2. Preseden Aspirasi dan Preseden

53

3. 2. Preseden

Bel aj ar dari beberapa preseden mengenai konservasi bangunan t ua bersej arah. Dari sini akan didapat kan bagaimana upaya konservasi bangunan t ua bersej arah yang dil akukan, bagaimana bangunan t ua bersej arah dihadirkan kembali dengan kont eks ke-kini-an, f ungsi- f ungsi baru sepert i apa yang rel evan kondisi saat ini, perlakuan para arsit ek, t indakan- t indakan t eknis yang diperl ukan, dsb.  Fabrica, Benet t on Communicat ion Research Cent er Treviso, It al ia Adal ah kej el ian seorang arsit ek berkebangsaan Jepang, Tadao Ando, yang t el ah berhasil merest orasi sebuah vil l a t ua di Treviso, It al ia yang berciri arsit ekt ur Pal l adi an dan dibangun pada abad ke-17. Ando memadukan vil l a t ersebut dengan sebuah bangunan baru yang dif ungsikan sebagai r esear ch cent er . Sebuah sekol ah seni dengan nama Fabrica yang disponsori perusahaan Benet t on, yang mendat angkan murid dari sel uruh dunia unt uk bel aj ar mengenai desain arsit ekt ur, f ot ograf i, gr aphi c ar t , i mage medi a dan t ext i l es. Ol eh Ando, bangunan vill a ia masukkan ruang-ruang sepert i st udio, ruang kul iah, pusat 54 dokument asi dan l aborat orium. Sedangkan unt uk bangunan baru ia f ungsikan sebagai perpust akaan, gal eri dan beberapa t empat wor kshop . Kej el ian Ando t erl ihat ket ika dia mengubur massa t iga lant ai r esear ch cent er di dal am t anah dengan mai n ent r ance berupa deret an anak t angga menurun yang l ebar hingga menj umpai cour t t erbuka berbent uk oval . Sehingga yang nampak dipermukaan hanyal ah vil l a t ua yang berdiri dit engah-t engah padang rumput yang l uas. Kondisi ini hampir sama dengan kondisi sebelum Ando menyisipkan r esear ch cent er . Di at as, Ando melet akkan r ef l ect i ve pond l uas sedal am 5 cm di depan vil l a hingga hampir mencapai gerej a t ua di t epi j al an. Ia j uga menempat kan pil ar-pil ar al a romawi berdiamet er 60 cm set inggi 6, 8 met er berdiri bebas berderet l inier dengan plaza sel ebar 6, 9 met er yang membelah pond dan menusuk kedal am vil l a hingga mencapai cour t oval nya. Pil ar-pil ar ini sepert i mengarahkan dan mengant arkan orang yang dat ang unt uk menuj u ke bangunan baru yang t erkubur di dalam t anah. Sangat j el as t erlihat bagaimana Ando dengan sengaj a membent urkan ‘ yang l ama’ dan ‘ yang baru’ . Vil la dengan nil ai hist orisnya dan di saat yang bersamaan bersanding dengan ruang-ruang kont empl at if Ando yang dibent uk dengan mat erial bet on dan kaca di dal am t anah. Ada pert emuan ant ara dua ident it as yang masing-masing memil iki kekuat an karakt er yang sama kuat nya. Tet api kemudian ‘ yang baru’ sedikit mengal ah, t idak begit u saj a merebut eksist ensi yang t el ah dul u ada. Bangunan baru t et ap memberikan ruang kepada bangunan l ama unt uk menunj ukkan eksist ensinya. Penghormat an kepada yang t elah dul u ada dil akukan Ando dengan menyamarkan keberadaan bangunan baru. Secara visual bangunan baru t idak t erl ihat dari l uar t api menyusup di dal am t anah.  Reichst ag Berl in, Jerman 55 Rei chst ag , sebuah Gedung Parl emen Jerman di kot a Berl in. Pembangunan awal Rei chst ag dimul ai pada t ahun 1871, namun hanya berupa bangunan kecil . Pada t ahun 1872 diadakan sebuah sayembara unt uk membangun bangunan baru. Sayembara ini diikut i oleh 103 arsit ek, t et api t idak berj al an sebagaimana mest inya karena adanya persel isihan t ent ang bagaimana bangunan ini harus dibangun. Akhirnya pada t ahun 1882 diadakan sayembara ulang yang diikut i ol eh 189 arsit ek. Sayembara ini dimenangkan ol eh arsit ek Frankf urt , Paul Wal l ot . Pada 9 Juni 1884 proses pembangunan dimul ai dit andai dengan pel et akkan bat u pondasi pert ama ol eh Wil hel m I. Namun sebel um proses pembangunan sel esai, t ahun 1894 Wil hel m I t erl ebih dahul u meninggal dunia. Kemudian pekerj aan pembangunan dil anj ut kan ol eh Wil hel m II. Pada 27 Februari 1933 Rei chst ag mengal ami kebakaran. Kebakaran ini mengakibat kan kerusakan f isik bangunan yang cukup parah. Apal agi kemudian dit ambah dengan serangan udara pada Perang Dunia II. Set el ah Perang Dingin gedung ini sebagian besar hancur. Unt uk it u direncanakan sebuah sayembara unt uk merenovasi Rei chst ag. Sayembara dimenangkan ol eh Paul Baumgart en. Set elah persat uan kembal i Jerman Riechst ag sebuah sayembara lagi diadakan. Adal ah seorang arsit ek bernama Norman Fost er yang memenangkan sayembara yang diadakan pada t ahun 1992 unt uk merenovasi ulang Rei chst ag . Tet api apa yang kemudian t erbangun sangat berbeda dengan apa yang rancang ol eh Norman Fost er. Sebelum rekonst ruksi dimul ai, pada t ahun 1995 Rei chst ag dij adikan sebuah inst al asi oleh seniman Amerika Christ o dan ist rinya Jeanne-Cl aude yang menut upi kesel uruhan bangunan Rei chst ag dengan kain put ih. Renovasi ini secara umum dianggap sukses, pal ing t idak j el as bahwa gedung Rei chst ag, dan t erut ama kubah kaca yang dibangun sebagai kenangan kubah kaca yang asl i pada 1894. Kubah ini memberikan suat u pemandangan yang mengesankan akan kot a Berl in, t erut ama pada mal am hari. Ruang Sidang Pl eno j uga bisa dil ihat secara l angsung ol eh 56 pengunj ung dari kubah. Didal am kubah t erdapat sebuah ramp yang melingkar dan menyambung sampai t it ik pal ing at as kubah. Disini t erl ihat j el as bagaimana proses renovasi sel ain berhasil mengembal ikan f isik bangunan bersej arah yang mengal ami kerusakan j uga mampu memberi ident it as dan vit al it as baru t erhadap bangunan bersej arah.  Pyramid du Louvre Paris, Perancis Diant ara sekian banyak karya yang pernah dihasilkan Pei, Pyr amde du Louvr e 1989, Paris, merupakan sal ah sat u cont oh gaya arsit ekt urnya. Terl et ak di j ant ung kot a Paris, The Louvr e , merupakan kebanggaan yang sekal igus pusat budaya t erpent ing bagi bangsa Perancis. The Louvr e merupakan t it ik awal dari sumbu j al an t idak kurang dari 7 km panj angnya, dimul ai dari kepal a berbent uk huruf A dit engah, sej aj ar dengan ke dua 57 kakinya, Taman Tui l er i es , Champ El ysees hingga l a Def ense di uj ung Barat agak naik sedikit . Tit ik ini merupakan t it ik t erpent ing dal am sej arah kot a Paris. Proyek pol it is ini diset uj ui ol eh Presiden Francois Mit t erand pada t ahun 1981. Disebut proyek pol it is karena proyek t ersebut merupakan program unt uk menyediakan sat u rangkaian monumen yang modern unt uk menandakan Perancis berperan sebagai pusat dal am bidang seni, pol it ik, dan ekonomi dunia pada uj ung abad ke dua pul uh. Sekal i l agi, Pei mendapat sebuah t ant angan berat , ment ransf ormasikan The Louvr e , museum yang menempat i bekas ist ana Louvr e yang pert ama kal i dirancang oleh Phi l i ber t Del or me at as perint ah dari Chat er i na de Medi ci s . Tidak hanya memanf aat kan sel uruh pot ensi bangunan, proyek ini j uga harus dapat memecahkan masal ah ket erbat asan f asil it as yang ada. Dasar pemikiran proyeknya ini adalah mereorganisasikan bangunan menj adi sebuah bent uk U dengan t it ik pusat pada sebuah pat i o baru dan pint u masuk ut ama yang baru pul a. Pei kemudian membangun sebuah piramid kaca yang berf ungsi sebagai j embat an penghubung ant ara ket iga sayap bangunan museum dan bangunan piramid. Sel ain memberikan area yang semul a t idak dapat diberikan ol eh museum yang asli, piramid ini j uga berf ungsi sebagai pint u masuk ut ama museum. Begit u masuk ke dal am bangunan piramid, para pengunj ung akan menj umpai sebuah bal kon besar berbent uk segit iga dan dapat menat ap int erior ruang depan sekaligus pemandangan l uar yang menarik mel al ui dinding kaca piramid. Pei mel engkapi area ini dengan t angga spiral menurun menuj u ruang depan. Penempat an piramid kaca t epat di pint u masuk mai n ent r ance museum kebanggaan bangsa Perancis ini sempat menundang reaksi warga. “ Pour quoi La Pyr ami de ?” t anya mereka. Bagi Pei, bangunan piramid mencerminkan suat u bent uk kl asik, sangat indah dan sangat f ungsional . Bent uknya bersif at st abil dan st rukt urnya sederhana. Bent uk sepert i ini memungkinkan unt uk t ercipt anya suat u ruangan t ert ut up, t empat para pengunj ung berkumpul . Al asan l ain kenapa mai n ent r ance berwuj ud piramid adal ah sebagai bent uk penghormat an kepada arsit ek yang pert ama, yait u yang berkebangsaan Mesir, Piramid sendiri t ampil sangat kont ras dengan Ist ana Louvr e . Piramid bermat erial kaca dengan semangat ke-kini-an bersanding dengan Ist ana Louvr e yang bergaya arsit ekt ur masa pencerahan. 58  T he Brit ish Museum London, England Sat u l agi karya Sir Norman Fost er yang berhasil me- revit alisasi bangunan t ua bersej arah. Adal ah Br i t i sh Museum yang dul unya merupakan sebuah bangunan mempunyai nil ai sej arah pent ing bagi Inggris. Br i t i sh Museum pert ama kal i dibangun oleh Sir Robert Smirke pada abad ke-19, yang kemudian dil anj ut kan ol eh Sydney Smi r ke . Norman Fost er 59 adalah arsit ek ket iga yang t erlibat dal am pembangunan Br i t i sh Museum. Br i t i sh Museum sendiri merupakan sal ah sat u museum t erbesar dan t erpent ing dalam sej arah dan kebudayaan manusia di dunia, yang menurut beberapa pengunj ung lebih t erkenal dari Museum Louvre di Paris maupun Met ropolit an Museum di New York. Br i t i sh Museum memil iki kol eksi l ebih dari t uj uh j ut a benda dari sel uruh benua. Semuanya menggambarkan dan mendokument asikan sej arah budaya manusia dari awal hingga kini, di ant aranya t erdapat kol eksi dari dunia Islam, zaman Renai ssance , sert a Eropa dan Amerika modern. Ide awal dari revit al isasi, sepert i yang diungkapkan Norman Fost er sendiri, adal ah menghadirkan kembal i cour t yar d disekel il ing Readi ng Room, ruang berbent uk sil inder dengan diamet er sekit ar 50 met er, yang menj adi pusat dari Br i t i sh Museum . Readi ng Room sendiri dirancang ol eh Sydney Smi r ke . Cour t yar d merupakan bagian pent ing dari sej arah Br i t i sh Museum , yang sebel umnya t ert ut up ol eh beberapa bangunan yang t erbangun bel akangan. Karenanya keberadaan cour t yar d hanya dapat t erlihat dari at as. Banyak pengunj ung yang t idak menyadari keberadaan cour t yar d di sekel il ing Readi ng Room . Tanpa cour t yar d ini, Brit ish Museum sepert i kehil angan bagian t erpent ingnya. Norman Fost er mengibarat kannya sepert i kot a t anpa t aman. Gambar 3.1. Perubahan skema ruang yang terjadi pada British Museum sejak awal pembangunan sampai ketika keterlibatan Norman Foster. [sumber : Architectural E- Book Norman Foster and The British Museum] 60 Norman Fost er mencoba unt uk menawarkan pengalaman kot a dal am l ingkup yang l ebih kecil . Dengan membuka akses l angsung dari j al an dan menempat kan rut e publ ik baru yang menembus bangunan museum dari dua arah ut ara-sel at an, yang bert emu pada t it ik dimana Readi ng Room dan cour t yar d berada. Sepert i memberikan kesempat an kepada publik unt uk sal ing bert emu berint eraksi. Dengan kembal inya cour t yar d, memungkinkan t erbent uknya akt ivit as sosial yang l ebih beragam. Sel anj ut nya Norman Fost er menempat kan kanopi kaca disekel il ing Readi ng Room dengan at ap yang ringan bermat erial kan kaca t ransparan. Perancangannya merupakan perpaduan ant ara t eknik, seni dan ekonomi. Pol a rangka yang digunakan adal ah bent uk segit iga banyak yang sal ing mengunci dan akhirnya membent uk kubah. Karena bent uk at ap secara kesel uruhan mel ingkar sepert i donat , maka dari semua sisi at ap yang t erdiri bent uk segit iga t idak pernah t erl ihat sama. Kanopi kaca memungki nkan pengunj ung menikmat i kol eksi museum dan berbagai akt ivit as lainnya t anpa t erganggu ol eh cuaca. Ef ek pembayangan yang dihasil kan dari rangka segit iga memberikan pengal aman ruang yang berbeda.  Gedung Arsip Nasional Jakart a, Indonesia 61 Bangunan ini yang awal nya adal ah rumah t inggal seorang pet inggi VOC bernama Reinier de Kl erk yang merupakan Gubernur-Jendral Hindia-Bel anda ke-31. Rancangan dasar kompl eks bangunan ini dibuat sendiri ol eh de Kl erk. Bangunan ut amanya mengikut i model cl osed Dut ch st yl e at au Indi sche Woonhui zen dengan ciri t anpa beranda, baik di bagian depan maupun di bel akangnya. Konon model ini sesuai unt uk rumah di daerah t ropis. Jendela-j endela berukuran besar dan j uml ahnya rel at if banyak merupakan ciri l ain dari rumah t ropis di samping l angit -l angit yang t inggi. Sepeninggal de Kl erk bangunan ini t el ah bergant i-gant i kepemil ikannya. Sampai akhirnya pada t ahun 1925, set el ah dipakai unt uk kant or dinas pert ambangan, pemerint ah memut uskan unt uk menj adikannya Landsar chi ef at au Arsip Negara. Berbagai perbaikan dil akukan. Taman-t aman di bagian depan dan bel akang rumah induk dikembal ikan sepert i semul a. Pavil iun diperbaiki unt uk menyesuaikan dengan f ungsi barunya. Set el ah pengakuan kedaulat an RI ol eh pemerint ah Bel anda pada 1949, Arsip Negara diubah menj adi Kant or Arsip Negara yang berada di bawah Depart emen PP K. Pada 1961 diubah lagi menj adi Gedung Arsip Nasional hingga sekarang. Namun seiring usianya yang semakin menua, perlahan-l ahan gedung mul ai mengal ami pel apukan di sana sini, t erut ama yang berbahan kayu. Sist em drainase yang dirancang sebelumnya sudah t idak l agi memadai. Sehingga ket ika t erj adi huj an, air menggenang di sekit ar bangunan. Keadaan l ingkungan di kiri-kanan yang padat bangunan, di sepanj ang Jl . Gaj ah Mada, ikut menyebabkan genangan it u. Mel ihat kondisi yang demikian it u sej uml ah pengusaha asal Bel anda di Jakart a t ergerak unt uk mel akukan pemugaran demi pel est ariannya. Maka pada 1993 dibent ukl ah St i cht i ng Commi t e Cadeau Indonesi e SCCI at au Yayasan Komit e Hadiah Indonesia di Bel anda, yang bert ugas menghimpun dana. Rest orasi dan renovasi melibat kan perusahaan konsult an dan kont rakt or ut ama, yakni PT Han Awal Archit ect s Part ners, Budi Liem Archit ect s Part ners, PT Decorient -Bal ast Joint Operat ion Proj ect , dan PT MLD Bel anda. Dal am proyek ini dil ibat kan j uga ahli-ahl i 62 l ain, di ant aranya beberapa arkeol og dari Direkt orat Perl indungan dan Pembinaan Peninggal an Sej arah dan Purbakal a Dit binj arah, Dirj en Kebudayaan, Depdikbud RI. Pemugaran bangunan diarahkan ke kondisi sebel um 1925, yang t idak lain adal ah bangunan yang didirikan de Kl er k. Sebab, ket ika masih sebagai Landsar chi ef pada 1925, beranda pada kedua pavil iun di bel akang rumah induk dit ut up unt uk kepent ingan penyimpanan arsip. Sekarang set el ah mengal ami renovasi, kompleks Gedung Arsip Nasional mengal ami banyak sekal i perubahan, sel ain aspek f isi k yait u t ampil an bangunan yang mengal ami peremaj aan, aspek f ungsi bangunan j uga mengal ami pert ambahan. Sel ain dapat dif ungsikan sebagai t empat penyimpanan dokumen-dokumen bersej arah, bangunan ini j uga dapat dij adikan sebagai sal ah sat u obyek wisat a di Jakart a, bahkan ada yang pernah j uga menggunakan sebagai t empat resepsi pernikahan. Menyimpulkan Preseden Ada beberapa poin yang dapat saya simpul kan dari beberapa preseden mengenai konservasi bangunan t ua bersej arah di at as :  Pert ama t ent ang penent uan bent uk konservasi. Dari beberapa preseden diat as ada kecenderungan upaya konservasi diarahkan ke bent uk revit al isasi. Revit al isasi t idak sepenuhnya t erbat as pada pemberian f ungsi baru, t et api l ebih bagaimana memberikan vit alit as baru pada bangunan yang t el ah kehil angan vit al it as. Hal t ersebut bisa j uga diwuj udkan dengan memberi elemen baru pada suat u bangunan at au mengubah t ampil an arsit ekt urnya, sepert i kasus Rei chst ag dan Louvr e.  Jika dal am proses revit al isasi yang t erkait dengan pemberian f ungsi baru, maka yang perlu diperhat ikan adal ah f ungsi baru yang nant inya akan dimasukkan. Terl ebih dahul u ada semacam st udi t erhadap f ungsi yang l ama, apakah masih sesuai j ika f ungsi awal digunakan kembal i dengan kont eks ke-kini-an. Seberapa besar daya dukung bangunan l ama t erhadap f ungsi baru yang akan dimasukkan. Jika masih memungkinkan adanya kesesuaian dengan kondisi sekarang, maka f ungsi l ama dapat t et ap dipert ahankan. Sepert i kasus Rei chst ag yang t et ap dif ungsikan sebagai gedung parl emen. Namun j ika f ungsi bangunan l ama yang sudah t idak rel evan t erhadap kondisi sekarang, ada kemungkinkan unt uk diberikan f ungsi baru. Pada beberapa preseden diat as upaya memf ungsikan kembal i bangunan bersej arah kebanyakan 63 diarahkan sebagai museum, bangunan yang berkait an dengan seni-budaya dan f asil it as pendidikan r esear ch cent er , at au bangunan yang mel ibat kan akt ivit as publ ik.  Upaya revit al isasi diupayakan relevan dengan kondisi ke-kini-an, baik dari segi f ungsi maupun arsit ekt urnya. Pil ihan arsit ekt urnya pun sebisa mungkin merupakan represent asi dari ke-kini-an. Tidak kemudian sekedar menghadirkan kembal i at au mengambil bent uk-bent uk l ama. Harus ada semacam represent asi ulang t erhadap bent uk-bent uk l ama. Sehingga nant inya ar sit ekt ur bisa t erus berkembang, t erus berproses, t idak kemudian t ercipt a ke- mandeg -an dal am berarsit ekt ur. Bent uk arsit ekt ur hasil revit al isasi bisa saj a sangat kont ras dengan kondisi asl i. Hadirnya bent uk dan mat erial baru memungkinkan t erbent uknya dialog ant ara yang lama dengan yang baru. Dan akan t erl ihat j elas bagaimana periodesasi arsit ekt urnya. Karena set iap generasi akan mel ahirkan arsit ekt ur yang khas, represent asi dari budaya saat it u.  Wuj ud penghormat an t erhadap yang t el ah dul u ada bisa sangat beragam. Sepert i kasus Fr abi ca Bennet on karya Tadao Ando , yait u dengan mengubur massa baru dal am t anah sehingga di permukaan hanya f açade bangunan vil l a yang t et ap t erlihat . At au kasus Br i t i sh Museum yait u dengan menghadirkan kembali l apangan t erbuka cour t yar d di sekel il ing Readi ng Room yang semul a t er t i ndi h oleh beberapa bangunan yang t erbangun bel akangan. Sert a kasus Rei chst ag , yang menghadirkan kembal i at ap kubah yang t el ah hancur dengan sent uhan ke-kini-an. 64

IV. Rekomendasi