36
3.4.1 Variabel Dependen
3.4.1.1 Opini Going Concern
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas Hermawan, 2003. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah opini audit going concern. Opini audit going concern merupakan variabel dummy,yaitu varibel yang bersifat kategorikal atau dikotonomi Ghozali, 2007.
Dimana kategori 1 untuk opini audit going concern GCAO dan kategori 0 untuk opini audit non going concern NGCAO. Opini audit going concern adalah
modifikasi opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang dalam pertimbangan auditor terdapat keraguan dalam hal menjaga kelangsungan
hidup perusahaan kliennya.
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif Hermawan, 2003.
3.4.2.1 Opinion Shopping
Penelitian ini menggunakan metode opinion shopping yang diterapkan oleh Lennox 2002. Model pelaporan audit digunakan untuk memprediksi opini
yang akan diterima perusahaan ketika melakukan atau tidak melakukan pergantian auditor. Opinion Shopping, yaitu kemampuan manajemen untuk mempengaruhi
auditor bertindak sesuai dengan harapan manajemen. Perusahaan biasanya mengganti auditor auditor switching untuk menghindari penerimaan opini going
concern. Variabel ini dikukur denagn variabel dummy. Kode 1 diberikan jika
Universitas Sumatera Utara
37
perusahan melakukan pergantian auditor tiap tahun. Kode 0 jika perusahaan tidak melakukan pergantian auditor.
3.4.2.2 Debt Default
Debt Default atau kegagalan membayar hutang didefenisikan sebagai kegagalan perusahaan membayar hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh
tempo Chen dan Church, 1992. Variabel dummy digunakan 1 = status debt default, 0 = status tidak debt default untuk menunjukkan apakah perusahaan
dalam keadaan default atau tidak sebelum pengeluaran opini audit.
3.4.2.3 Corporate Governance 1 Komite Audit
Sesuai dengan Keputusan Bursa Efek Indonesia melalui Kep.Direksi BEJ No.Kep-315BEJ062000 menyatakan bahwa: “Komite audit adalah komite yang
dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang bertugas untuk membantu melakukan
pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan”. Komite audit diukur dengan jumlah
anggota komite audit dalam suatu perusahaan.
2 Kepemilikan Terpusat
Kepemilikan terpusat diproksikan dengan rasio saham biasa yang dipegang oleh pemegang saham mayoritas, yang merupakan pemegang saham
pengendali terbesar dalam perusahaan. Pemegang saham pengendali adalah pemegang saham yang memiliki 20 atau lebih saham perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
38
ditempatkan Task Force Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance Bab
II No.7. 3 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Boediono, 2005.
Kepemilikan manajerial diukur dengan rasio jumlah saham dalam perusahaan dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar yang dimiliki pihak
manajemen. Pihak manajemen yaitu anggota dewan direksi dan dewan komisaris.
3.4.2.4. Kualitas Audit