68
Jawaban seperti itu juga disampaikan oleh Bapak Purwanto Selaku Sekertaris Desa di Desa Kepala Sungai sebagai berikut:
“Program pembangunan pokoknya ada tiga, yang pertama pembangunan infrastruktur , seperti pembangunan jalan jembatan
dan lain-lain. Yang ke dua itu pembangunan ekonomi, fokusnya sih ke pertanian. Kalau yang ke tiga itu pembangunan sosial budaya,
ya seperti di masalah dikehidupan sehari-hari”
Hasil wawancara tanggal 14 April 2016
Dari hasil wawancara dengan kedua Pemerintah Desa di Desa Kepala Sungai tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pembangunan
desa terfokus pada bidang ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya. Dimana pembanguan imfrastruktur mencakup pembangunan jalan Usaha
Tani 2014 dan 2015, pengaspalan di jalan Paya Kangkung, pembanguan jembatan di dusun tujuh, pembuatan sumur dangkal untuk pertanian,
pembangunan pompanisasi untuk pertanian. Sedangkan untuk pembangunan ekonomi terfokus pada membantu memajukan pertanian.
Dan yang terakhir yaitu pembangunan sosial bidaya yang berorientasi pada peningkatan kegiatan pemuda, penyuluhan, dan kegiatan Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga PKK.
4.3.5. Peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
Desa Kepala Sungai adalah salah satu desa yang sedang menggalakan pembangunan desa dengan mengikutsertakan partisipasi
masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat yang ada di Desa Kepala Sungai. Disetiap dusunnya terdapat kelompok-kelompok masyarakat
terutama pada bidang pertanian yang juga merupakan salah satu pekerjaan mayoritas masyarakatnya. Dengan penduduk desa yang bermata
pencaharian sebagai petani sebesar 88,5 dan ada nya kelompok-
Universitas Sumatera Utara
69
kelompok tani yang tersebar disetiap dusun tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemerintah desa sebagai mitra dalam pembangunan desa. Hal itu juga
disadari betul oleh Pemerintah Desa maupun Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN itu sendiri. Terlihat dari jawaban Bapak Purwanto selaku
Sekertaris Desa ketika ditanya dalam bentuk apa saja Pemerintah Desa mengikut sertakan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dalam
pembangunan desa seperti berikut ini: “Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN itu banyak membantu
dalam berbagai bentuk. Dari pemikiran itu ya biasanya memberikan masukan pada saat musyawarah ataupun
Musyawarah Perencanaan Pembanguan MUSRENBANG. Tapi paling sering itu di tenaga, orang Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN sering sekali bahkan hampir selalu ikut gotong royong, mau itu yang rutin, atau gotong royong untuk membantu
program pembangunan, kayak baktu pembangunan jalan dan pembuatan pompanisasi. Kalau secara materi itu ada kemarin
waktu tahun 2014 sama 2015 waktu pembangunan jalan usaha tani, tanah yang diambil untuk jalan itu pakai tanah masyarakat
punya, nah masyarakat nya itu orang Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN juga kebanyakan, tapi gak ada dibayar sedikit pun.
Itu paling nyata kalu materi yang dari program pemerintah. Kalau dana, khusus buat pembangunan desa belum ada, tapi kalau
swadaya mereka sendiri itu ada banyak yang dibuat Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN, contohnya di dusun VI-B ada tiga
jembatan yang dibangun dari uang, pengerjaannya pokoknya semuanya orang Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN yang
tanggung sampai selesai”
Hasil wawancara tanggal 14 April 2016
Selain itu Bapak Turimun selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN juga menjawaba hal yang hampir sama ketika ditanya
dalam bentuk apa saja Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN berperan dalam pembangunan desa, yaitu:
“Kalau Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN membantu secara pemikiran itu palingan ya kalau ada masalah atau usulan
dari Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN kita sampaikan ke Pemerintah Desa, kayak ke Pak Mas atau Pak Pur kan gitu, baru
nanti mereka yang ajukan ke Pemerintah Kabupaten. Kalau tenaga
Universitas Sumatera Utara
70
kita ada kegiatan rutin gotong royong, mau itu gotong royong pertanian atau yang membantu Pemerintah Desa. Kan di
Musyawarah Perencanaan Pembanguan MUSRENBANG kemarin udah disahkan untuk pembangunan jalan usaha tani itu,
itu kita yang bangun, sama-sama lah sama Pemerintah Desa juga, ada juga buat jembatan. Kalau materi kita pernah kasi tanah kita
untuk pembuatan jalan usaha tani itu tadi, dua kali itu kalo gak salah, tahun lalu sama tahun 2014, tapi gak kita minta ganti rugi
nak, ya karna kan untuk kita juga nanti manfaatnya. Ikhlas semua jadinya. Nah kalo dana dikumpulin untuk desa belum ada nak,
paling dana untuk perkumpulan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN aja, pendanaan kita kan sendiri, tapi waktu bangun
jembatan di dusun VI-B kita yang kerjain sendiri, duit nya juga kita, ada tiga lo itu nak, soalnya itu gak disahkan waktu diusulkan
di Musyawarah Perencanaan Pembanguan MUSRENBANG tapi karna kita butuh, ya kita bangun aja sendiri, duitnya kita sumbang-
sumbang”
Hasil wawancara tanggal 14 April 2016
Dari hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN memiliki peran penting didalam
pembangunan desa yang dapat dilihat dari empat bagian. Yaitu secara pemikiran, tenaga, materi maupun dana. Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN bukan hanya sebagai pendukung dan mitra kerja Pemerintah Desa saja saat menjalankan program pembangunan melaikan
juga dapat secara mandiri berinisiatif dan mengambil keputusan untuk melakukan pembangunan diluar program pemerintah. Gabungan
Kelompok Tani GAPOKTAN juga sangat antusias dalam pembangunan terlihat dari sukarelanya anggota Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN dalam merelakan tanahmateri milik mereka guna pembangunan desa tanpa harapan balasan apapun.
Selain dalam empat bagian tersebut Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN juga terlibat langsung dalam program pembangunan yang
telah disusun Pemerintah Desa, hal tersebut dijelaskan oleh Bapak
Universitas Sumatera Utara
71
Masriadi Selaku Kepala Desa ketika ditanya pada program pembangunan apa saja yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN, dan
jawabannya adalah: “Sebenarnya Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN itu hampir
terlibat di semua program tapi kalu lebih khusus nya, program yang resmi dari pemerintah yang ada di Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa RPJMDes dan Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDesa ya, itu ada empat. Yang pertma,
pada program pembangun jalan Usaha Tani, kedua, pembangunan pombanisasi, yang ketiga pembuatan sumur dangkal pertanian,
dan yang keempat itu program pembangunan jelmbatan di dusun VII. Karna yang didusun VII itu jembatannya terbilang besar, jadi
didanai pemerintah”
Hasil wawancara tanggal 14 April 2016
Hal tersebut juga sama dengan yang disampaikan oleh Bapak teguh selaku Ketua Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN ketika ditanyakan
hal yang sama seperti berikut ini: “Kalau yang dari program pemerintah sih Gabungan Kelompok
Tani GAPOKTAN itu seingat saya ada pembuatan jalan usaha tani, pembuatan pompanisasi, pembuatan sumur dangkal sama oh
iya itu yang jembatan besar, di dusun VII itu nak. Kalo itu ada di bahas di Musyawarah Perencanaan Pembanguan
MUSRENBANG semua. Yang diterima di Kabupaten setau bapak sih itu aja nak”
Hasil wawancara tanggal 14 April 2016
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN ikut dalam empat program pembangunan
yang disusun Pemerintah Desa yaitu pada program pembangunan jalan Usaha Tani, pembuatan sumur dangkal pertanian, pembuatan pompanisasi
dan pembangunan jembatan di dusun VII. Terlihat bahwa Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN lebih dilibatkan di program yang terkait
dengan pertanian itu sendiri dan di bidang pembanguan infrastruktur.
Universitas Sumatera Utara
72
4.3.6. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembanguan Desa