11
a Lingkup audit dibatasi oleh klien. b Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur audit penting atau tidak dapat
memperoleh informasi penting karena kondisi-kondisi di luar kekuasaan klien maupun auditor.
c Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
d Prinsip akuntansi berterima umum yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tidak diterapkan secara konsisten.
4. Pendapat tidak wajar adverse opinion
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika auditor tersebut tidak dibatasi ruang lingkup auditnya,
sehingga auditor tersebut dapat mengumpulkan bukti kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya. Jika laporan keuangan diberi pendapat tidak wajar oleh
auditor, maka informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan sama sekali tidak dapat dipercaya, sehingga tidak dapat dipakai oleh pemakai informasi
keuangan untuk pengambilan keputusan.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer of opinion
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Keadaan yang menyebabkan auditor
tidak memberikan pendapat adalah : a Pembatasan yang luar biasa sifatnya terhadap lingkungan audit.
b Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan kliennya.
2.2 Opini Audit Going Concern
Standar audit SA seksi 341 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan
Universitas Sumatera Utara
12
entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas, tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang
diaudit. Selagi penentuan ini dilakukan selama perencanaan perikatan, auditor
juga harus mempertimbangkan isu menjelang akhir perikatan.
Jadi, opini audit going concern adalah opini yang dikeluarkan oleh auditor untuk mengevaluasi apakah ada kesangsian tentang kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Laporan audit dengan modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam penilaian auditor
terdapat risiko auditee
Going concern merupakan kelangsungan hidup suatu entitas. Dengan adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu mempertahankan
kegiatan usahanya dalam jangka panjang, tidak akan dilikuidasi dalam jangka pendek Setyarno dkk, 2006. Going concern merupakan salah satu konsep yang
mendasari pelaporan keuangan Gray dan Manson, 2000 dalam Praptitorini dan Januarti, 2007. Jadi, ketika auditor memberikan opini dengan modifikasi
mengenai going concern kepada auditee atas laporan keuangannya, itu merupakan suatu indikasi bahwa auditee beresiko tidak dapat bertahan dalam bisnis atau
dengan kata lain, terdapat kesangsian mengenai kelangsungan hidup perusahaan.
tidak dapat bertahan dalam bisnis. Dari sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis. Auditor harus
mempertimbangkan hasil dari operasi, kondisi ekonomi yang mempengaruhi perusahaan, kemampuan membayar hutang, dan kebutuhan likuiditas di masa
yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
13
Secara umum, contoh kejadian jika di pertimbangkan secara keseluruhan, yang menunjukkan adanya kesangsian besar tentang kemampuan perusahaan
dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya sebagai berikut IAI, 2001: SA Seksi 341.3:
1 Trend negatif, sebagai contoh kerugian operasi yang berulang kali terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha, ratio
2 Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan, sebagai contoh kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau perjanjian serupa,
penunggakan pembayaran deviden, penolakan oleh pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari
sumber atau metode pendanaan baru atau penjualan sebagian besar aktiva. keuangan
penting yang jelek.
3 Masalah intern, sebagai contoh pemogokan kerja atau kesulitan hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses projek tertentu, komitmen
jangka panjang yang tidak bersifat ekonomis, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode pendanaan baru atau penjualan sebagian besar aktiva.
4 Masalah luar yang terjadi, sebagai contoh pengaduan gugatan pengadilan, keluarnya undang – undang, atau masalah-masalah lain yang kemungkinan
membahayakan kemampuan perrusahaan untuk beroperasi, kehilangan franchise
SPAP seksi 341 memberikan pedoman kepada auditor tentang dampak kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
terhadap opini auditor sebagai berikut: ,
lisensi atau paten penting, kehilangan pelanggan atau pemasok utama, kerugian akibat bencana besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak
diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan yang tidak memadai.
Universitas Sumatera Utara
14
1. Jika auditor yakin terhadap kemampuan satuan usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu yang pantas,maka auditor harus:
a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa tersebut.
b. Menetapkan kemungkinan bahwa rencana tersebut secara efektif terlaksana. 2. Jika manajemen tidak memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan
peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya, maka auditor mempertimbangkan untuk memberikan
pernyataan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion. 3. Jika manajemen memiliki rencana untuk mengurangi dampak kondisi dan
peristiwa diatas,maka auditor menyimpulkan berdasarkan pertimbangannya atas aktivitas rencana tersebut.
4. Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut tidak efektif,maka audior menyatakan tidak memberikan pendapat disclaimer opinion
5. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien mengungkapkan keadaan tersebut dalam catatan atas laporan keuangan,maka auditor menyatakan
pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion 6. Jika auditor berkesimpulan bahwa rencana tersebut efektif, tetapi klien tidak
mengungkapkannya dalam catatan atas laporan keuangan maka auditor menyatakan pendapat tidak wajar adverse opinion.
Jika auditor menyimpulkan keragu-raguan atas kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya, pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan perlu dibuat, terlepas dari pengungkapan dalam laporan keuangan.
Universitas Sumatera Utara
15
PSA No. 30 memperbolehkan tetapi tidak menganjurkan pernyataan tidak memberikan pendapat karena adanya keraguan atas kelangsungan hidup.
Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal berlawanan contrary
information. Biasanya informasi yang secara signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan usaha adalah berhubungan dengan
ketidakmampuan satuan usaha dalam memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis
biasa, restrukturisasi utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain IAI, 2001: SA Seksi 341.1.
Opinion shopping didefinisikan oleh SEC, sebagai aktivitas mencari auditor yang mau mendukung perlakuan akuntansi yang diajukan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan pelaporan perusahaan, walaupun menyebabkan laporan tersebut menjadi tidak reliable. Tujuan pelaporan dalam opinion shopping dimaksudkan
untuk meningkatkan memanipulasi hasil operasi atau kondisi keuangan perusahaan.
2.3 Opinion Shopping