81
diperoleh sebesar 2.987. Nilai t
hitung
ini lebih besar dari nilai t
tabel
sebesar 2.00758 2.987 2.00758. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa NPM berpengaruh signifikan terhadap
pertumbuhan laba.
4.6 Hasil Hipotesis Sebelum Moderating
Hasil hipotesis pertama penelitian sebelum moderating, menyatakan bahwa secara parsial DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
pertumbuhan laba dan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba, sedangkan WCTA dan ITO tidak berpengaruh
signifikan terhadap pertumbuhan laba. Secara simultan, semua variabel independen WCTA, DER, ITO, dan NPM berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen pertumbuhan laba.
4.7 Pengujian Hipotesis Kedua dan Ketiga H
2
dan H
3
4.7.1 Analisis Regresi Moderasi Hipotesis Kedua H
2
Dalam penelitian ini, digunakan uji nilai selisih mutlak untuk menguji regresi dengan variabel moderasi. Jika score tinggi untuk ukuran
perusahaan berasosiasi dengan score rendah maupun score tinggi WCTA, DER, ITO, dan NPM, maka akan terjadi perbedaan nilai absolute yang
besar. Hal ini juga akan berlaku score rendah untuk ukuran perusahaan berasosiasi dengan score tinggi maupun score rendah WCTA, DER, ITO,
dan NPM. Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba yang meningkat.
Universitas Sumatera Utara
82
Analisis regresi moderasi bertujuan untuk menguji pengaruh variabel moderasi apakah memperkuat atau memperlemah hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen.
Tabel 4.12 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.372 .095
-3.903 .000
WCTA -.058
.056 -.138
-1.044 .301
UKURAN_PERUSAHAAN .023
.055 .054
.415 .680
|WCTA- UKURAN_PERUSAHAAN|
.188 .072
.345 2.602
.012 a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.12, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen WCTA dan variabel moderasi ukuran perusahaan.
Hasil dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.012 yang berada dibawah tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar
0.05 dan nilai koefisiennya yang positif sebesar 0.188 berarti memperkuat hubungan antara WCTA dan pertumbuhan laba, sehingga ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap hubungan antara WCTA dan pertumbuhan laba. Hal ini berarti variabel moderasi ukuran perusahaan,
mampu memoderasi hubungan WCTA dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
83
Pertumbuhan Laba = -0.372 - 0.058 WCTA + 0.023 Ukuran Perusahaan + 0.188 |WCTA-Ukuran_Perusahaan|
Tabel 4.13 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.433 .100
-4.345 .000
DER -.215
.054 -.508
-3.977 .000
UKURAN_PERUSAHAAN -.048
.054 -.114
-.886 .380
|DER- UKURAN_PERUSAHAAN|
.214 .070
.412 3.066
.003 a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.13, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen DER dan variabel moderasi ukuran perusahaan. Hasil
dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.003 yang berada dibawah tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05 dan
nilai koefisiennya yang positif sebesar 0.214 berarti memperkuat hubungan
antara DER dan pertumbuhan laba, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap hubungan antara DER dan pertumbuhan laba. Hal ini
berarti variabel moderasi ukuran perusahaan, mampu memoderasi hubungan DER dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.13 dapat disimpulkan
persamaan regresi sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = -0.433 - 0.215 DER - 0.048 Ukuran Perusahaan +
0.214 |DER-Ukuran_Perusahaan|
Universitas Sumatera Utara
84
Tabel 4.14 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.270 .103
-2.627 .011
ITO -.066
.072 -.155
-.909 .367
UKURAN_PERUSAHAAN .025
.059 .060
.428 .671
|ITO- UKURAN_PERUSAHAAN|
.107 .089
.208 1.197
.237 a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.14, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen ITO dan variabel moderasi ukuran perusahaan. Hasil
dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.237 yang berada diatas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05 dan
nilai koefisiennya sebesar 0.107
,
sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ITO dan pertumbuhan laba. Hal ini
berarti variabel moderasi ukuran perusahaan, tidak mampu memoderasi hubungan ITO dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.14 dapat disimpulkan
persamaan regresi sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = -0.270 - 0.066 ITO + 0.025 Ukuran Perusahaan +
0.107 |ITO-Ukuran_Perusahaan|
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.15 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 4
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.228 .087
-2.616 .012
NPM .150
.058 .355
2.594 .012
UKURAN_PERUSAHAAN .020
.053 .046
.370 .713
|NPM- UKURAN_PERUSAHAAN|
.058 .067
.120 .869
.389 a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.15, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen NPM dan variabel moderasi ukuran perusahaan. Hasil
dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.389 yang berada diatas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05 dan
nilai koefisiennya sebesar 0.058, sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara NPM dan pertumbuhan laba. Hal
ini berarti variabel moderasi ukuran perusahaan, tidak mampu memoderasi hubungan NPM dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.15 dapat disimpulkan
persamaan regresi sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = -0.228 + 0.150 NPM + 0.020 Ukuran
Perusahaan + 0.058 |NPM-Ukuran_Perusahaan|
Universitas Sumatera Utara
86
4.7.2 Analisis Regresi Moderasi Hipotesis Ketiga H
3
Dalam penelitian ini, digunakan uji nilai selisih mutlak untuk menguji regresi dengan variabel moderasi. Jika score tinggi untuk
kepemilikan manajerial berasosiasi dengan score rendah maupun score tinggi WCTA, DER, ITO, dan NPM, maka akan terjadi perbedaan nilai
absolute yang besar. Hal ini juga akan berlaku score rendah untuk
kepemilikan manajerial berasosiasi dengan score tinggi maupun score rendah WCTA, DER, ITO, dan NPM. Kedua kombinasi ini diharapkan
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan laba yang meningkat. Analisis regresi moderasi bertujuan untuk menguji pengaruh
variabel moderasi apakah memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Tabel 4.16 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.005 .109
-.043 .966
WCTA .033
.065 .079
.513 .610
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL .042
.069 .099
.608 .545
|WCTA- KEPEMILIKAN_MANAJERIAL|
-.150 .087
-.315 -1.729 .090
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.16, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen WCTA dan variabel moderasi kepemilikan manajerial.
Universitas Sumatera Utara
87
Hasil dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.090 yang berada diatas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05
dan nilai koefisiennya sebesar 0.150, sehingga kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap hubungan antara WCTA dan pertumbuhan
laba. Hal ini berarti variabel moderasi kepemilikan manajerial, tidak mampu memoderasi hubungan WCTA dan pertumbuhan laba. Dari tabel
4.16 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut: Pertumbuhan Laba = -0.005 + 0.033 WCTA + 0.042 Kepemilikan
Manajerial -0.150 |WCTA-Kepemilikan_Manajerial|
Tabel 4.17 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.113 .095
-1.193 .238
DER -.146
.060 -.346 -2.438
.018 KEPEMILIKAN_MANAJERIAL
-.019 .075
-.046 -.258
.798 |DER-
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL| -.049
.071 -.124
-.689 .494
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.17, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen DER dan variabel moderasi kepemilikan manajerial.
Hasil dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.494 yang berada diatas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05
dan nilai koefisiennya sebesar 0.049, sehingga kepemilikan manajerial
Universitas Sumatera Utara
88
tidak berpengaruh terhadap hubungan antara DER dan pertumbuhan laba. Hal ini berarti variabel moderasi kepemilikan manajerial, tidak mampu
memoderasi hubungan DER dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.17 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:
Pertumbuhan Laba = -0.113 - 0.146 DER - 0.019 Kepemilikan Manajerial - 0.049 |DER-Kepemilikan_Manajerial|
Tabel 4.18 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.044 .079
-.554 .582
ITO .091
.071 .215
1.282 .205
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL .076
.073 .180
1.045 .301
|ITO- KEPEMILIKAN_MANAJERIAL|
-.163 .074
-.447 -2.187 .033
a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.18, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen ITO dan variabel moderasi kepemilikan manajerial.
Hasil dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.033 yang berada dibawah tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar
0.05 dan nilai koefisiennya yang negatif sebesar 0.163 berarti
memperlemah hubungan antara ITO dan pertumbuhan laba, sehingga kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap hubungan antara ITO dan
pertumbuhan laba. Hal ini berarti variabel moderasi kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
89
manajerial, mampu memoderasi hubungan ITO dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.14 dapat disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:
Pertumbuhan Laba = -0.044 + 0.091 ITO + 0.076 Kepemilikan Manajerial - 0.163 |ITO-Kepemilikan_Manajerial|
Tabel 4.19 Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak
Persamaan 4
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.189 .081
-2.345 .023
NPM .167
.058 .394
2.885 .006
KEPEMILIKAN_MANAJERIAL -.056
.070 -.132
-.794 .431
|NPM- KEPEMILIKAN_MANAJERIAL|
.027 .077
.063 .357
.723 a. Dependent Variable: PERTUMBUHAN_LABA
Sumber: Output SPSS 19.0, diolah peneliti, 2015
Berdasarkan tabel 4.19, menunjukkan regresi hasil perkalian variabel independen NPM dan variabel moderasi kepemilikan manajerial.
Hasil dari perkalian tersebut menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.723 yang berada diatas tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebesar 0.05
dan nilai koefisiennya sebesar 0.027, sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap hubungan antara NPM dan pertumbuhan laba. Hal
ini berarti variabel moderasi kepemilikan manajerial, tidak mampu memoderasi hubungan NPM dan pertumbuhan laba. Dari tabel 4.19 dapat
disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
90
Pertumbuhan Laba = -0.189 + 0.167 NPM - 0.056 Kepemilikan Manajerial + 0.027 |NPM-Kepemilikan_Manajerial|
4.8 Hasil Hipotesis Setelah Moderating
Hasil hipotesis kedua penelitian setelah moderating, menyatakan bahwa ukuran perusahaan sebagai variabel moderating berpengaruh
terhadap hubungan antara WCTA dan pertumbuhan laba dan hubungan antara DER dan pertumbuhan laba dengan nilai signifikansi di bawah 0.05.
Ukuran perusahaan memperkuat hubungan positif antara WCTA dan pertumbuhan laba dan hubungan positif antara DER dan pertumbuhan laba.
Sedangkan untuk variabel ITO dan NPM, ukuran perusahaan sebagai variabel moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ITO dan
pertumbuhan laba dan hubungan antara NPM dan pertumbuhan laba karena, berada di atas nilai signifikansi 0.05. Hal ini berarti untuk hipotesis
kedua, ukuran perusahaan sebagai variabel moderating hanya mampu memoderasi hubungan antara WCTA dan DER dengan pertumbuhan laba.
Hasil hipotesis ketiga penelitian setelah moderating, menyatakan bahwa kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating berpengaruh
terhadap hubungan antara ITO dan pertumbuhan laba dengan nilai signifikansi di bawah 0.05. Kepemilikan manajerial memperlemah
hubungan negatif antara ITO dan pertumbuhan laba. Sedangkan untuk variabel WCTA, DER, dan NPM, kepemilikan manajerial sebagai variabel
moderating tidak berpengaruh terhadap hubungan antara WCTA dan
Universitas Sumatera Utara
91
pertumbuhan laba, hubungan antara DER dan pertumbuhan laba, dan hubungan antara NPM dan pertumbuhan laba karena, berada di atas nilai
signifikansi 0.05. Hal ini berarti untuk hipotesis ketiga, kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating hanya mampu memoderasi
hubungan antara ITO dengan pertumbuhan laba.
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian 4.9.1 Pengaruh WCTA terhadap Pertumbuhan Laba