Harga Diri Komponen Konsep Diri .1. Citra Tubuh

menghindar secara emosional sehingga klien menjadi pasif, tergantung, tidak ada motivasi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya. Setelah klien sadar akan kenyataan maka respon kehilangan atau berduka akan muncul. Setelah fase ini klien mulai melakukan reintegrasi dengan citra tubuh yang baru. Tanda dan gejala dari gangguan citra tubuh tersebut adalah proses yang adaptif, jika tampak gejala dan tanda-tanda berikut secara menetap maka respon klien dianggap maladaptif sehingga terjadi gangguan citra tubuh, tanda dan gejalanya berupa menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah, tidak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh, mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri, perasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh, preokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang, mengungkapkan keputusasaan, mengungkapkan ketakutan ditolak, depersonalisasi, dan menolak penjelasan tentang perubahan tubuh Stuart Sundeen, 1991 dalam Salbiah, 2003.

2.3.2. Harga Diri

Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri. Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standard, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu Stuart Sundeen, 1998. Secara umum seseorang yang hampir memenuhi ideal diri mempunyai harga diri yang tinggi sementara seseorang yang konsep dirinya mempunyai variasi luas dari ideal dirinya mempunyai harga diri yang rendah Perry Potter, 2005. Harga diri yang tinggi adalah perasaan yang berakar dalam penerimaan diri sendiri tanpa syarat, walaupun melakukan kesalahan, Universitas Sumatera Utara kekalahan, dan kegagalan, tetap merasa sebagai seseorang yang penting dan berharga Stuart Sundeen, 1998. Harga diri tinggi terkait dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain, sedangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi dan skizofrenia. Dari hasil riset ditemukan bahwa masalah kesehatan fisik mengakibatkan harga diri rendah. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri. Harga diri rendah dapat terjadi secara situasional trauma atau kronis negatif self evaluasi yang telah berlangsung lama, dan dapat di ekspresikan secara langsung atau tidak langsung. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri, meliputi penolakan orang tua, ideal diri tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, gangguan fisik dan mental, sistem keluarga yang tidak berfungsi, pengalaman traumatik yang berulang, misalnya akibat aniaya fisik, emosi dan seksual dan ketergantungan pada orang lain Stuart Sundeen, 1998. Seseorang yang mengalami harga diri rendah ditandai dengan perilaku seperti perasaan cemas, mengkritik diri sendiri atau orang lain, penurunan produktivitas, destruktif terhadap diri sendiri dan orang lain, gangguan dalam berhubungan, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung atau marah yang berlebihan, perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri, ketegangan peran yang dirasakan, pandangan hidup yang pesimis, keluhan fisik, pandangan hidup yang bertentangan, penolakan terhadap kemampuan personal, dan menarik diri Stuart Sundeen, 1998. Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Peran