Perumusan Masalah Keaslian Penelitian

sehingga dengan adanya penelitian ini maka diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memperbaiki risiko diabetes tipe 2 yang dapat memicu terjadinya cardiovascular disease CVDs dengan melakukan pengukuran body mass index BMI dan body fat percentage BFP.

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah terdapat korelasi pengukuran Body Mass Index BMI dan Body Fat Percentage BFP terhadap kadar HsCRP pada wanita dewasa di desa Kepuharjo kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta

2. Keaslian Penelitian

Berdasarkan hasil pencarian informasi terkait penelitian mengenai korelasi Body Mass Index BMI dan Body Fat Percentage BFP terhadap kadar HsCRP, penelitian sejenis pernah dilakukan sebelumnya. Hal yang membedakannya dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang terletak pada variabel yang akan diuji, kriteria inklusi dan eksklusi responden Penelitian – penelitian yang dilakukan adalah: a. “Obesitas dan HsCRP pada Mahasiswa Baru di Universitas Hasanuddin” Iriani Harun, Veni Hadju, Nurpudji A Taslim, 2013. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 sampai 2013 di Universitas Hasanuddin dengan total 62 sampel. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi berturut-turut p=0,002, p=0,001, dan p=0,002 pada Indeks Massa Tubuh IMT, lingkar pinggang, dan persen lemak tubuh terhadap HsCRP. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IMT, lingkar pinggang, dan persen lemak tubuh terhadap meningkatnya kadar HsCRP. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah responden usia 17-20 tahun, sedangkan penelitian sekarang responden wanita berusia 40-60 tahun. b. “Korelasi Body Mass Index BMI dengan Triceps Skinfold Thickness terhadap rasio kadar LDLHDL pada staff pria Universitas Sanata Dharma Yogyakarta” Christasani, 2009. Penelitian ini dilakukan oleh Christasani pada tahun 2009 di Universitas Sanata Dharma dengan total 70 sampel. Hasil penelitian menunjukkan adanya signifikansi berturut-turut p=0,000 dan p=0,009 pada body mass index BMI dan triceps skinfold thickness terhadap rasio kadar LDLHDL dalam darah, dan korelasi menunjukkan hasil yang positif. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel tergantungnya, pada penelitian tersebut adalah rasio kadar LDLHDL dalam darah dan penelitian sekarang adalah HsCRP. c. “Hubungan Overweight dengan Peningkatan Kadar Gula Darah pada Pedagang Pusat Pasar Medan” Theresia, 2012. Penelitian ini dilakukan oleh Theresia pada tahun 2012. Hasil penelitian ini adalah terdapat korelasi yang tidak bermakana antara overweight dengan peningkatan kadar gula darah p=0,99.Indeks Massa Tubuh IMT0 sebagai indikator yang digunakan untuk menentukan overweight, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pada penelitian tidak mempengaruhi peningkatan kadar glukosa darah. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel tergantung dan kriteria respondennya. Variabel tergantung pada penelitian tersebut adalah kadar gula darah, sedangkan pada penelitian sekarang adalah HsCRP. Kriteria responden pada penelitian tersebut berusia 20-59 tahun, sedangkan penelitian sekarang 40-60 tahun. d. “Korelasi kolesterol-HDL dengan IMT pada Penderita Penyakit Jantung Koroner di RSUD Moewardi Surakarta” Gardjito, 2009. Penelitian ini dilakukuan oleh Garditi di RSUD Moewardi Surakarta pada tahun 2009. Hasil dari penelitian ini adalah korelasi yang negatif dengan p=0,0395 dan signifikan dengan p=0,031. Disimpulkan bahwa, IMT pada pasien dengan PJK signifikan mempengaruhi perubahan HDL dengan korelasi negatif yaitu semakin tinggi IMT, maka semakin rendah nilai kolesterol-HDL. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah variabel tergantung dan karakteristik pasien. Variabel tergantung pada penelitian tersebut adalah kolesterol-HDL, sedangkan pada penelitian sekarang adalah HsCRP. Karakteristik pasien pada penelitian tersebut adalah pasien yang rutin melakukan general-checkup di LabSMF Jantung RSUD Mooewardi Surakarta, sedangkan penelitian sekarang adalah responden wanita yang sehat. e. “Relation of Body Mass Index and Skinfold Thickness to Cardiovascular Disease Ri sk Factor in Children: The Bogahisa Heart Study”Freedman, Katzmarzyk, Dietz, Srinivasan, Berenson, 2009. Hasil dari penelitian ini adalah p0,001 dengan nilai r=0,05 yang berarti kekuatan korelasi yang sedang. Disimpulkan bahawa terdapat korelasi yang bermakna antara skinfold thickness dengan resiko penyakit kardiovaskular pada subyek penelitian anak-anak. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah usia responden. Pada penelitian tersebut usia responden 5-17 tahun dan sampel yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi, sedangkan penelitian sekarang responden berusia 40-60 tahun. f. “High Sensitivity C-Reactive Protein Hs-CRP in Adolescents with Central Obesity” Fenty, 2013. Hasil dari penelitian ini adalah kadar Hs-CRP pada remaja usia 17-25 dengan obesitas sentral lebih tinggi dibanding kadar HsCRP pada remaja tanpa obesitas sentral dengan nilai p=0,0068 pada remaja laki-laki, dan nilai p=0,003 pada remaja perempuan. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian sekarang adalah pada usia responden dan jenis kelamin. Pada penelitian tersebut responden berusia 17-25 dengan responden laki- laki maupun perempuan. Penelitian sekarang, responden hanya perempuan saja dengan usia 40-60 tahun.

3. Manfaat Penelitian