Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembanguan Desa

72

4.3.6. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembanguan Desa

Pembangunan desa terjadi apabila selulur elemen yang mempengaruhi terlibat dan mendukung pembangunan yang direncanakan. Faktor pendorong tersebut berasal baik dari internal atraupun eksternal. Faktor internal merupakan pendukung yang berasal dari dalam masyarakat seperti kemampuan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal ialah pendukung yang berasal dari luar masyarakat seperti peran aparat maupun lembaga formal yang ada. Seperti yang diutarakan oleh Kepala Desa, Bapak Masriadi saat diwawancarai dengan pertanyaan apa faktor ppendukung dalam pembangunan desa sebagai berikut: “Faktor pendukung pembangunan di desa ini sebenarnya berawal dari kita nya dulu mbak, yaitu peran dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat yang mendukung dari hulu hinga hilir, dari menyimpulkan masalah hinga memecahkan masalah, dari ide hingga tenaga. Dukungan dari kami Pemerintah Desa ini juga sangat besar, kami harus terus mendukung dengan menjadi pelayan masyarakat, menjadi jembatan dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah. Selain faktor dari dalam itu pembangunan desa kita juga mendapat dorongan dari luar, yaitu dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat melalui penyaluran dana APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dengan ada nya APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah baru lah kita bisa menjalankan pembangunan” Hasil wawancara tanggal 14 April 2016 Hal yang hampir sama juga disampaikan oleh bapak Teguh selaku Ketua Kelompok Tani POKTAN sebagai berikut: “Kalau ditanya soal faktor pendukung pembangunan desa, sebenarnya dukungan itu datang karena kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Seperi kami ini yang membutuhkan pompanisasi untuk pertanian kami, jadi kami mendukung pembangunan biar pompanisasi itu ada. Jadi kami bergabung sama Pemerintah Desa. Baru nanti kita minta dananya dari pemerintah yang diatas. Kalo dipikir-pikir yang mendukung ya Universitas Sumatera Utara 73 kita-kita juga tapi kalo dana ya tetap harus minta pemerintah yang diatas” Hasil wawancara tanggal 12 April 2016 Dari wawancara diatas dapat kita pahami bahwa faktor pembangunan desa dari internal mau pun eksternal sama pentingnya. Faktor internal terdiri dari partisipasi masyarakat yang membutuhkan perubahan dan pembangunan itu sendiri sehingga mendukung pembangunan desa, yang dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah Desa selaku yang menjalankan birokrasi. Sedangkan faktor eksternal lebih kepada dukungan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah pusat untuk mendukung secara dana. Dalam pembangunan desa juga, tidak semua yang diharapkan atau yang dilakukan berjalan dengan lancar. Begitupun yang dialami oleh Pemerintah Desa Kepala Sungai beserta masyarakat juga memiliki kendala. Hambatan yang mungkin mempengaruhi pembangunan desa tersebut terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan hambatan yang berasal dari dalam masyarakat seperti kemampuan, kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dan lainnya. Sedangkan faktor eksternal ialah hambatan yang berasal dari luar masyarakat seperti peran aparat maupun lembaga formal yang ada. Dalam hal ini faktor-faktor penghambat ini bisa saja menjadi kesulita dalam pembangunan desa. Kepala desa mengakui hambatan yang terjadi berasal dari faktor internal dan eksternal. Seperti yang diutarakan oleh Kepala desa, Bapak Masriadi saat diwawancarai dengan pertanyaan apa faktor penghambat dalam pembangunan desa sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 74 “…faktor pengambat dari dalam itu terasa sekali dari tingkat pemahaman masyrakat yang berbeda, biasanya itu terjadi karna bedanya jenjang pendidikan mbak sis, beda sekali pemahaman orang yang sekolahnya tinggi sama orang yang sekolahnya pas- pasan. Lebih mudah untuk mengajak masyarakat untuk membantu kalau dia lebih tau tanggung jawab siapa desa ini sama pentingnya pembangunan, kalu udah ketemu yang susuah paling kita harus sering kasi pemahaman. Selain itu juga faktor keahlian jadi penghalang mbak, gak semua masyarakat memiliki keahlian contoh pertukangan, itukan sangat bemembantu untuk mengerjakan program pembangunan yang bentuk pembangunannya fisik kaya pembuatan jembatan, paling kita jadikan kelompok-kelpok sesuai keahlian aja mbak biar gampang. Ada juga itu paling di jenis kelamin, ya pasti pembangian porsi nya beda, kalau di sini yang menonjol itu dari laki-lakinya, karna mereka itu bisa membantu disemua aspek, tapi kalu yang perempuan palingan lebih bergerak di PKK Pembinaan Kesejahteraan Keluarga aja. Kalau faktor dari luar itu, biasanya Pemerintah Daerah sering kali gak merealisasikan program pembangunan yang diusulkan, itu terkait dengan dana yang gak ada. Contohnya kita usulkan lima tapi yang diterima itu tiga usulan aja, disitulah kita sering pakai alternatife swadaya masyarakat” Hasil wawancara tanggal 14 April 2016 Jawaban tersebut juga sama dengan yang diutarakan Pak Teguh selaku Ketua Kelompok Tani POKTAN seperti berikut ini: “…paling itu ya karna pengertian masyarakat untuk bantu itu gak bisa dipaksakan sama. Contohnya kaya kemaren untuk pembebasan lahan yang buat jalan usaha tani, kalo yang tau itu penting ya gampang aja kasi tanah nya, tapi kalo yang gak tau manfaatnya agak susah kasi lahannya, harus banyak cara biar dia itu paham. Terus biasanya itu bantu pembangunan orang- orangnya sesuai kemampuan yang dia tau aja, kaya kami GPOKTAN Gabungan Kelompok Tani paling Cuma bisa bantu yang bisa kami lakuin aja, paling ya tenaga, itu pun seputara pertanian aja. Kalo dari luar itu biasanya Pemerintah Desa yang lebih tahu, setau saya sih sering dana gak turun dari atas” Hasil wawancara tanggal 12 April 2016 Dari hasil wawancara di atas dapat kita simpulkan bahwa penghambat pembangunan desa faktor internal itu terdapat tiga garis besar yaitu faktor tingkat pendidikan dan pemahaman, faktor keahlian dan faktor jenis kelamin. Sedangkan faktor eksternal terdapat pada birokrasi Universitas Sumatera Utara 75 pemerintahan yang menyangkut dengan persetujuan dan dana. Tetapi Setiap hambatan harus ada cara penanggulangan yang tepat agar tidak menjadi masalah besar saat pengaplikasian program pembangunan yang telah diagendakan.

4.3.7. Hasil Pembangunan Desa Yang Melibatkan Gabungan Kelompok Tani GAPOKTAN