34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar 2003 penelitian asosiatif kausal adalah “Penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel memperngaruhi variabel lain”. Dengan kata
lain desain asosiatif kausal betujuan untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini menguji pengaruh opinion shopping, mekanisme corporate governance, debt default, kualitas
audit dan opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going
concern. 3.2
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI. Bursa Efek Indonesia dipilih karena BEI merupakan pasar modal Indonesia terbesar. Penelitian ii
menguunakan software SPSS 17. Penelitian ini mengambil periode 2010-2012. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur sebagai
sample untuk menjaga homogenitas data. Selain itu, sektor manufaktur dominan di Asia, khususnya di Indonesia Achmad et al., 2009
Universitas Sumatera Utara
35
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional yaitu penarikan batasan yang menjelaskan ciri-ciri spesifik dengan lebih substantif dari suatu konsep. Hal ini bertujuan untuk
mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah didefinisikan konsepnya. Adapun yang menjadi batasan operasional dalam
penelitian ini adalah bahwa data yang digunakan adalah adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2012. Selain itu, elemen-
elemen dari mekanisme corporate governance yang akan diteliti terdiri dari komite audit, kepemilikan manajerial, dan kepemilikan terpusat.
3.4 Defenisi Operasional
Menurut Kerlinger 2000, defenisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang digunakan
untuk mengukur variabel tersebut, dengan kata lain defenisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel.
Variabel dependen dalam penelitian ini berupa opini audit going concern. Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah opinion shopping,
mekanisme corporate governance. Debt default, kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
36
3.4.1 Variabel Dependen
3.4.1.1 Opini Going Concern
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas Hermawan, 2003. Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah opini audit going concern. Opini audit going concern merupakan variabel dummy,yaitu varibel yang bersifat kategorikal atau dikotonomi Ghozali, 2007.
Dimana kategori 1 untuk opini audit going concern GCAO dan kategori 0 untuk opini audit non going concern NGCAO. Opini audit going concern adalah
modifikasi opini audit wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas yang dalam pertimbangan auditor terdapat keraguan dalam hal menjaga kelangsungan
hidup perusahaan kliennya.
3.4.2 Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel terikat secara positif maupun negatif Hermawan, 2003.
3.4.2.1 Opinion Shopping
Penelitian ini menggunakan metode opinion shopping yang diterapkan oleh Lennox 2002. Model pelaporan audit digunakan untuk memprediksi opini
yang akan diterima perusahaan ketika melakukan atau tidak melakukan pergantian auditor. Opinion Shopping, yaitu kemampuan manajemen untuk mempengaruhi
auditor bertindak sesuai dengan harapan manajemen. Perusahaan biasanya mengganti auditor auditor switching untuk menghindari penerimaan opini going
concern. Variabel ini dikukur denagn variabel dummy. Kode 1 diberikan jika
Universitas Sumatera Utara
37
perusahan melakukan pergantian auditor tiap tahun. Kode 0 jika perusahaan tidak melakukan pergantian auditor.
3.4.2.2 Debt Default
Debt Default atau kegagalan membayar hutang didefenisikan sebagai kegagalan perusahaan membayar hutang pokok atau bunganya pada saat jatuh
tempo Chen dan Church, 1992. Variabel dummy digunakan 1 = status debt default, 0 = status tidak debt default untuk menunjukkan apakah perusahaan
dalam keadaan default atau tidak sebelum pengeluaran opini audit.
3.4.2.3 Corporate Governance 1 Komite Audit
Sesuai dengan Keputusan Bursa Efek Indonesia melalui Kep.Direksi BEJ No.Kep-315BEJ062000 menyatakan bahwa: “Komite audit adalah komite yang
dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris, yang bertugas untuk membantu melakukan
pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam pengelolaan perusahaan”. Komite audit diukur dengan jumlah
anggota komite audit dalam suatu perusahaan.
2 Kepemilikan Terpusat
Kepemilikan terpusat diproksikan dengan rasio saham biasa yang dipegang oleh pemegang saham mayoritas, yang merupakan pemegang saham
pengendali terbesar dalam perusahaan. Pemegang saham pengendali adalah pemegang saham yang memiliki 20 atau lebih saham perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
38
ditempatkan Task Force Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance Bab
II No.7. 3 Kepemilikan Manajerial
Kepemilikan manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola Boediono, 2005.
Kepemilikan manajerial diukur dengan rasio jumlah saham dalam perusahaan dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar yang dimiliki pihak
manajemen. Pihak manajemen yaitu anggota dewan direksi dan dewan komisaris.
3.4.2.4. Kualitas Audit
Kualitas audit diproksikan dengan menggunakan reputasi auditor yang berafiliasi dengan KAP BigFour dan KAP Non BigFour. Variabel ini diuku r
dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 untuk perusahaan yang diaudit oleh auditor yang berafiliasi dengan KAP BigFour dan angka 0 jika
perusahaan diaudit oleh auditor dari KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP BigFour.
3.4.2.5 Opini Audit Tahun Sebelumnya
Opini audit tahun sebelumnya merupakan opini audit yang diterima oleh auditee pada tahun sebelumnya. Opini audit sebelumnya dalam penelitian ini
diambil dari opini audit tahun 2009, 2010, dan 2011. Variabel ini diukur dengan variabel dummy, dimana opini audit going concern GCAO diberi kode 1,
sedangkan opini audit non going concern NGCAO diberi kode 0.
Universitas Sumatera Utara
39
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penyajian statistik deskriptif bertujuan agar dapat dilihat profil dari data
penelitian tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah opinion shopping, debt default dan corporate governance.
Skala pengukuran variabel penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.1 Variabel
yang Diukur Indikator
Skala Pengukuran
Sumber Data Instrumen
opinion shopping
Laporan auditor independen
Nominal Sekunder
Laporan Tahunan
corporate governance
Komite audit
Kepemilikan
terpusat
Kepemilikan manajerial
Nominal
Rasio
Rasio
Sekunder Laporan
Tahunan
debt default Laporan auditor
independen Nominal
Sekunder Laporan
tahunan Kualitas
Audit Laporan auditor
independen Nominal
Sekunder Laporan
tahunan
Opini Audit Tahun
Sebelumnya Laporan auditor
independen Nominal
sekunder Laporan
auditor
Penerimaan Opini Going
Concern Opini audit atas
laporan keuangan Nominal
Sekunder Laporan
Auditor
Universitas Sumatera Utara
40
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel yang digunakan dan menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Analisis
statistik deskriptif meliputi jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai
rata-rata mean dan standar deviasi.
3.5.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial digunakan untuk pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis
multivariate dengan menggunakan regresi logistik logistic regretion, yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metrik dan non metrik nominal.
Regresi logistik adalah regresi yang digunakan sejauh mana probabilitas terjadinya variabel dependen dapat diprediksi dengan variabel independen. Pada
teknik analisa regresi logistik tidak memerluka n lagi uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya Ghozali, 2006. Regresi logistik juga mengabaikan
heteroscedary, artinya variabel dependen tidak memerlukan untuk masing-masing variabel independennya.
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Sampel yang diambil dari populasi haruslah representatif
atau mewakili. Jika sampel kurang representatif, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi
sesungguhnya Erlina, 2011.
Universitas Sumatera Utara
41
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2010-2012. Metode penentuan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria
penentuan sampel dalam penelitian ini adalah: 1.
Perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2010-2012.
2. Perusahaan tersebut sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI setelah
tanggal 1 Januari 2010. 3.
Perusahaan tersebut tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2010-2012.
4. Perusahaan tersebut mengalami rugi bersih setelah pajak sekurang-
kurangnya dua periode laporan keuangan dua tahun selama periode pengamatan 2010-2012.
Tabel 3.2 Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No. Kriteria
Jumlah Akumulasi
1 Total perusahaan
manufaktur yang listing di BEI tahun 2010-2012
138
2 Perusahaan yang listing di
BEI setelah tanggal 1 Januari 2010
4 134
3 Perusahaan tersebut tidak
delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun
2010-2013. 4
130
Universitas Sumatera Utara
42
4 Perusahaan mengalami
rugi bersih setelah pajak sekurang-kurangnya dua
periode laporan keuangan dua tahun selama periode
pengamatan tahun 2010- 2013
108 22
5 Data tidak tersedia tidak
memenuhi syarat 7
15
Berdasarkan kriteria tersebut, perusahaan yang menjadi sampel penelitian terdiri dari 15 perusahaan yaitu dengan periode penelitian selama 3 tahun,
sehingga total unit analisis sebanyak 45 perusahaan. Setelah dilakukan teknik purposive sampling, maka emiten yang lolos uji ini
adalah :
Tabel 3.3 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan
Kode
1
Inti Keramik Alamasri Industri Tbk IKAI
2
Jakarta Kyoei Steel Works Tbk JKSW
3
Krakatau Steel Persero Tbk KRAS
4
Pelat Timah Nusantara Tbk
NIKL 5
Barito Pasific Tbk BRPT
6
Sumalindo Lestari Jaya Tbk
SULI 7
Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT
8
APAC Citra Centertex Tbk MYTX
9
Asia Pasific Fibers Tbk POLY
Universitas Sumatera Utara
43
10
Ever Shine Textile Industry Tbk ESTI
11
Sunson Textile Manufacturer Tbk SSTM
12
Unitex Tbk UNTX
13
Sat Nusapersada Tbk PTSN
14
Bentoel Internasional Investama Tbk RMBA
15
Merck Sahrp Dohme Pharma Tbk SCPI
3.7 Jenis Data