BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sampel yang Digunakan
Ciri-ciri tingkat kematangan dari buah kelapa hijau yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Gambar 4.1 berikut:
Gambar 4.1 Sampel kelapa : a Kelapa Sangat Muda; b Kelapa Muda;
c Kelapa Tua Gambar 4.1.a memperlihatkan bahwa kelapa yang sangat muda
belum memiliki daging buah. Gambar 4.1.b memperlihatkan kelapa muda yang dipakai merupakan kelapa yang memiliki daging buah yang tipis yang
meyerupai lendir. Gambar 4.1.c memperlihatkan kelapa tua memiliki daging buah yang lebih tebal, namun kelapa tua yang dipakai dalam penelitian ini
belum terlalu matang. a
b c
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Kualitatif
Hasil pengamatan reaksi kualitatif dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Hasil analisis kualitatif : a Uji kristal kalium dengan asam pikrat
1; b Uji kristal natrium dengan asam pikrat 1; c Uji kalsium a
b
c
Akuabide s +
Basa +
Laru tan
Asa Sampel
+B asa
+ Lar
uta n
Endapan
d
Larutan kuning
Akuabide s
+Lar utan
kuni ng
titan Sampel
+Larutan kuni
ng titan
0,1 bv
Universitas Sumatera Utara
denganlarutan asam oksalat 6,3 bv; d Uji magnesium dengan larutan kuning titan 0,1 bv + NaOH
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kualitatif
N o
. Mineral
yang Dianali
sis Pereaksi
Hasil Reaksi Keteranga
n
1. Kalsium
Reaksi Nyala
menggunakan kawat Nikel-Krom
Warna nyala Merah-Bata
+ Ion
kalsiu m
Larutan asam oksalat 3
Endapan putih +
Ion kalsiu
m
2. Kalium
Asam pikrat 1 bv Kristal
jarum besar
+ Ion
Kalium Reaksi
Nyala menggunakan
kawat Nikel-Krom Warna
nyala Lembayung
+ Unsur
Kalium 3.
Magnesiu m
Kuning titan 0,1 bv + NaOH 2 N
Warna endapan kuning jingga
- Ion
Magne sium
4. Natrium
Asam pikrat 1 bv Kristal
jarum halus
+ Ion
Natriu m
Reaksi Nyala Menggunakan kawat
Nikel-Krom Warna nyala
kuning keemasan +
Unsur Natriu
m
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : + : Mengandung mineral - : Tidak mengandung mineral
Tabel 4.1 dan Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa air kelapa hijau mengandung ion kalsium, kalium, dan ion natrium. Hasil uji kristal
dengan asam pikrat menunjukkan adanya kristal jarum besar yang terbentuk menandakan adanya kalium, dan adanya kristal kecil menyerupai rumput
yang menandakan adanya natrium. Analisis kualitatif magnesium pada sampel memberikan hasil yang kurang baik. Hal ini disebabkan karena kadar
magnesium dalam sampel yang sedikit dan oleh karena adanya unsur dari golongan lain dalam sampel, yaitu tembaga dan besi yang merupakan unsur
golongan II dan III. Semua unsur dari golongan I sampai III harus dihilangkan sebelum menguji magnesium dengan reagensia kuning titan.
Hasil uji nyala membentuk warna nyala kuning emas dari natrium yang lebih dominan dibandingkan nyala merah bata dari kalsium dan nyala lembayung
dari kalium. Nyala kuning yang dihasilkan oleh natrium dalam jumlah sedikit mengganggu warna lembayung Vogel, 1979.
Hasil absorbansi
dengan spektrofotometer
serapan atom
menunjukkan adanya absorbansi pada panjang gelombang kalsium yaitu 422,7 nm, kalium 766,49 nm, magnesium 285,20 nm, dan natrium 589,00
nm. Hal ini turut membuktikan bahwa dengan reaksi warna, reaksi kristal maupun reaksi nyala menunjukkan bahwa sampel mengandung atom
kalsium, kalium, magnesium, dan natrium.
4.3 Analisis Kuantitatif