buah, secara tidak langsung pemeliharaan seperti keadaan tanah dan dipengaruhi oleh lingkungan tumbuh dan iklim Rindengan dkk.,1995.
Secara alami, air kelapa muda mempunyai kesetimbangan cairan elektrolit yang sempurna, sama dengan cairan tubuh manusia sehingga dapat
digunakan bagi penderita kolera Prasetyo, 2002. Selanjutnya air kelapa muda memiliki unsur kalium tertinggi. Oleh karena itu air kelapa berperan
penting dalam meningkatkan frekuensi buang air kencing Kumar, 1995.
4.3.3 Analisis Data Secara Statistik
Kadar kalsium air kelapa sangat muda berbeda secara signifikan dengan kadarnya dalam air kelapa muda dan tua. Begitu pula dengan
perbedaan kadar kalsium antara air kelapa muda dan tua, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 Perbedaan dibuktikan dengan pengujian beda nilai rata-rata
kadar pada Lampiran 17. Kadar kalium air kelapa sangat muda berbeda secara signifikan
dengan kadarnya dalam air kelapa muda dan tua. Namun perbedaan kadar kalium antara rair kelapa muda dan tua tidak signifikan, hal ini dapat dilihat
pada Tabel 4.2. Dapat dibuktikan pula dengan hasil uji statistik pada Lampiran 18.
Kadar magnesium air kelapa sangat muda berbeda secara signifikan dengan kadarnya dalam air kelapa muda. Begitu pula dengan perbedaan
kadar magnesium antara air kelapa muda dan tua Namun perbedaan kadar magnesium antara air kelapa sangat muda dan tua tidak signifikan, hal ini
dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan juga dibuktikan pula dengan hasil uji statistik pada Lampiran 19.
Universitas Sumatera Utara
Kadar natrium air kelapa sangat muda tidak berbeda secara signifikan dengan kadarnya dalam air kelapa muda. Perbedaan kadar natrium antara air
kelapa sangat muda dengan air kelapa tua memberikan hasil yang signifikan. Begitu pula antara kadar natrium air kelapa muda dengan air kelapa tua,
memberikan hasil yang signifikan, hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan juga dibuktikan pula hasil uji statistik pada Lampiran 20.
4.3.4 Validasi Metode
Validasi dilakukan pada air kelapa muda. Validasi metode dilakukan untuk memastikan bahwa metode yang digunakan telah sesuai dengan tujuan
yang di maksudkan. Beberapa parameter analisis yang perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil validasi metode yang baik adalah kecermatan
accuracy, keseksamaan precision, batas deteksi, dan batas kuantitas Harmita, 2004.
Akurasi ditentukan dengan menggunakan metode penambahan baku. Kisaran rata-rata hasil uji perolehan kembali untuk analit yang diperiksa pada
kadar satu per sejuta ppm RSD-nya adalah 16 Harmita, 2004. Perhitungan perolehan kembali dan RSD dapat dilihat pada Lampiran 13, 14,
15, dan 16 secara berturut-turut untuk kalsium, kalium, magnesium, dan natrium. Dari hasil yang diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa proses
pengujian yang dilakukan cukup cermat karena didapat hasil uji yang masih dalam rentang 80-120. Hasil uji perolehan kembali dapat dilihat pada Tabel
4.3.
Tabel 4.3. Data Hasil Uji Perolehan Kembali pada Air Kelapa
Universitas Sumatera Utara
N o
. Mineral
Konsentrasi dalam
sampel sebelum
penamba han
baku µgml
C
A
Konsentrasi bahan baku
yang ditambahkan
µgml
CA Konsentrasi
setelah penambahan
baku µgml
C
F
Recovery
1 Kalsium
41,2603 5
46,0621 96,04
2 Kalium
893,3486 500
1.361,8057 95,54
3 Magnesiu
m 19,3044
25 46,7862
109,93 4
Natrium 4,3400
5 9,1169
95,54 Keterangan: Kadar rata-rata 3 kali pengulangan sampel
Simpangan baku relatif yang diperoleh juga baik, yaitu 16. Dari hasil yang diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa proses pengujian yang
dilakukan cukup seksama. Hasil uji untuk simpangan baku relatif dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Batas deteksi dan batas kuantitas dihitung dari persamaan regresi yang diperoleh dari kurva kalibrasi. Perhitungan batas deteksi dan kuantitasi
dapat dilihat pada Lampiran 12. Batas deteksi dan batas kuantitas kalsium yang diperoleh dari penelitian ini berturut-turut adalah 0,49442 µgml dan
1,6498 µgml. Batas deteksi dan batas kuantitas kalium yang diperoleh dari penelitian ini berturut-turut adalah 0,09210 µgml dan 0,30699 µgml. Batas
deteksi dan batas kuantitas magnesium yang diperoleh dari penelitian ini berturut-turut adalah 0,03806 µgml dan 0,12686 µgml. Sedangkan batas
deteksi dan batas kuantitas natrium yang diperoleh dari penelitian ini berturut-turut adalah 0,04827 µgml dan 0,16090 µgml. Kadar kalsium
beberapa sampel air kelapa berada di bawah batas deteksi dan batas kuantitas sehingga metode tidak memenuhi kriteria yang cukup baik.
100 x
C C
- C
A A
F
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan untuk kadar kalium, natrium, dan magnesium sampel berada di atas batas deteksi dan batas kuantitas, sehingga metode untuk ketiga logam
ini memenuhi kriteria baik. Hasil uji validasi batas deteksi dan kuantitasi dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Data Hasil Uji Validasi Pemeriksaan Mineral pada Air Kelapa
N o
. Mineral
Simpangan Baku
SD Simpanga
n Baku Relatif
RSD Batas
Deteksi mgml
Batas Kuantit
as mgml
1 Kalsium
0,4632 1,01
0,49442 1,64806
2 Kalium
13,3259 0,98
0,09210 0,30699
3 Magnesium
0,4111 0,88
0,03806 0,12686
4 Natrium
0,3391 3,72
0,04827 0,16090
Keterangan: Kadar rata-rata 3 kali pengulangan sampel
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN