82
Dukungan yang dapat dilakukan untuk suatu pembangunan desa bukan hanya dukungan berskala besar namun dapat dimulai melalui apa yang kita punya dan
apa yang menjadi kemampuan kita. Pembangunan harus dilakukan dari bawah agar dapat mencapai kebutuhan dasar sehingga kebutuhan lainpun dapat
terpenuhi.
5.4. Program Pemerintah Desa Dalam Pembangunan Desa
Pembangunan desa merupakan realisasi perbaikan yang telah direncanakan secara menyeluruh dan terpadu dengan kerja sama antara pemerintah desa dengan
masyarakat. Pemerintah wajib memberikan bimbingan pengarahan, bantuan dan fasilitas yang diperlukan, sedangkan masyarakat memberikan partisipasinya untuk
pembangunan yang lebih maju dan baik. Pembanguan haruslah memiliki sasaran atau tujuan pembangunan yang jelas. Karena sasaran dalam pembangunan
mencakup banyak hal seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, politik, serta spritual dalam kehidupan masyarakat maka
alangkah lebih baiknya sasaran suatu pembangunan dipusatkan pada hal-hal terpenting agar pembangunan tersebut dapat dijalankan dengan tepat sasaran
sesuai kebutuhan prioritas dari suatu daerah pembangunan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pembangunan Desa
Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat terfokus pada bidang ekonomi, infrastruktur dan sosial budaya. Dimana pembanguan infrastruktur
mencakup pembangunan jalan Usaha Tani 2014 dan 2015, pengaspalan di jalan Paya Kangkung, pembanguan jembatan di dusun tujuh, pembuatan sumur dangkal
untuk pertanian, pembangunan pompanisasi untuk pertanian. Sedangkan untuk
Universitas Sumatera Utara
83
pembangunan ekonomi terfokus pada membantu memajukan pertanian. Dan yang terakhir yaitu pembangunan sosial bidaya yang berorientasi pada peningkatan
kegiatan pemuda, penyuluhan, dan kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga PKK.
5.5. Peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN Dalam
Pembangunan Desa
Peranan dapat diartikan terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan dan perubahan. Peranan yang dimaksud disini adalah apa yang dapat dilakukan seseorang ataupun kelompok masyarakat pada suatu pembangunan
desa. Adanya kelompok masyarakat dinilai berpengaruh besar kepada suatu kegiatan yang dilakukan di suatu desa. Kelompok masyarakat muncul dari adanya
kesamaan tujuan dan kebutuhan, hal tersebut dapat mencerminkan apa yang menjadi fokus kegiatan dari desa tersebut. Seperti di Desa Kepala Sungai,
Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, banyaknya Kelompok Tani POKTAN yang dinaungi oleh Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
mencermikan desa tersebut merupakan desa agrarispertanian. Sehingga tidak dapat dipungkiri kelompok masyarakat tersebut dapat mendominasi kegiatan
pembangunan di desa tersebut. Adanya Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN tersebut memungkinkan mereka menjadi mitra Pemerintah Desa untuk sama-sama
membangun desa sesuai dengan fokus kegiatan dari Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN itu sendiri yaitu pertanian.
Universitas Sumatera Utara
84
5.5.1. Program Pembangunan Desa Yang Melibatkan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
Berdasarkan hasil penelitian Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN ikut dalam empat program pembangunan yang disusun Pemerintah Desa yaitu pada program:
1. Pembangunan jalan Usaha Tani 2. Pembuatan sumur dangkal pertanian
3. Pembuatan pompanisasi 4. Pembangunan jembatan di dusun VII
Terlihat bahwa Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN lebih dilibatkan di program yang terkait dengan pertanian itu sendiri dan di
bidang pembanguan infrastruktur.
5.5.2. Bentuk Peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN Dalam Pembangunan Desa
Peneliti akan memaparkan mengenai peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dalam pembangunan desa yang dibagi menjadi empat
bentuk yaitu pemikiran, tenaga, materi dan dana. 1. Pemikiran
Suatu pembangunan lahir dari pemikiran untuk berubah kearah yang lebih baik. Hal ini juga yang dipahami oleh Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN. Pada bentuk pemikiran Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN berperan dengan menjadi pemberi masukan terhadap apa
yang menajdi kebutuhan masyarakat terutama pada bidang pertanian kepada Pemerintah Desa untuk melakukan pembangunan desa. Hal itu
Universitas Sumatera Utara
85
terlihat dari selalu terlibatnya Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN pada musyawarah desa baik ditingkat dusun mau pun ditingkat yang
lebih tinggi lagi seperti Musyawarah Perencanaan Pembanguan MUSRENBANG. Selain itu hasil pemikiran dari Gabungan Kelompok
Tani GAPOKTAN juga dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan pertanian yang dilakukan oleh swadaya Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN terlepas dari campur tangan pemerintah. Hal ini dilakukan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN karena meraka
meyakini bahwa membangun pertanian berarti membangun perekonomian masyarakat.
2. Tenaga Pembangunan dalam bentuk ini lebih berbentuk nyata karena hasilnya
dapat dilihat dan dirasakan langsung. Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN berperan dengan menggunakan tenaga mereka
dikarenakan mereka memanfaatkan kemampuan dan keahlian mereka. Dari program pembagunan yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani
GAPOKTAN seperti Program Pembangunan jalan Usaha Tani, Pembuatan sumur dangkal pertanian, Pembuatan pompanisasi dan
Pembangunan jembatan di dusun VII, semua kegiatan yang dapat dikerjakan secara manual atau dengan tenaga manusia dilakukan sendiri
oleh masyarakat yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN. Selain itu kegiatan gotong-royong yang menjadi
program kegiatan dari Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN juga
Universitas Sumatera Utara
86
menjadi bagian dari peranan mereka dalam pembangunan desa yang dilakukan dari hal terbawah dan terkecil.
3. Materi Pada hal materi Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN memilik
peran yang cukup baik, mereka merelakan harta kepemilikan mereka yaitu berupa tanah yang diambil untuk menjalankan program
pembangunan pemerintah khususnya pada pembuatan Jalan Usaha Tani tahun 2014 dan 2015. Tanah yang diambil merupkan tanah milik
masyarakat yang sebagian besar merupakan anggota dari Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dan tanah yang diambil tidak dikenakan
biaya apa pun atau dengan kata lain tanah tersebut diberikan secara gratis. Hal itu menunjukan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
sangat berperan dalam pembangunan melalui pemerian materi yang mereka miliki. Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN memahami
bahwa pembangunan desa bisa dimulai dari apa yang kita miliki karena hasil dan manfaat dari pembangunan tersebut akan dirasakan oleh kita
sendiri juga. 4. Dana
Pembanguanan sangat membutuhkan dana agar dapat berjalan dengan baik. Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN memang belum
melakukan peranan mereka untuk pembangunan dalam bentuk dana secara maksimal. Hal yang dimaksud adalah belum adanya dana yang
dihimpun khusus oleh Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN untuk dana desa. Namun, Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
Universitas Sumatera Utara
87
melakukan penghimpunan dana untuk kegiatan pertanian mereka yang sebenarnya itu juga membantu pemerintah dalam pembangunan ekonomi
karena masyarakatnya mampu secara mandiri melakukan kegiatan ekonomi. Selain untuk kegiatan pertanian saja, ada bentuk nyata yang
dilakukan oleh Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dalam pembangunan desa dengan bentuk dana yaitu pada pembuatan jembatan
di dusun VI-B yang tidak tercantum dalam program pembangunan desa. Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN membangun tiga jembatan
yang keseluruhan dana merupakan hasil swadaya anggota Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN. Bukan hanya dana namun
pengerjaannya juga dilakukan oleh anggota Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN itu sendiri.
5.6. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembangunan Desa 5.6.1. Faktor Pendukung
Faktor pendukung dalam pembangunan berasal baik dari internal atraupun eksternal. Faktor internal merupakan pendukung yang berasal
dari dalam masyarakat seperti kemampuan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa faktor
internal dalam pembangunan desa di Desa Kepala Sungai, Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat terdiri dari partisipasi masyarakat yang
pada dasarnya membutuhkan perubahan dan pembangunan itu sendiri sehingga mendukung pembangunan desa, yang dilakukan bersama-sama
dengan Pemerintah Desa selaku yang menjalankan birokrasi. Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
88
selalu ikut mendukung Pemerintah Desa secara penuh dengan selalu siap membantu Pemerintah Desa baik secara pemikiran, tenaga, materi,
maupun dana. Sedangkan faktor eksternal ialah pendukung yang berasal dari luar
masyarakat seperti peran aparat maupun lembaga formal yang ada. Faktor eksternal lebih kepada dukungan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah
pusat untuk mendukung secara dana.
5.6.2. Faktor Penghambat
Pemerintah Desa Kepala Sungai beserta masyarakat juga memiliki kendala dalam pembangunan desa. Hambatan yang sangat mempengaruhi
pembangunan desa tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan hambatan yang berasal dari dalam
masyarakat seperti kemampuan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan lainnya. Dalam hal ini peneliti menyimpulkan ada tiga hal dari faktor
internal yang menjadi penghambat dalam pembangunan desa. Yaitu: 1. Tingkat Pendidikan dan Pemahaman
Sumber Daya Manusia sangat mempengaruhi tingkat kemajuan suatu daerah, maka sebenernya tingkat pendidikan juga mempunyai pengaruh
bagaimana cara masyarakat berfikir untuk kemajuan baik untuk pribadi maupun untuk bersama. Hal itu yang menyebabkan berbedanya
pemahaman dari setiap masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian lebih mudah untuk mengajak masyarakat agar ikut serta dalam proses
pembangunan jika masyarakat tersebut lebih memahami tanggung jawab siapakah pembangunan desa tersebut dan pentingnya
Universitas Sumatera Utara
89
pembangunan. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin mudah masyarakat tersebut untuk dilibatkan dalam
pembangunan desa 2. Keahlian
Kemampuan
yang dimiliki masyarakat akan mempengaruhi seluruh tingkatan dari masyarakat tersebut, yaitu dimana kemampuan dan
keahlian akan membuat masyarakat memahami ataupun tidak terhadap tahap-tahap dan bentuk dari partisipasi yang ada dalam pembangunan
desa.
Keahlian merupakan suatu modal yang dapat dimanfaatkan dalam suatu pembangunan. Sepesialisasi kemampuan seseorang dapat sangat membantu
dalam hal-hal tertentu yang belum tentu diketahui oleh orang lain.
Hal ini memang sesuai dengan hasil
penelitian
bahwa memang masyarakat yang berpartisipasi adalah orang yang memiliki keahlian dalam
pembangunan, seperti dalam pembangunan fisik, dibutuhkan masyarakat yang ahli dalam pekerjaan pertukangan.
Walaupun masyarakat yang diajak dalam pelaksanaan program pembangunan
adalah masyarakat yang memiliki keahlian, tetapi tidak menutup kemungkinan masyarakat lain yang turut ikut berpartisipasi cukup
banyak. Mereka memiliki kemauan untuk ikut turun ke lapangan dengan membantu pekerjaan yang dapat mereka lakukan.
3. Jenis Kelamin Masalah kesetaraan gender adalah hal yang cukup marak digalakkan
dalam berbagai aspek pembangunan tidak terkecuali wilayah pedesaan, ini ditandai dalam program pembangunan yang harus melibatkan peran
Universitas Sumatera Utara
90
serta jenis kelamin perempuan serta laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh terhadap partisipasi
masyarakat dalam pembanguanan. Di Desa Kepala Sungai lebih banyak melibatkan laki-laki dalam hal pembangunan terutama pembangunan
fisik. Namun perempuan juga dilibatkan dalam pembangunan yang digerakkan melalui program PKK Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga. Sedangkan faktor eksternal ialah hambatan dari aparat
pemerintahan daerah diatas pemerintahan desa yang terkait dengan birokrasi. Seperi persetujan untuk program pembangunan dan pemberian
dana. Berdasarkan hasil penelitian hambatan tersebut serikali berbentuk usulan program pembangunan yang tidak disetuji, baik beberapa maupun
keseluruhannya. Hal tersebut terjadi dikarenakan belum adanya anggaran untuk program yang diusulkan.
5.7. Hasil Pembangunan Desa Yang Melibatkan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
Pembangunan desa merupakan realisasi perbaikan yang telah direncanakan secara menyeluruh dan terpadu dengan kerja sama antara pemerintah desa dengan
masyarakat
maupun kelompok-kelompok masyarakat yang ada
. Pemerintah wajib memberikan bimbingan pengarahan, bantuan dan fasilitas yang diperlukan,
sedangkan masyarakat memberikan partisipasinya untuk pembangunan yang lebih maju dan baik.
Terwujudnya pembanguan desa tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapatkan dengan mengacu pada program yang telah direncankan
Universitas Sumatera Utara
91
sebelumnya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan dari desa tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa hasil pembangunan desa yang
melibatkan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN lebih condong ke pembangunan infrastruktur, yaitu yang pertama pompanisasi, kedua sumur
dangkal pertanian, ketiga jalan usaha tani ditahun 2014 dan 2015, dan keempat jembatan di dusun VII. Dan di pembangunan ekonomi terlihat dari hasil panen
yang meningkat dari 4 ton menjadi 7,2 ton. Pembangunan yang terjadi memiliki efek yang saling terkait. Dengan dilakukannya pembangunan infrastruktur
membawa efek kepada pembangunan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
92
BAB 6 PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian analisis yang telah peneliti kemukakan di bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini peneliti akan menarik sebuah kesimpulan
berdasarkan penelitian lapangan yang telah dilakukan dan memberikan saran terkait dengan
peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN dalam pembangunan
desa di Desa Kepala Sungai Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat.
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan oleh peneliti, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Program pembangunan di Desa Kepala Sungai yang lebih mencolok yaitu
pembangunan infrastukturfisik dibanding pembangunan non fisik, karena dianggap pembangunan fisik lebih dibutuhkan dan lebih dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat desa. 2.
Pembangunan desa tidak boleh hanya mengharapkan bantuan dari elemen luar desa saja, namun harus mampu mandiri dalam melaksanakan proses pembangunan itu
sendiri dengan memanfaatkan kemampuan yang ada.
3. Peranan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
dalam pembangunan desa belum maksimal dikarenakan
Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
melakukakn perannya dalam pembangunan desa hanya masih dalam lingkup pertanian dan pembanguan fisik pada pembangunan infrastruktur saja. Hal ini terkait
dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki anggota
Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN
dalam pembangunan.
Universitas Sumatera Utara