66
Tabel 4.16
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 28.781
a
.406 .591
a. Estimation terminated at iteration number 9 because parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
4.2.6. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel- variabel independen terhadap pemberian opini audit going concern. Penelitian ini
menggunakan dua pengujian hipotesis, yaitu Uji F dan regresi logistik. Pertama, uji F dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.17
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
3.423 7
.489 3.366
.007
a
Residual 5.377
37 .145
Total 8.800
44 a. Predictors: Constant, PO, man_own, Block, OS, Komite, Def, KA
b. Dependent Variable: OGC
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS H1 : opinion shopping, corporate governance, debt default, dan kualitas audit
tidak berpengaruh terhadap pemberian opini going concern. .Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat probabilitas signifikansi 0,007 yang nilanya berada
di bawah taraf signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
67
opinion shopping, komite audit, kepemilika terpusat, kepemilikan manajerial, debt default, kualitas audit dan opini audit tahun sebelumnya
berpengaruh secara simultan terhadap pemberian opini going concern. Kedua, metode regresi logistik dapat dilihat dalam tabel-tabel di bawah ini :
Tabel 4.18
Case Processing Summary
Unweighted Cases
a
N Percent
Selected Cases Included in Analysis
45 100.0
Missing Cases .0
Total 45
100.0 Unselected Cases
.0 Total
45 100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Tabel 4.19
Dependent Variable Encoding
Original Value
Internal Value 1
1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 4.17 dan 4.18, maka dapat dianalisis sebagai berikut :
a. Jumlah sampel pengamatan sebanyak 45 sampel, dan seluruh sampel
telah diperhitungkan ke dalam pengujian hipotesis. b.
Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan dengan nilai variabel dummy, 1 untuk going concern dan 0 untuk non going concern.
Universitas Sumatera Utara
68
c. Metode yang digunakan adalah metode enter dimana dengan metode
ini seluruh variabel independen disertakan dalam pengolahan data untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh terhadap variabel
dependen. Dalam uji regresi pengaruh antara variabel dependen dan variabel
independen dapat dilihat pada Variables in the Equation, pada kolom significant dibandingkan dengan tingkat kealfaan 0,05 5.
Tabel 4.20
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
95 C.I.for EXPB Lower
Upper Step 1
a
OS -4.602
2.197 4.389
1 .036
.010 .000
.743 Komite
-.435 1.156
.141 1
.707 .647
.067 6.241
Block -.010
.031 .106
1 .745
.990 .932
1.052 man_own
-.539 .424
1.613 1
.204 .584
.254 1.340
Def 2.395
1.660 2.082
1 .149
10.964 .424
283.565 KA
-2.462 2.066
1.421 1
.233 .085
.001 4.888
PO 3.744
1.592 5.531
1 .019
42.264 1.866
957.317 Constant
1.118 4.430
.064 1
.801 3.060
a. Variables entered on step 1: OS, Komite, Block, man_own, Def, KA, PO.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan pengujian persamaan regresi tersebut maka dperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
Y = -1.118 – 4.602X1 – 0.435X2 – 0.10X3 – 0.539X4 + 2.395X5 – 2.462X6 +3.744X7
Universitas Sumatera Utara
69
Konstanta sebesar 1,118 menyatakan bahwa jika tidak memperhitungkan nilai pertumbuhan perusahaan, kepemilikan institucional, debt default, dan audit.
report lag maka kemungkinan penerimaan opini audit. wajar dengan bahasa penjelas going concern sebesar 1,118.
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, maka diperoleh hasil uji regresi logistik yang diperlukan untuk menguji hipótesis yang dikemukakan. Maka hasil pengujian
hipótesis adalah :
H1 : opinion shopping berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.19 di atas, opinion shopping memiliki koefisien
negatif sebesar -4.602 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,036 yang nilainya berada di atas taraf signifikansi 0,05 5 sehingga dapat dikatakan bahwa H1
ditolak dan H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa opinion shopping tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
H2 : Komite Audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.19 di atas, komite audit memiliki koefisien negatif
sebesar 0,435 dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,707 yang nilainya berada di atas taraf signifikansi 0,05 5 sehingga dapat dikatakan bahwa H2 ditolak
dan H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Komite audit tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
H3 : Kepemilikan terpusat berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
Universitas Sumatera Utara
70
Berdasarkan tabel 4.19 di atas kepemilikan terpusat memiliki koefisien negatif sebesar 0,010 dengan tingkat signifikansi 0,745 yang nilainya berada di
bawah taraf signifikansi 0,05 5 sehingga dapat dikatakan bahwa H3 ditolak dan H0 diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
terpusat tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.
H4 : Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, Kepemilikan Manajerial memiliki koefisien negatif sebesar 0,539 dengan
tingkat probabilitas signifikan 0,204 yang nilainya berada di atas taraf signifikansi 0,05 5 dan sehingga dapat dikatakan bahwa
H4 ditolak dan H0 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going
concern. H5: debt default berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, debt default memiliki koefisien positif sebesar 2,395 dengan
tingkat probabilitas signifikan 0,149 yang nilainya berada di atas taraf signifikansi 0,05 5 dan sehingga dapat dikatakan bahwa H5 ditolak
dan H0 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa debt default tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern.
H6: Kualitas Audit berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Berdasarkan tabel 4.19 di atas, Kualitas audit memiliki koefisien negatif
sebesar 2,462 dengan tingkat probabilitas signifikan 0,233 yang nilainya berada di
Universitas Sumatera Utara
71
atas taraf signifikansi 0,05 5 dan sehingga dapat dikatakan bahwa H6 ditolak dan H0 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. H7: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh terhadap pemberian opini audit
going concern. Berdasarkan tabel 4.19 di atas, Opini audit tahun sebelumnya memiliki
koefisien positif sebesar 3,744 dengan tingkat probabilitas signifikan 0,019 yang
nilainya berada di atas taraf signifikansi 0,05 5 dan sehingga dapat dikatakan bahwa H7 ditolak dan H0 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian 1