24
c. KAP Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG yang berafiliasi dengan Siddharta-Siddharta Widjaja.
d. KAP Pricewaterhouse Coopers PwC yang berafiliasi dengan Hadi Sutanto Rekan; Haryanto Sahari Rekan; Tanudiredja Wibisana Rekan.
2.7. Opini Audit Tahun Sebelumnya
Beberapa penelitian menemukan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern jika opini tahun sebelumnya adalah opini going concern,
oleh karena itu opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap pengungkapan opini going concern.
Menurut Santosa 2007 dalam memberikan bukti bahwa setelah auditor mengeluarkan opini audit going concern, perusahaan harus menunjukkan
peningkatan keuangan yang signifikan untuk memperoleh opini bersih di tahun
berikutnya, atau perusahaan dalam menerima kembali opini audit going concern. Mutchler 1985 dalam surbakti 2011 bahwa menguji pengaruh
ketersediaan informasi publik terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa
model discriminant analysis yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar 89,9
dibandingkan model lain. Mutchler juga melakukan wawacara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang menerima opini audit going
oncern pada tahun sebelumnya lebih cenderung untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan.
Universitas Sumatera Utara
25
2.8 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan auditor dalam memberikan opini audit going concern pada perusahaan diringkas
dalam tabel 2.1 sebagai berikut ini:
Tabel 2.1 Ringkasan Ringkasan Penelitian Terdahulu
Peneliti Tahun
Judul Penelitian
Variabel Hasil
Penelitian Dependen
Independen
Ramadhany 2004
Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi
Penerimaan Opini Going
Concern pada Perusahaan
Manufaktur yang
Mengalami Financial
Distress di Bursa Efek
Jakarta Penerimaan
opini audit going
concern Komisaris independen
dalam komite audit, debt default, kondisi
keuangan, laporan audit sebelumnya,
ukuran perusahaan, skala auditor
debt default, kondisi
keuangan, dan opini tahun
sebelumnya berpengaruh
signifikan terhadap opini
going concern. Komisaris
independen dalam komite
audit tidak berpengaruh
pada opini going concern
Mirna dan Indira
2007 Analisis
Pengaruh Kualitas Audit,
Debt Default, dan Opinion
Shopping Terhadap
Penerimaan Opini Going
Concern Penerimaan
opini audit going
concern Independen: Kualitas
Audit, Debt default, Opinion Shopping
Debt default secara
signifikan berpengaruh
positif terhadap going
concern. Sedangkan
kualitas audit, opinion
shopping tidak berpengaruh
signifikan dan
Universitas Sumatera Utara
26
negatif terhadap going
concern.
Januarti 2008
Analisis Pengaruh
Faktor Perusahaan,
Kualitas Auditor,
Kepemilikan Perusahaan
Terhadap Penerimaan
Opini Audit Going Concern
Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Penerimaan
opini audit going
concern financial distress, debt
default, ukuran perusahaan, audit lag,
opini sebelumnya,pergantian
auditor, kualitas audit, opinion shopping,
kepemilikan manajerial dan
institusional debt default,
ukuran perusahaan,
pergantian auditor, opini
sebelumnya, dan kualitas
audit berpengaruh
signifikan terhadap opini
going concern. Financial
distress, audit lag, opinion
shopping, kepemillikan
manajerial dan institusional
tidak berpengaruh
terhadap opini going concern
Santoso dan Wedari
2007 Analisis
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kecenderungan
Penerimaan Opini Audit
Going Concern Penerimaan
opini audit going
concern Kualitas audit, kondisi
keuangan, laporan audit tahun
sebelumnya, dan pertumbuhan
perusahaan, dan ukuran perusahaan
Kualitas audit dan
pertumbuhan perusahaan
tidak mempengaruhi
opini going concern,
ukuran perusahaan dan
kondisi keuangan
perusahaan berpengaruh
secara negatif terhadap opini
going concern. Sebaliknya,
opini going concern tahun
Universitas Sumatera Utara
27
sebelumnya berpengaruh
positif terhadap opini
going concern.
Pada penelitian, Ramadhany 2004 menunjukkan bahwa debt default, kondisi keuangan, dan opini tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap
opini going concern. Dan komisaris independen dalam komite audit tidak berpengaruh pada opini going concern.
Pada penelitiannya, Januarti 2008 menunjukkan bahwa kualitas audit, debt default, opini sebelumnya, ukuran perusahaan, dan pergantian auditor
berpengaruh signifikan terhadap opini going concern, tetapi financial distress, audit lag, opinion shopping, kepemilikan manajerial dan institusional tidak
berpengaruh terhadap opini going concern. Maka dari penjelasan diatas. Penulis tertarik untuk membuat penelitian
dengan judul “Pengaruh pengaruh opinion shopping, corporate governance, dan debt default terhadap penerimaan opini going concern perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI”.
2.9. Kerangka Konseptual