commit to user
48 2. Gaji yang diterima oleh Pegawai Negeri harus mampu memacu
produktivitas dan menjamin kesejahteraannya 3. Gaji Pegawai Negeri yang adil dan layak sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1, ditetapkan dengan Peraturan Pemerinyah. Pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan bagi yang bersangkutan, yang tidak diperoleh selama menjadi tenaga
honorer. Walaupun belum menerima gaji penuh, karena sebelum PNS penuh CPNS baru menerima gaji 80 dari gaji penuhnya, namun
secara ekonomi kesejahteraannya mereka meningkat cukup signifikan.
B. Penelitian Yang Relevan
Muhammad Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon
Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Surakarta, Skripsi , Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini memaparkan tentang proses pelaksanaan pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Surakarta.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan, dapatlah kemudian dibuat kerangka dasar pemikiran penelitian Implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Klaten,
dengan menggunakan teori dari Soerjono Soekanto mengenai lima faktor yang mempengaruhi penegakan hukum, yaitu : faktor hukumnya sendiri,
commit to user
49 faktor penegak hukum, faktor sarana atau fasilitas, faktor masyarakat, dan
faktor kebudayaan yang dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.1
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Tenaga Honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil
Apresiasi terhadap pengabdian tenaga honorer
Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil - Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara
Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri
Sipil
Faktor Hukumnya
Sendiri Faktor
Masyarakat Faktor
Kebudayaan
Faktor-faktor Penghambat
Efektif Tidak Efektif
Faktor Penegak
Hukum Faktor
Sarana atau Fasilitas
commit to user
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum sosiologis non doktrinal, karena penelitian ini bertitik tolak dari
data primer atau dasar, yakni diperoleh langsung dari masyarakat sebagai sumber pertama dengan melalui penelitian lapangan, yang dilakukan baik
melalui pengamatan observasi ataupun wawancara. Penelitian hukum sebagai penelitian sosilogis empiris dapat direalisasikan terhadap
efektifitas hukum yang sedang berlaku ataupun penelitian terhadap identifikasi hukum.
Penelitian sosiologis pada dasarnya diharapkan dapat mengungkapkan fenomena tertentu serta menghasilkan kesimpulan teoritis
tentang jalin- menjalinnya gejala atau fenomena tadi. Bobot kinerja penelitian sosial ditentukan oleh kemampauan untuk mewujudkan dua
kategori kinerja, yaitu visi vision dan presisi. Visi adalah kemampuan peneliti untuk melihat jalin-menjalinnya
fenomena atau peristiwa yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan presisi meliputi kemampuan peneliti untuk mengungkap realitas sosial secara
obyektif, tepat dan unbiased atau tidak menyimpang. Persoalan penting bagi suatu penelitian adalah mengenai pemilihan metodologinya akan
menentukan derajat keberhasilan penelitian. Di dalam penelitian ini peneliti ingin memberikan gambaran metode
yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, menganalisa dan menginterprestasikannya. Metode yang digunakan adalah metode yuridis