masa pemerint ahan Mangkunagara IV. Sit us-sit us arsit ekt ural di Surakart a membent uk suat u j aringan yang sat u dengan yang l ainnya sal ing t erkait . Menandakan perkembangan kebudayaan dan peradaban masa l alu. Hilangnya sal ah sat u dari sit us akan menghapus memori yang t erekam di dalamnya dan mempersul it pengenal an budaya dan t r adisi generasi berikut nya. Dan dampaknya generasi mendat ang akan kehil angan orient asi budaya dan lebih suka mengadopsi kebudayaan bangsa l ain.

2. 6. Tinj auan Bangunan di Bawah Tanah

Landsrcaper Berat us-rat us t ahun dahul u manusia memanf aat kan goa sebagai t empat t inggal, t empat berl indung dari panas dan dinginnya ikl im. Goa yang t erbent uk ol eh proses alam at au yang sengaj a dibuat ol eh manusia merupakan sebuah lubang horizont al pada t anah. Jej ak peradaban primit if bangsa barat t erut ama eropa banyak dit emukan di dalam goa- goa. Hal ini menandakan bahwa t inggal di dalam goa menj adi pil ihan bangsa eropa yang memil iki ikl im yang l ebih ekst rim. Namun dengan semakin berkembangannya peradaban, il mu penget ahuan dan t eknol ogi, ket ika manusia sudah bisa membangun t empat t inggal 39 yang mampu mengat asi al am, konsep bert empat t inggal di dalam goa l ama-kel amaan mul ai dit inggal kan. Tet api bel akangan ini muncul sebuah prinsip membangunan yang mempunyai kemiripan dengan konsep goa yang disebut dengan prinsip l andscr aper . Met ode membangunnya pun j uga sangat mirip, yait u sama-sama membuat l ubang pada t anah. Yang membedakan mungkin hanya j ika goa cenderung kearah horisont al sedangkan l andscr aper cenderung kearah vert ikal . Konsep l andscr aper bisa dikat akan sebagai kel anj ut an dari konsep goa. Prinsip l andscr aper merupakan l awan dari prinsip skyscr aper . Sal ah sat u pendapat t ent ang l andscr aper s diungkapkan ol eh Aaron Bet zky 16 , yai t u : “ Ar chi t ect have been f or ced t o r et hi nk t hei r bui l di ngs f or m. If t he r oof i s made out of gr ass, why not make i t habi t abl e? To do so, t her e shoul d be a r el at i onshi p, pr ef er abl y di r ect and physi cal , wi t h t he l and ar ound t he st r uct ur e” . Dalam real isasinya, prinsip l andscr aper t el ah mendasari pembangunan beberapa bangunan, diant aranya perpust akaan di Del f , Bel anda yang direncanakan ol eh biro konsul t an Meccano. Bangunan perpust akaan t ersebut nampak seolah–ol ah t idak menut upi permukaan t anah, t et api masuk ke dal am t anah. Yang t erl ihat dari luar hanya sebuah menara berbent uk kerucut t erpot ong dan deret an t angga yang merupakan akses ke dal am perpust akaan. 16 Penulis buku Landscapers, Building and Land Gambar 2.24. Perpustakaan di Delf, Belanda yang direncanakan oleh biro konsultan Meccano. [sumber : Skyscrapercity forums ] 40 Cara serupa j uga digunakan ol eh Tadao Ando unt uk merancang sebuah bangunan Resear ch Cent er di kot a Triviso It alia. Dengan memanf aat kan kembali sebuah bangunan vil la. Tampilan vill a dipert ahankan sebagaimana adanya, sedangkan bangunan baru dibangun di bawah t anah. Dengan st rat egi merancang t ersebut suasana eksist ing t et ap t erj aga, t idak banyak perubahan yang t erj adi. Di Indonesia sendiri prinsip membangun dengan orient asi ke bawah l andscr aper t el ah dit erapkan, sepert i cont oh pada rencana pengembangan t aman monumen nasional MONAS Jakart a meskipun baru sebat as t empat parkir. Cont oh lainnya adal ah pembangunan t empat perbel anj aan di bawah t erminal bus-way Blok M Jakart a dan pembangunan sarana perbel anj aan di bawah lapangan Karebosi Makassar yang saat ini masih dal am t araf under const r uct i on. Membayangkan bangunan di bawah permukaan t anah, past i akan muncul gambaran permasal ahan yang yang akan muncul : misal ruangan akan menj adi l ebih gelap, l embab, kurang oksigen dan masuknya air t anah ai r huj an ke dalam bangunan. Namun dengan penggunaan t eknologi yang t epat hal t ersebut dapat diat asi. Sist em yang dipergunakan unt uk sist em sirkul asi udara, sama dengan t eknol ogi yang dit erapkan pada basement bangunan, agar akumulasi kel embaban dan akumul asi peningkat an suhu udar a dapat dinet ralisir. Unt uk memasukkan cahaya alami, pada l okasi t ert ent u dit empat kan konst ruksi Gambar 2.25. Suasana pusat perbelanjaan di bawah terminal Blok M. [sumber : www. BeritaJakarta.com] Gambar 2.26. Lapangan Karebosi Makassar yang di bawahnya sedang di bangun sarana perbelanjaan. [sumber : Skyscrapercity forums ] 41 sky l i ght dan void yang dapat disinergikan dengan disain ruang t erbuka di permukaan t anah. Tet api sel ain kendal a yang muncul t ent u saj a ada keunt ungan yang didapat kan dari prinsip l andscaper , yait u keberadaan bangunan di bawah t anah t idak merubah secara drast is kondisi eksist ing di permukaan. Keunt ungan t ersebut dapat dirasakan t erut ama pada perancangan kembali ruang-ruang t erbuka kot a yang sudah memiliki karakt er yang khas, sepert i kawasan cagar budaya. Karena f ungsi-f ungsi baru dapat disisipkan di bawah ruang- ruang t erbuka yang ada. Disamping it u prinsip l andscaper j uga sangat cocok dit erapkan pada perancangan bangunan yang menekankan pada pembent ukan suasana int erior yang khusus. Bangunan dengan ruang-ruang yang menunt ut suasana yang t enang dan privat sepert i t empat ibadah, museum dan perpust akaan akan mendapat kan suasana yang berbeda j ika dibangun dengan prinsip l andscr aper . Tent unya dit unj ang dengan perencanaan t at a cahaya yang t epat . Keunt ungan l ain adal ah perencanaan sist em st rukt urnya akan l ebih mudah karena t idak ada upper st r uct ur e, dan hampir semua bagian bangunan berada dibawah t anah. Tet api kemudian ada hal yang sangat pent ing unt uk diperhat ikan, yait u j angan sampai air yang berasal dari air huj an dan air t anah masuk ke dal am bangunan. Unt uk it u diperl ukan pl at bet on penyangga l apisan t anah di permukaan dan sisi samping bangunan yang kedap air, dal am art i air dari permukaan dan ai r t anah t idak bisa masuk ke ruang-ruang Gambar 2.27. Skema rancangan bangunan landscraper dengan struktur dome. [sumber : www.geo-dome.com ] 42 f ungsional. Hal t ersebut j uga perl u dit unj ang dengan konst ruksi khusus sumur resapan, agar air huj an dapat langsung meresap ke t anah. Dari segi ekonomi, t erut ama kepent ingan dal am mendat angkan keunt ungan mat eri, pembangunan gedung di bawah permukaan t anah mungkin kurang begit u menj anj ikan, j ika dibandingkan dengan pembangunan gedung di at as permukaan t anah mungkin, namun apabil a disert ai dengan st udi yang seksama dan cermat sepert i misal nya pusat perdagangan di bawah t erminal Bus way bl ok M Jakart a, t ernyat a j uga sangat mengunt ungkan. Keunt ungan l ain yang bersif at j angka panj ang dan t ak t ernilai harganya adal ah ruang-ruang t erbuka di at asnya akan t et ap l est ari, yang akan sul it dij umpai t erut ama di kot a-kot a besar j ika prinsip l andscaper t idak di gunakan. 43

III. Aspirasi dan Preseden