commit to user
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah
Dalam perjalanan pelaksanaan reformasi, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah
dirubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, demikian juga dengan Peraturan Pemerintah
yang mengatur tentang organisasi dan tata kerja perangkat daerah juga mengalami perubahan. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka kelembagaan perangkat daerah juga diadakan penataan kembali
sehingga seluruh urusan pemerintahan dapat diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Dan sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah
Nomor 41 tahun 2007 di atas maka Pemerintah Kabupaten Klaten menetapkan Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten yang yang ditetapkan tanggal 2 September 2008. Badan
Kepegawaian Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang kepegawaian.
65
2. Dasar Hukum Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten
Dasar hukum berdirinya Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut :
65
Pasal 3, Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 23 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten.
commit to user
60 a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah; b. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian;
c. Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Klaten. Landasan Operasional Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Klaten setiap tahunnya adalah Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten
tahun yang bersangkutan. Kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten adalah
menyelenggarakan Manajemen Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kabupaten Klaten. Tujuan dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Klaten mewujudkan Sumber Daya Manusia SDM Aparatur Pemerintah Kabupaten Klaten yang ulet, terampil, kreatif, jujur,
bertanggung jawab serta bersih dan bebas dari KKN.
3. Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten
a. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten tercantum dalam Pasal 5 ayat 1 Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten, adalah
sebagai berikut :
commit to user
61 1 Kepala;
2 Sekretariat : a Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b Sub Bagian Keuangan; c Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3 Bidang Umum Kepegawaian : a Sub Bidang Administrasi Umum, Dokumentasi dan
Pengolahan Data; b Sub Bidang Pembinaan Disiplin, Perundang-undangan dan
Kesejahteraan Pegawai. 4 Bidang Pengembangan Pegawai :
a Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Pegawai; b Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.
5 Bidang Mutasi : a Sub Bidang Penggajian, Kepangkatan, Pemberhentian dan
Pensiun; b Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Staf.
6 Kelompok Jabatan Fungsional.
b. Bagan Organisasi
Bagan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Klaten Nomor 23 Tahun 2008 sebagai berikut :
commit to user
62
c. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten dalam Pasal 3 diterangkan mengenai kedudukan Badan Kepegawaian Daerah adalah sebagai
KEPALA
Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian Sub Bagian
Perencanaan Dan Pelaporan
SEKRETARIAT
Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Staf
Sub Bidang Penggajian, Kepangkatan,
Pemberhentian dan Pensiun
BIDANG MUTASI
Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan
Pegawai
BIDANG PENGEMBANG
AN PEGAWAI
Sub Bidang Pembinaan Disiplin, Perundang-
Undangan Kesejahteraan. Pegawai
Sub Bidang Adm. Umum, Dokumentasi
dan Pengolahan Data
BIDANG UMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sumber Data : Bagan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten Perda Kab. Klaten Nomor 23 Tahun 2008
Gambar 4.1 BAGAN ORGANISASI
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KAB. KLATEN
commit to user
63 unsur pendukung Bupati yang dipimpin oleh seorang kepala yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Sedangkan untuk tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah diatur dalam Keputusan Bupati Klaten Nomor
54 Tahun 2008 Tanggal 28 Nopember 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Klaten. Rincian Tugas Badan Kepegawaian Daerah yaitu :
1. Kepala Badan Kepegawaian Daerah. Tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah adalah memimpin
Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah, dan melaksanakan manajemen Pegawai
Negeri Sipil Daerah. Sedangkan Rincian Tugas tersebut di atas antara lain sebagai
berikut : a. Menyiapkan penyususnan peraturan perundang-undangan
daerah di bidang kepegawaian sesuai norma, standart dan prosedur yang ditetapkan pemerintah;
b. Melakukan perencanaan dan pengembangan kepegawaian daerah ;
c. Menyiapkan kebijakan teknis pengembangan kepegawaian daerah ;
d. Menyiapkan dan melaksanakan pengangkatan, kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberhentian PegawaiNegeri
Sipil Daerah sesuai dengan norma dan standart serta prosedur yang ditetapkan pemerintah ;
commit to user
64 e. Menyiapkan dan melaksanakan administrasi kepegawaian
dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan ke dalam Jabatan struktural serta fungsional sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku ; f. Menyelenggarakan administrasi manajemen Pegawai Negeri
Sipil Daerah ; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
bidang tugasnya. 2. Sekretaris Badan Kepegawain Daerah.
Tugas Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah adalah mengelola urusan administrasi ketatausahaan yang meliputi urusan umum,
kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi, dan pelaporan. a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.
Tugas Sub Bagian ini adalah menyusun rencana program kegiatan, pengumpulan dan pengolahan data, evaluasi dan
pelaporan kegiatan badan. b. Sub Bagian Keuangan.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK yang melaksanakan fungsi
pengelolaan keuangan Badan. c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Tugas Sub Bagian ini adalah melakukan urusan surat menyurat, penggandaan, ekspedisi, kearsipan, rumah tangga,
pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor serta melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian.
commit to user
65 3. Bidang Umum Kepegawaian.
Tugas Bidang Umum Badan Kepegawaian Daerah adalah melaksanakan sebagian tugas badan di bidang umum
kepegawaian yang meliputi pengelolaan administrasi umum, dokumentasi dan pengolahan data serta pembinaan disiplin,
perundang-undangan dan kesejahteraan pegawai. a.
Sub Bidang Administrasi Umum, Dokumentasi dan Pengolahan Data. Bertugas melaksanakan sebagian tugas
bidang umum kepegawaian yang mengelola administrasi umum, dokumentasi dan pengolahan data pegawai.
b. Sub Bidang Pembinaan Disiplin, Perundang-undangan dan Kesejahteraan Pegawai. Mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas bidang umum kepegawaian yang mengelola pembinaan disiplin pegawai, peraturan perundang-undangan
dan kesejahteraan pegawai. 4. Bidang Pengembangan Pegawai.
Bidang Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan di bidang pengembangan
pegawai yang meliputi pengadaan dan pengembangan pegawai serta pendidikan dan pelatihan pegawai.
a. Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Pegawai. Sub Bidang Pengadaan dan Pengembangan Pegawai
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pengembangan pegawai yang menyelenggarakan urusan
pengadaan dan pengembangan pegawai. Dalam pembahasan ini penulis akan sedikit menguraikan
rincian tugas sub bidang pengadaan dan pengembangan
commit to user
66 pegawai yang berkaitan dengan permasalahan yang akan
diteliti yaitu mengenai pengangkatan calon pegawai negeri sipil di kabupaten Klaten, antara lain :
1 menyelenggarakan administrasi kepegawaian tentang
pengangkatan calon pegawai baru; 2
mengumpulkan, mengolah dan memelihara data tentang pengangkatan calon pegawai baru;
3 menyiapkan konsep ajuan tentang pengangkatan calon
pegawai baru, serta menyiapkan Surat Keputusan tentang Pengangkatan calon pegawai baru;
4 mengurus pengumpulan bahan untuk penyusunan
kebutuhan formasi dengan cara menghimpun data dari unit kerja terkait;
5 mengurus administrasi pelaksanaan pengadaan pegawai
negeri guna pengisian formasi sesuai kebutuhan yang telah ditetapkan dalam formasi yang ada.
b. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pengembangan pegawai yang menyelenggarakan urusan pendidikan dan
pelatihan pegawai. 5. Bidang Mutasi.
Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan yang menyelenggarakan urusan mutasi kepegawaian yang
meliputi penggajian, kepangkatan, pemberhentian, pensiun, mutasi jabatan dan staf.
a. Sub Bidang Penggajian, Kepangkatan Pemberhentian dan Pensiun. Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas di
commit to user
67 bidang mutasi yang menyelenggarakan penyelesaian
administrasi penggajian, kepangkatan, pemberhentian dan pensiun pegawai.
b. Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Staf. Sub Bidang Mutasi Jabatan dan Staf mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas bidang mutasi yang menyelenggarakan urusan mutasi jabatan dan staf.
d. Keadaan Pegawai
Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten per 1 Juni 2010 adalah 53 lima puluh
tiga orang. Jumlah tersebut dapat dibedakan berdasarkan golongan ruang, jenis kelamin dan pendidikan.
Sedangkan Pegawai Negeri Sipil yang sedang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi pada saat penulis
mengadakan survei ada 4 orang untuk jenjang Strata-1 S-1 dan 3 orang untuk jenjang Strata-2 S-2 serta 1 orang tugas belajar
Strata-2 TB, S-2. Mengenai rekapitulasi pejabat struktural yang ada pada
Badan Kepegawaian Daerah berjumlah 14 pejabat yang terdiri dari Kepala 1 satu orang eselon II, Sekretaris Badan 1 satu orang
eselon III.a, 3 tiga orang Kepala Bidang eselon III.b, dan 9 sembilan orang Kasubag dan Kasubid eselon IV.
Mengenai jabatan fungsional yang merupakan bagian dari susunan organisasi Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan
Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Klaten, sampai
commit to user
68 penelitian ini dilakukan belum terealisasi karena formasinya belum
ditetapkan.
4. Kondisi Tenaga Honorer di Kabupaten Klaten
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah sebagian pekerjaan atau tugas pemerintahan dilakukan oleh tenaga honorer, mereka terdiri dari Guru, Tenaga Medis,
Tenaga Teknis lain termasuk Penyuluh Pertanian serta tenaga-tenaga administratif. Masa pengabdian mereka sangat bervariaasi antara 1
tahun sampai dengan 20 tahun bahkan lebih dari 20 tahun, usia mereka juga bervariasi rata-rata antara 25 tahun sampai dengan 45 tahun,
namum ada yang kurang dari 25 tahun ada juga yang lebih dari 45 tahun.
Tenaga honorer sendiri ada bermacam-macam istilahnya dalam praktek pelaksanaan pemerintahan khususnya di Kabupaten Klaten,
antara lain : tenaga harian lepas, tenaga borongan, guru bantu, wiyata bakti, guru tidak tetap, pegawai tidak tetap dan lain-lain. Pada dasarnya
tenaga honorer ada 2 dua macamjenisnya, yaitu 1 tenaga honorer yang sumber gajinya dari APBNAPBD dan 2 tenaga honorer yang
sumber gajinya dari pembiayaan lainnya atau non APBNAPBD. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan secara detail sebagai berikut :
1 Tenaga honorer yang sumber gajinya dari APBN:
a PTT atau Pegawai tidak tetap untuk formasi dokter dan bidan
yang Surat Keputusan pengankatannya oleh Menteri Kesehatan dan sumber gajinya dari APBN
commit to user
69 b
Guru Bantu yaitu tenaga honorer untuk formasi guru yang Surat Keputusan pengangkatannya oleh MenteriPendidikan Nasional
dan sumber gajinya dari APBN c
Penyuluh pertanian, diangkat oleh Menteri Pertanian dan sumber gajinya juga dari APBN
Untuk ketiga jenis tenaga honorer di atas masa kontraknya adalah 3 tiga tahun dan setelah tiga tahun dapat memperpanjang
kontraknya. 2
Tenaga honorer yang sumber gajinya dari APBD : Tenaga honorer yang sumber gajinya dari APBD disebut dengan
Tenaga Kontrak, yaitu tenaga honorer yang Surat Keputusan pengangkatannya dikeluarkan oleh Kepala Daerah
GubernurBupatiWalikota dengan masa kontra k 1 satu tahun dan setiap akhir tahun harus memperpanjang kontraknya, namun
bisa juga diberhentikan setelah kontraknya habis atau tidak diperpanjang lagi kontraknya sesuai kebutuhan daerah.
3 Tenaga honorer yang sumber gajinya dari pembiayaan lainnya atau
non APBNAPBD, yaitu tenaga honorer yang Surat Keputusan Pengangkatannya dikeluarkan oleh Kepala InstansiUnit Kerja
Kepala Sekolah, Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Kantor, Camat dan lain-lain dan sumber gajinya dari masing-masing
instansiunit kerja yang mengangkatnya sesuai kemampuan masing- masing.
Contoh : WB Wiyata Bakti dan GTT Guru Tidak Tetap diangkat oleh Kepala Sekolah untuk membantu mengajar sesuai kebutuhan
sekolah yang bersangkutan. Ada lagi PTT Pegawai Tidak Tetap adalah tenaga kontrak non guru selain dokter dan bidan. Yaitu
commit to user
70 tenaga teknis atau administratif di instansiunit kerja yang
mengangkatnya. Jumlah tenaga honorer yang ada di Kabupaten Klaten
seluruhnya ada 3.311 orang, terdiri dari tenaga honorer dengan sumber penghasilanpenggajian dari APBNAPBD sejumlah 2.070 orang dan
tenaga honorer dengan sumber penghasilanpenggajian dari non APBNAPBD atau pembiayaan lainnya sejumlah 1.241 orang.
Selama masa pengabdiannya mereka tidak memiliki kejelasan masa depan karir serta kesejahteraan dan hak-hak lainnya. Mengingat
jumlah tenaga honorer di Indonesia berdasar hasil pendataan cukup besar, maka penyelesaiannya akan dilakukan secara bertahap mulai
tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Untuk tahap awal, penanganan tenaga honorer diprioritaskan bagi mereka yang pembayaran gajinya
dibiayai dari APBNAPBD. Oleh karena itu perlu dilakukan langkah strategis untuk diselesaikan, sebelum terakumulasi menjadi masalah
nasional yang akan menganggu penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan.
Dengan mengangkat mereka sebagai PNS diharapkan akan meningkatkan dedikasi, loyalitas dan prestasi kerja yang bersangkutan.
Diharapkan dalam penanganan masalah tenaga honorer, hendaknya tidak perlu mencari siapa yang salah dalam hal ini, tetapi yang
terpenting adalah bagaimana mencari solusi terbaik dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
bermanfaat bagi semua pihak. Selain itu pula dengan mengangkat tenaga honer yang ada maka ke depan tidak akan ada lagi pengangkatan
tenaga honorer.
commit to user
71
B. Pembahasan 1. Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri
Sipil Berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 Di Kabupaten Klaten
Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil pada prinsipnya dilakukan secara selektif baik jenis pekerjaanjabatan yang akan diisi,
kualifikasi pendidikan dan kompetensi sesuai dengan tugasjabatan
yang diduduki.
Pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil pada awalnya di dasarkan pada filosofi keinginan pemerintah
merekrut Calon Pegawai Negeri Sipil CPNS dari tenaga honorer sebagai apresiasi terhadap masa kerja dan pengabdian mereka terhadap
pemerintah. Dan sebagai perwujudan apresiasi tersebut dikeluarkanlah kebijakan Pemerintah berupa Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun
2005 tanggal 11 Nopember 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer Menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007. Untuk keperluan pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS tersebut pemerintah
melakukan pendataan tenaga honorer. Berdasarkan surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
B2524M.PAN112005 tanggal 16 Nopember 2005 serta Peraturan Kepala BKN Nomor 21 Tahun 2005 tentang Pedoman Pendataan dan
Pengolahan Tenaga Honorer Tahun 2005. Kegiatan pendataan tersebut dimaksudkan agar terbangun suatu database tenaga honorer yang
nantinya akan diumumkan secara transparan kepada publik dalam tenggang waktu yang cukup memadai, denga memperhatikan prinsip
obyektivitas dan dijamin akuntabilitasnya sebagai dasar pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil CPNS.