Uji Koefisien Determinasi R Uji Signifikansi Simultan F- test

76

4.5 Pengujian Hipotesis Pertama H

1

4.5.1 Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji koefisien determinasi R 2 dilakukan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi dikatakan kuat jika nilai R 2 berada diatas 0.5 dan mendekati 1. Semakin mendekati ke angka nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat sedikit dan terbatas, sebaliknya semakin mendekati angka satu, maka model semakin baik dan memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan. Tabel 4.9 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .519 a .269 .213 .3746899 a. Predictors: Constant, NPM, WCTA, DER, ITO b. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015 Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat dijelaskan bahwa: a. R sebesar 0.519 berarti hubungan antara WCTA, DER, ITO, dan NPM terhadap pertumbuhan laba cukup kuat atau sedang sebesar 51.9 karena lebih besar dari 0.05. Tingkat hubungan yang cukup kuat atau sedang dapat dilihat pada lampiran 7 untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi. b. R 2 terletak pada kolom R-Square sebesar 0.269. Hal ini menandakan bahwa WCTA, DER, ITO, dan NPM mempengaruhi Universitas Sumatera Utara 77 secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel pertumbuhan laba sebesar 26.9, sisanya sebesar 73.1 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain. c. Adjusted R Square sebesar 0.213. Hal ini menandakan bahwa pertumbuhan laba variabel dependen mampu dijelaskan oleh WCTA, DER, ITO, dan NPM variabel independen sebesar 21.3 dan sisanya sebesar 78,7 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. d. Standard Error Of The Estimate SEE artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi, yang menunjukkan nilai sebesar 0.3746899, dimana semakin kecil angka ini, semakin tepat atau semakin baik model regresi dalam memprediksi pertumbuhan laba.

4.5.2 Uji Signifikansi Simultan F- test

Uji F umumnya dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan kata lain, menguji apakah variabel WCTA, DER, ITO, dan NPM secara bersamaan atau simultan mempengaruhi variabel pertumbuhan laba. Variabel-variabel independen tersebut dapat dikatakan mempunyai pengaruh secara simultan dan signifikan terhadap variabel dependen apabila memiliki nilai signifikansi sig dibawah 0.05 atau 0.05 dan nilai F hitung F tabel . Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.10 Uji Signifikansi Simultan ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.693 4 .673 4.795 .002 a Residual 7.300 52 .140 Total 9.993 56 a. Predictors: Constant, NPM, WCTA, DER, ITO b. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015 Berdasarkan hasil pengujian signifikansi simultan F-test yang terdapat pada tabel 4.10, dapat dilihat bahwa semua variabel independen WCTA, DER, ITO, dan NPM berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen pertumbuhan laba secara bersama-sama atau simultan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi yang menunjukkan angka 0.002 0.05 dan nilai F hitung = 4.795 F tabel = 2.55. Nilai dari F tabel diperoleh dengan melihat tabel persentase distribusi F yang terdapat pada lampiran 9. Pada tabel tersebut terdapat df untuk pembilang N1 yang diperoleh dari jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian, dimana variabel independen yang digunakan adalah N1 = 4. Nilai df untuk penyebut N2 diperoleh dari jumlah data yang digunakan dikurang dengan jumlah variabel dependen dan independen, yang nilainya adalah N2 = 52 57-1-4. Sebaliknya, bila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 dan nilai F hitung dari F tabel , maka variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama atau simultan. Universitas Sumatera Utara 79

4.5.3 Uji Signifikansi Parsial t-test

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

1 36 101

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Pertumbuhan Laba pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di BEI

13 118 97

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Jasa Di Bursa Efek Jakarta

8 60 69

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Capital Gain dengan Pertumbuhan Laba sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Properti &Real Estate yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2014

7 32 131

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan Hutang dengan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 92

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL DAN UKURAN BANK, KEPEMILIKAN MANAJERIAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005 2007

0 3 102

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 3 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

0 2 15

Pengaruh Pertumbuhan Rasio Keuangan, Pertumbuhan Ukuran Perusahaan dan Good Corporate Governance Terhadap Pertumbuhan Laba Kotor Dengan Pertumbuhan Penjualan Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN ASET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI SUBSEKTOR PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2016

0 0 20